ilustrasi serangan siber (unsplash.com/Jefferson Santos)
Penelitian Kaspersky mengungkapkan bahwa terdapat permintaan yang signifikan terhadap deepfake. Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan ini menargetkan tokoh tertentu seperti selebriti atau tokoh politik. Harga per menit video berkisar dari USD 300 hingga 20.000 atau Rp 4,7 juta hingga 314 juta.
Kaspersky Digital Footprint Intelligence melakukan analisis otomatis dan manual terhadap web permukaan (surface web), web dalam (deep web), dan web gelap (dark web), ditambah pengetahuan dan wawasan para ahli terkait teknik dan motif para penjahat siber.
“Ancaman digital berupa SMS, email phishing, video palsu, dan situs berbahaya harus diantisipasi pada musim pemilu di Indonesia tahun depan. Kami, di Kaspersky, bersedia memberikan keahlian kami kepada pemerintah dalam menetapkan standar dan protokol untuk memastikan pemilu yang aman bagi masyarakat Indonesia. Penting juga bagi masyarakat di sini untuk waspada terhadap konten berbahaya yang mungkin mereka temui secara online selama periode ini,” kata Genie Sugene Gan, Head of Government Affairs and Public Policy for Asia-Pacific, Japan, Middle East, Turkey and Africa Regions di Kaspersky dalam rilis resmi.
Menurutnya, penjahat siber menggunakan teknologi terkini untuk melakukan penipuan finansial, manipulasi politik, balas dendam, disinformasi, hingga pelecehan. Teknologi deepfake sendiri tidak berbahaya, namun di tangan penipu, ini bisa menjadi alat kejahatan. Oleh karena itu perusahaan menghimbau seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam membangun kesadaran dan kewaspadaan terhadap deepfake serta kemungkinan eksploitasinya.