Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tim Paling Bersinar di Grand Finals FFNS 2025 Fall

FFNS 2025 FALL (instagram.com/ff.esports.id)
Intinya sih...
  • Kagendra keluar sebagai juara Grand Finals FFNS 2025 Fall setelah mengamankan Booyah di ronde ke-7 dengan total 85 poin sebelum Booyah.
  • Costacaffe memuncaki klasemen dengan 127 poin, 68 eliminasi, dan dua kali Booyah, namun gagal meraih Booyah setelah melewati 80 poin.
  • Dewa United Apollo tampil garang sejak awal dengan permainan agresif dan mencatatkan Booyah di ronde kedua, meski inkonsistensi di ronde-ronde akhir membuat mereka kesulitan menjaga momentum.

Grand Finals FFNS 2025 Fall yang berlangsung pada Minggu (13/7/2025) di Ballroom Golden Lily, Four Points by Sheraton Makassar, menghadirkan pertarungan puncak dari 12 tim Free Fire terbaik se-Indonesia. Turnamen ini menjadi penutup musim FFNS Fall 2025 dan jadi ajang seleksi penting untuk menuju tingkat regional Asia Tenggara. Format Champion Rush membuat sistem pertandingan berlangsung menegangkan karena hanya tim yang mencapai 80 poin dan meraih Booyah yang bisa dikukuhkan sebagai juara.

Di tengah persaingan ketat itu, sejumlah tim mencuri perhatian karena performanya yang luar biasa. Beberapa tampil konsisten sejak ronde awal, sementara lainnya bangkit di momen-momen krusial. Tak hanya sang juara, lima tim paling bersinar di Grand Finals FFNS 2025 Fall berikut ini patut mendapat sorotan berkat kepiawaiannya.

1. Kagendra

Kagendra Champions FFNS FALL 2025 (youtube.com/GarenaFreeFireIndonesia)

Kagendra akhirnya keluar sebagai juara Grand Finals FFNS 2025 Fall usai mengamankan Booyah pada ronde ke-7. Mereka sempat tertinggal dari sisi poin, tapi berhasil menyentuh ambang 80 dan menutup turnamen dengan eksekusi yang presisi. Momen penentuan di akhir ronde jadi pembuktian kekuatan mental dan strategi mereka.

Dengan total 85 poin sebelum Booyah, Kagendra tak hanya mengalahkan tim-tim unggulan, tetapi juga mengamankan tiket ke FFWS SEA Fall 2025. Permainan mereka menonjol dalam sisi rotasi cepat dan penyergapan di zona akhir. Dukungan penuh dari komunitas Balagendra juga membuat atmosfer kemenangan semakin terasa spesial.

2. Costacaffe

Costacaffe (instagram.com/ff.esports.id)

Costacaffe jadi tim dengan performa paling dominan secara statistik selama enam ronde awal. Mereka memuncaki klasemen dengan 127 poin, 68 eliminasi, dan dua kali Booyah. Konsistensi mereka di mid-late game membuat banyak pihak mengira mereka akan keluar sebagai juara.

Sayangnya, mereka tak berhasil meraih Booyah setelah melewati 80 poin. Hal itu membuat mereka gagal menyegel gelar meski mendominasi klasemen. Sedangkan dari sisi permainan objektif dan power damage, Costacaffe tetap pantas disebut sebagai tim paling solid di turnamen ini.

3. Dewa United Apollo

Dewa United Apollo (instagram.com/ff.esports.id)

Dewa United Apollo tampil garang sejak awal dan langsung mencatatkan Booyah di ronde kedua yang digelar di map Solara. Permainan agresif mereka memancing banyak duel terbuka yang sering kali berujung eliminasi cepat. Dengan 94 poin di klasemen akhir, mereka mengamankan posisi tiga besar secara keseluruhan.

Namun, inkonsistensi di ronde-ronde akhir membuat mereka kesulitan menjaga momentum. Meski begitu, gaya bermain cepat dan kompak tetap jadi keunggulan utama Dewa United Apollo. Mereka termasuk tim yang mampu memberi tekanan sejak early game.

4. Vesakha Esports

Vesakha Esports (instagram.com/ff.esports.id)

Vesakha Esports sempat berada di papan bawah di ronde awal, namun perlahan bangkit dan mengamankan Booyah di ronde keempat. Kemenangan di map Purgatory itu menjadi titik balik yang membawa mereka ke papan tengah klasemen. Mereka mengakhiri turnamen dengan total 91 poin dan finish di posisi lima besar.

Permainan mereka menonjol dalam penguasaan zona dan timing push yang tepat. Koordinasi antar pemain juga terlihat semakin rapi di ronde-ronde tengah. Dengan tren peningkatan performa, Vesakha layak diwaspadai untuk musim kompetisi berikutnya.

5. Sriwijaya Esports

Sriwijaya Esports (instagram.com/ff.esports.id)

Sriwijaya Esports tampil mengejutkan sebagai tim komunitas yang mampu menyaingi tim-tim profesional. Mereka menyelesaikan turnamen di posisi keempat dengan total 93 poin tanpa sekalipun meraih Booyah. Pencapaian ini diraih lewat konsistensi placement tinggi dan permainan bertahan yang disiplin.

Mereka jadi bukti bahwa tim komunitas juga punya potensi bersinar jika diberi ruang untuk tampil. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa kompetisi Free Fire di Indonesia semakin terbuka. Sriwijaya pun keluar sebagai simbol perjuangan tim non-profesional di panggung besar.

Selain menampilkan tim paling bersinar di Grand Finals FFNS 2025 Fall, turnamen ini juga memperlihatkan kualitas persaingan yang merata di ranah kompetitif Free Fire Indonesia. Kagendra berhasil menjadi yang terbaik, namun dominasi Costacaffe, agresi Dewa United Apollo, kebangkitan Vesakha, dan kejutan dari Sriwijaya juga tak kalah menonjol. Turnamen ini menjadi penutup musim yang dramatis dan membuka harapan besar untuk kompetisi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us