Bill Gates Prediksi 10 Tahun Lagi AI Gantikan Guru di Sekolah

- AI akan menggantikan peran guru dalam 10 tahun mendatang
- Kehadiran AI bisa membuat proses belajar lebih inklusif, namun juga memunculkan kekhawatiran atas nasib jutaan pendidik
- Pengembangan AI harus diiringi pengawasan dan etika yang tepat agar benar-benar bermanfaat bagi manusia
Pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali melontarkan prediksi yang memicu diskusi publik. Ia meyakini bahwa kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan semakin mendominasi kehidupan manusia. Termasuk berpotensi menggantikan peran guru di sekolah dalam 10 tahun mendatang.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara terbarunya bersama komedian Jimmy Fallon di acara The Tonight Show di NBC. Bill Gates prediksi 10 tahun lagi AI gantikan guru di sekolah. Selain itu, ia menilai bahwa teknologi AI berkembang sangat pesat hingga mampu mengambil alih berbagai tugas yang selama ini hanya bisa dikerjakan manusia dengan keahlian khusus.
“Saat ini, keahlian di bidang seperti kedokteran dan pendidikan masih tergolong langka. Kita bergantung pada dokter hebat atau guru hebat. Namun, dalam satu dekade mendatang, nasihat medis terbaik hingga tutor belajar terbaik akan tersedia gratis dan mudah diakses,” ujar Gates, dikutip dari CNBC Make It, Senin (15/07/2025).
1. Memasuki era kecerdasan bebas

Selain berbicara soal pendidikan, Gates juga menyinggung tren AI secara lebih luas. Dalam percakapannya dengan profesor Universitas Harvard, Arthur Brooks, ia menyebut dunia sedang memasuki era baru yang ia sebut era kecerdasan bebas. Teknologi AI, menurutnya, akan semakin mudah diakses dan merambah hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari pengobatan, diagnosis penyakit, hingga peran tutor dan asisten virtual, semua berpotensi diambil alih AI.
Meski terdengar menjanjikan, prediksi ini juga memunculkan kekhawatiran. Jika teknologi benar-benar mampu menggantikan guru, bagaimana nasib jutaan orang yang bekerja di sektor pendidikan? Apa peran guru di masa depan jika sebagian besar tugas mengajar dipegang mesin?
2. Benarkah AI akan menggantikan guru?

Prediksi Gates memancing diskusi hangat di berbagai kalangan. Banyak pihak meyakini bahwa AI justru akan mempermudah pekerjaan manusia, bukan menggantikannya sepenuhnya. Beberapa pakar teknologi percaya bahwa kehadiran AI bisa membuat proses belajar mengajar lebih inklusif, terutama di daerah yang kekurangan tenaga pendidik.
Namun, pendapat berbeda disampaikan CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman. Dalam bukunya The Coming Wave (2023), Suleyman menilai kemajuan AI akan mengubah hampir semua jenis pekerjaan dan memberi dampak besar pada pasar tenaga kerja.
“Alat-alat ini hanya akan meningkatkan kecerdasan manusia untuk sementara waktu. Pada akhirnya, mereka akan menggantikan tenaga kerja,” tulis Suleyman. Prediksi tersebut tentu menjadi sinyal bagi para pendidik untuk segera beradaptasi. Guru perlu memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu belajar, bukan semata melihatnya sebagai ancaman.
3. Antara ancaman dan peluang besar

Walau terkesan menakutkan, Gates tetap menekankan bahwa AI adalah peluang besar bagi umat manusia. Dalam blog pribadinya tahun lalu, ia optimistis AI mampu mendorong terobosan di bidang kesehatan, menghadirkan solusi inovatif untuk perubahan iklim, hingga mendukung pemerataan pendidikan berkualitas.
Meski begitu, Gates juga mengingatkan bahwa pengembangan AI harus diiringi dengan pengawasan dan etika yang tepat. Teknologi ini masih memiliki celah, termasuk risiko penyebaran informasi palsu dan potensi kesalahan pengolahan data. Karena itu, campur tangan manusia tetap penting agar AI benar-benar bermanfaat dan tidak menimbulkan masalah baru.
4. Bukan sekadar ramalan baru

Sebenarnya, Gates bukan sekali ini saja meramal potensi AI menggantikan pekerjaan manusia. Pada 2017, dalam diskusi di Universitas Columbia bersama Warren Buffett, Gates sudah menyinggung pentingnya pengembangan AI. Ia juga mengapresiasi pencapaian DeepMind, laboratorium AI milik Google, yang berhasil menciptakan program komputer yang mampu mengalahkan manusia dalam permainan Go.
Pada 2023, Gates bahkan menantang OpenAI untuk mengembangkan model AI yang bisa meraih nilai tertinggi di ujian Biologi SMA. Tantangan ini diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga tahun, namun nyatanya OpenAI berhasil menuntaskannya hanya dalam hitungan bulan. Gates menyebut pencapaian ini sebagai salah satu kemajuan teknologi terpenting sejak ditemukannya antarmuka pengguna grafis di era 1980-an.
Pernyataan Gates seharusnya bukan membuat tenaga pendidik khawatir, melainkan menjadi pengingat pentingnya beradaptasi. AI bisa dimanfaatkan sebagai personal tutor untuk mendukung proses belajar, sementara guru tetap memegang peran utama dalam membentuk karakter, empati, kreativitas, dan nilai-nilai sosial, hal-hal yang tak bisa diajarkan oleh mesin.
Apakah perkataan Bill Gates prediksi 10 tahun lagi AI gantikan guru di sekolah bakal kejadian? Biarlah waktu membuktikan. Sebab teknologi hanyalah alat, mutu pendidikan tetap bergantung pada manusia yang menggunakannya.