7 Cara yang Sering Dipakai Hacker untuk Hack WhatsApp, Waspada!

WhatsApp Web hadir untuk memudahkan kita membuka aplikasi melalui laptop atau PC. Akan tetapi, hal ini menjadi celah besar yang membuka kesempatan untuk peretasan. Bahkan metode yang satu ini bisa dilakukan oleh orang-orang awam karena begitu mudah. 

Untuk melakukannya, hacker hanya membutuhkan QR code dari WhatsApp web untuk di-scan. Kode tersebut bisa didapatkan ketika mereka memiliki akses pada smartphone yang kamu gunakan. 

Agar terhindar dari risiko ini, kamu harus sering mengecek perangkat apa saja yang terdaftar pada WhatsApp Web akunmu. Caranya adalah masuk ke Settings > WhatsApp Web/Desktop. Coba perhatikan perangkat apa saja yang terdaftar di sana. Jika ada yang tidak kamu kenal, segeralah klik Log Out. 

WhatsApp dan Facebook berasal dari satu perusahaan yang sama. Itulah kenapa banyak orang yang bertanya-tanya apakah keduanya terhubung atau tidak. Perusahaan tersebut memang menampik isu itu. Namun developer ternama Gregorio Zanon mengatakan sebaliknya.

Dalam platform medium miliknya, Zanon menjelaskan bahwa Facebook dan WhatsApp menggunakan satu "wadah" penyimpanan yang sama dalam perangkat. Walaupun pesan diklaim terenkripsi, Facebook masih memiliki potensi untuk menyalin informasi dari WhatsApp. 

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya? Risiko yang satu ini bisa dibilang minim terjadi. Namun untuk melindungi akunmu, sebaiknya jangan gunakan email yang sama untuk Facebook dan WhatsApp. Dengan begitu, risiko pembajakan bisa dikurangi. 

Apa yang dimaksud dengan one-time password atau OTP? Kombinasi angka ini biasa digunakan ketika kita akan log in ke akun WhatsApp dan platform lainnya. Hacker sering kali memanfaatkan OTP ketika ingin membajak akun orang lain. 

Modus yang sering digunakan adalah mereka mengatakan salah mengirim kode OTP ke smartphone kamu. Akhirnya mereka memintamu untuk mengirimkan kode tersebut. Ketika sudah mendapatkannya, akun WhatsApp-mu dialihkan ke smartphone mereka. 

Maka dari itu, jangan pernah mengirimkan kode OTP ke orang lain. Bahkan kepada saudara atau teman sekalipun. Sebab kombinasi angka itu adalah kunci untuk mengambil alih sebuah akun. 

Metode hack yang satu ini pernah menimpa Maia Estianty. Pelaku penipuan memintanya untuk memasukkan kode **21*(nomor pelaku)# dan meneleponnya. Ternyata itu adalah kode Man to Man Interface (MMI).

Kode tersebut biasa digunakan untuk mengalihkan nomor telepon ke perangkat lain. Jadi semua panggilan yang masuk ke nomor kita akan diterima oleh pelaku. Dari situ, ia bisa masuk ke akun WhatsApp ketika sudah mendapatkan OTP Call Me atau kode OTP yang diberikan melalui telepon. 

Bukan hanya WhatsApp, ketika hacker menguasai nomor teleponmu, mereka bisa mendapatkan akses ke akun lain. Mulai dari media sosial, akun ojek online, e-wallet, dan lain sebagainya. 

Agar hal ini tidak terjadi padamu, jangan pernah melakukan apa yang diminta orang lain dengan mudah. Kamu harus skeptis dan mencari tahu apa yang mereka coba lakukan kepada akunmu. Jangan pula memberikan kode OTP yang sifatnya sangat rahasia. 

Seperti yang kita tahu, WhatsApp memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan menerima file. Ternyata fitur ini disalahgunakan oleh hacker atau oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Mereka mengirimkan file berisi malware ke orang lain. Ketika file dibuka, malware terpasang secara otomatis. Setelah itu, hacker mendapatkan akses terhadap WhatsApp atau bahkan smartphone korban. 

Untuk mencegahnya, sebaiknya matikan setelan auto-download di WhatsApp. Masuklah ke Settings > Chat Settings. Pada bagian Save to Gallery, pastikan setelannya Off atau mati. 

Sebagai pengguna aktif WhatsApp, kita disarankan untuk rajin melakukan backup. Tujuannya agar kita memiliki file cadangan ketika aplikasi tak sengaja terhapus, reset, atau mengalami gangguan. Sayangnya, lagi-lagi, hacker menyalahgunakan fitur tersebut untuk kepentingannya. 

Untuk mendapatkan file backup WhatsApp kamu, hacker akan meretas email atau Google Drive. Melalui trik hacking, mereka juga bisa mengalihkan penyimpanan backup-mu ke emailnya sendiri. Saat berhasil, hacker pun bebas mengakses semua chat dan media.

Pada awal 2020, masyarakat global sempat dihebohkan dengan kabar bahwa WhatsApp CEO Amazon, Jeff Bezos, dibobol oleh hacker. Setelah ditelusuri, ternyata oknum menggunakan spyware Pegasus untuk melakukannya.

Dari saat itu, alat mata-mata ini ditakuti oleh publik. Walau tak semua orang bisa mengoperasikan Pegasus, kamu tetap harus waspada akan risiko ini. Cara terbaik melindungi akunmu adalah dengan memantau adakah perubahan aneh pada WhatsApp dan smartphone.

Itulah sejumlah cara yang sering digunakan hacker untuk meretas atau membajak WhatsApp. Ikuti saran-saran di atas untuk mencegah tindakan tersebut terjadi padamu, ya!