Cara Google Tetapkan Batasan Anak di Dunia Maya

Intinya sih...
Google memiliki tiga pilar utama untuk melindungi anak di dunia maya: Melindungi dari risiko dunia maya, Menghormati privasi, dan Memberdayakan anak-anak dan keluarga untuk masa depan.
Setelan SafeSearch di Google Search secara otomatis memblokir konten eksplisit untuk melindungi pengguna di bawah 18 tahun, namun bukan alat yang sempurna.
Google terus mengembangkan fitur khusus seperti Family Link yang memungkinkan orang tua menetapkan batasan waktu penggunaan perangkat, aplikasi yang digunakan, dan aktivitas online anak.
Di era masa kini, kita semua hidup berdampingan dengan teknologi, termasuk anak-anak. Saat ini mereka menggunakan dan memiliki perangkat lebih banyak dari sebelumnya, di mana 79 persen menghabiskan satu hingga 6 jam online.
Melatih keluarga untuk menjadi lebih peka akan informasi yang mereka sebarkan atau dapatkan, menjadi sangatlah penting untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi bagi anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya.
Punya 3 pilar
Google bersama dengan pakar dan pendidik mengadakan acara bertajuk #KeluargaCerdasBerinternet di Jakarta, pada Selasa (1/07/2025) untuk membantu para keluarga menetapkan batasan dan menggunakan teknologi dengan cara yang sesuai kebutuhan keluarga masing-masing.
Raksasa teknologi ini memiliki tiga pilar utama, berupa:
Melindungi dari risiko dunia maya.
Menghormati privasi.
Memberdayakan anak-anak dan keluarga untuk masa depan.
"Kita tahu pasti, anak-anak akan terus memanfaatkan internet dalam beragam cara, terutama sebagai sarana pendidikan dan Google berkomitmen untuk membantu orang tua dan pendidik dengan berupaya keras agar anak-anak menjelajahi dunia maya dengan aman serta terkendali," jelas Isya Hanum Kresnadi. Government Affairs & Public Policy Manager Google Indonesia.
Tentang setelan SafeSearch
Sebagian besar anak, terutama yg berusia 13 tahun pernah menggunakan Google untuk mendapatkan informasi dan pendidikan, ada kalanya mereka bertemu dengan konten yang tidak baik.
Setelan SafeSearch di Google Search dirancang untuk secara otomatis memblokir gambar, video, dan situs dewasa dari hasil penelusuran untuk langsung menghindari konten yang eksplisit.
Bahkan, untuk memberikan perlindungan lebih jauh dari paparan gambar vulgar di mesin pencari tersebut secara tidak sengaja, mereka juga meluncurkan setelan blur SafeSearch. Setelan ini secara bawaan akan memfilter konten yang tidak pantas, vulgar, dan dewasa, terutama untuk pengguna di bawah 18 tahun yang login ke Akun Google.
"Tetapi, SafeSearch bukanlah alat yang sempurna, dan Anda mungkin masih menemukan hasil penelusuran vulgar. Jika demikian, Anda dapat melaporkannya. Laporan dan masukan dapat membantu kami menyempurnakan SafeSearch agar lebih baik bagi semua orang," kata Isya.
Tetapkan batasan
Misi Google adalah mengorganisir informasi dunia agar dapat diakses dan bermanfaat bagi semua. Membangun teknologi untuk semua juga berarti melindungi setiap penggunanya. Namun, Google memahami bahwa kebiasaan digital setiap keluarga sangatlah personal.
Maka dari itu mereka terus mengembangkan fitur-fitur khusus seperti Family Link yang dirancang untuk membantu orang tua menciptakan kebiasaan digital yang sehat sekaligus menghormati pilihan keluarga mereka dengan teknologi. Orang tua dapat menetapkan batas-batas yang sesuai kebutuhan keluarga dengan cara:
Mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian.
Memuaskan rasa ingin tahu anak dengan beragam aplikasi yang direkomendasikan para guru.
Mengunci perangkat anak dari jarak jauh.
Melihat aktivitas mereka.
Melihat lokasi keberadaan anak.
Mengelola akun dan aplikasi yang mereka gunakan.
Meski fitur SafeSearch dan Family Link adalah langkah awal yang baik, namun komunikasi terbuka tentang etika digital dan konsekuensi online tetap menjadi kunci utama.
Membesarkan anak di era digital memang penuh tantangan, namun juga menawarkan banyak peluang. Dengan fitur yang tepat dan pendekatan yang bijak, teknologi dapat menjadi alat pembelajaran.