Ketika performa PC mulai terasa lemot, salah satu penyebab utamanya sering kali terletak pada penggunaan RAM yang terlalu penuh. RAM berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk menjalankan program dan berbagai proses, sehingga jika kapasitasnya terpakai berlebihan, kinerja sistem operasi akan menurun drastis. Nah, membersihkan RAM tidak hanya membantu mengembalikan PC ke performa terbaik, tapi juga memperpanjang usia RAM itu sendiri sekaligus membuat pengalaman menggunakan PC jadi lebih lancar. Berikut 7 cara efektif membersihkan RAM ketika PC mulai terasa lemot.
7 Cara Efektif Membersihkan RAM ketika PC Mulai Terasa Lemot

Intinya sih...
Menutup aplikasi yang berjalan di latar belakang untuk mengurangi penggunaan RAM
Mengelola tab browser dengan lebih baik dan mematikan beberapa startup aplikasi
Matikan efek visual, SysMain, dan lakukan maintenance secara rutin; pertimbangkan menambah RAM jika diperlukan
1. Menutup aplikasi yang berjalan di latar belakang
Banyak aplikasi seperti Office 365, Steam, Discord dan yang lainnya sering tetap berjalan di latar belakang, yang bisa membuat penggunaan RAM membengkak layaknya menumpuk tab di browser. Untuk mengatasinya, tutup aplikasi yang tidak sedang dipakai seperti Steam, WhatsApp, Slack dan lain-lain. Jika hanya perlu sekadar mengecek notifikasi, gunakan saja versi web. Disamping itu, sebelum menutup aplikasi, cek dulu penggunaan RAM-nya lewat Task Manager dengan mengurutkan berdasarkan Memory usage, lalu tutup aplikasi yang paling banyak memakan RAM.
2. Mengelola tab browser dengan lebih baik
Jika Task Manager menunjukkan browser memakan banyak RAM, biasanya penyebabnya adalah terlalu banyak tab terbuka. Solusinya, mulailah menutup tab yang tidak penting karena sebagian besar sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Namun, jika lonjakan penggunaan RAM tetap terjadi meski sudah mengurangi tab, bisa jadi masalahnya ada pada browser itu sendiri, seperti Google Chrome yang terkenal boros RAM. Browser lain seperti Edge dan Firefox lebih hemat hingga 25% dan ada juga beberapa browser alternatif berbasis Chromium dengan fitur mirip Chrome tetapi lebih hemat RAM.
3. Matikan beberapa startup aplikasi
Banyak aplikasi Windows yang otomatis masuk ke daftar startup dan membebani sistem operasi, yang kemudian membuat waktu booting jadi lebih lama serta menghabiskan RAM secara sia-sia. Untuk mengatasinya, buka Task Manager dengan menekan Ctrl + Shift + Esc, lalu masuk ke tab Startup dan nonaktifkan aplikasi yang tidak perlu, terutama yang berdampak tinggi pada performa ketika booting. Cukup aktifkan aplikasi penting seperti penyimpanan atau password manager, sementara aplikasi lain seperti Microsoft Teams bisa dijalankan manual bila dibutuhkan.
4. Atur efek visual
Jika ingin meningkatkan performa Windows, pengguna bisa mematikan efek visual seperti animasi, transparansi dan bayangan yang biasanya hanya membuat tampilan lebih cantik tapi memakan cukup banyak RAM, terutama di PC dengan RAM terbatas. Caranya, tekan Windows + R, ketik sysdm.cpl, lalu buka tab Advanced, masuk ke bagian Performance dan klik Settings. Di sana, pilih ‘Adjust for best performance’ untuk menonaktifkan semua efek atau gunakan Custom agar bisa memilih sendiri mana saja yang ingin dimatikan. Kebanyakan orang biasanya tetap mengaktifkan ‘Smooth edges of screen fonts’ agar teks tetap nyaman dibaca, sementara efek lain bisa dimatikan agar sistem terasa lebih responsif.
5. Matikan SysMain
SysMain merupakan salah satu layanan di Windows yang berfungsi untuk mempercepat proses membuka aplikasi dengan cara memuatnya lebih dulu ke RAM, tapi pada PC dengan penyimpanan berbasis SSD, biasanya perbedaannya hampir tidak terasa. Jika ingin menghemat RAM, layanan ini bisa dimatikan melalui services.msc dengan mengubah Startup type menjadi Disabled. Akan tetapi, fitur ini tetap bermanfaat pada PC dengan penyimpanan berbasis HDD, sehingga ada baiknya untuk tetap diaktifkan saja.
6. Lakukan maintenance secara rutin
Berikutnya adalah melakukan maintenance secara rutin berupa me-restart PC secara berkala karena bisa membantu membersihkan RAM sepenuhnya dan membuat Windows jadi lebih fresh sehingga tidak mengganggu produktivitas ketika bekerja. Restart sebaiknya dilakukan setiap beberapa hari dan hindari restart paksa secara tiba-tiba. Selain itu, Windows sendiri sudah memiliki fitur kompresi RAM otomatis untuk mengoptimalkan penggunaan RAM, sehingga tidak disarankan untuk memakai aplikasi pihak ketiga karena umumnya tidak efektif dan bahkan bisa menimbulkan masalah.
7. Menambah RAM
Jika cara-cara di atas tidak memberikan pengaruh yang signifikan, cara terakhir untuk dilakukan adalah menambah RAM yang sudah ada. Jika PC pengguna hanya memiliki RAM 8GB dan sering menggunakan aplikasi berat atau bermain game terkini, ada baiknya untuk menambahnya 8GB lagi sehingga total RAM-nya menjadi 16GB. Dengan RAM yang lebih besar, ada lebih banyak data yang bisa tersimpan di RAM sehingga multitasking jadi lebih lancar dan aplikasi berat (seperti browser, editor video atau game) bisa berjalan dengan lebih responsif.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa cara efektif membersihkan RAM ketika PC mulai terasa lemot. Jika ada tips lain mengenai cara membersihkan RAM di PC, langsung saja tulis di kolom komentar di bawah ya!