Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Model Video AI Veo 2 Punya Google, Lebih Canggih dari Sora?  

ilustrasi Veo 2.. (dok Google)
ilustrasi Veo 2.. (dok Google)
Intinya sih...
  • Veo 2 mampu hasilkan video 4K lebih dari 2 menit, ungguli Sora
  • Model AI ini minim permasalahan halusinasi, lebih realistis dan meyakinkan
  • Veo 2 paham bahasa sinematografi, mampu interpretasikan instruksi genre dan efek sinematik

Setelah OpenAI merilis Sora ke publik, Google tidak mau ketinggalan memamerkan model pembuat video AI terbarunya, Veo 2. Model ini hadir sebagai penerus Veo yang sebelumnya diperkenalkan pada ajang Google I/O tahun ini. Veo 2 membawa sejumlah peningkatan signifikan dalam menghasilkan video berkualitas tinggi.

Melansir blog resmi Google, Veo 2 memiliki pemahaman hukum fisika dunia nyata dan detail gerakan manusia yang lebih baik.Tim penguji menilai kualitas Veo 2 lebih unggul dibanding model AI video lainnya saat diadu langsung. Google bahkan sesumbar menyebut Veo 2 berhasil mengungguli Sora dalam beberapa aspek. Penasaran dengan kemampuan Veo 2 dari Google ini? Yuk baca artikel ini sampai habis!

1. Veo 2 mampu menghasilkan video 4K

Veo 2 memiliki kemampuan menghasilkan video beresolusi 4K atau setara 4096 x 2160 piksel. Resolusi ini empat kali lebih tinggi dibanding kemampuan Sora yang hanya mencapai 1080p. Model baru Google ini mampu menghasilkan video lebih panjang hingga durasi lebih dari 2 menit. Keunggulan ini sangat signifikan mengingat Sora baru bisa menghasilkan video maksimal 20 detik.

Permasalahan umum model AI video seperti halusinasi berhasil diminimalisir pada Veo 2. Model ini diklaim lebih jarang menghasilkan anomali seperti jari tambahan atau objek tak diinginkan. Peningkatan ini membuat video yang dihasilkan terlihat lebih realistis dan meyakinkan.

Melansir VentureBeat, Google mengklaim Veo 2 unggul dalam berbagai parameter pengujian oleh manusia. Model ini mendapat skor lebih tinggi dalam hal preferensi keseluruhan dan kepatuhan terhadap prompt dibanding model-model kompetitor. Artinya, Veo 2 mampu memahami intruksi pengguna dengan baik dan menghasilkan video yang sesuai keinginan. Dalam tes ini, Veo 2 diklaim lebih disukai tim penguji dibandingkan Sora. 

2. Veo 2 memahami bahasa sinematografi dengan lebih baik

Keistimewaan utama Veo 2 terletak pada pemahamannya terhadap bahasa sinematografi. Model ini mampu menginterpretasikan berbagai instruksi terkait genre, tipe lensa, hingga efek sinematik. Pengguna bisa menentukan gaya pengambilan gambar spesifik seperti wide angle shot hanya dengan menyebutkan "lensa 18mm" dalam prompt-nya.

Melansir Tech Crunch, Veo 2 memperlihatkan pemahaman hukum fisika yang lebih baik dalam video yang dihasilkannya. Model ini mampu menampilkan pergerakan cairan dengan tepat, seperti saat kopi dituang ke dalam cangkir atau air mengalir di permukaan. Google juga mengklaim Veo 2 berhasil menangkap detail kompleks seperti pantulan cahaya di permukaan air dan pembiasan cahaya melalui gelas. Kemampuan ini membuat video yang dihasilkan terlihat lebih realistis dan alami.

Veo 2 membawa peningkatan dalam memahami detail gerakan dan ekspresi manusia. Model ini mampu menangkap nuansa gerakan dan ekspresi dengan lebih baik dibanding versi sebelumnya. Melalui peningkatan ini, Veo 2 dapat menghasilkan video ekspresi manusia yang lebih emosional.

3. Veo 2 akan terintegrasi dengan Youtube Shorts

Saat ini, Veo 2 tersedia secara terbatas melalui platform VideoFX dari Google Labs. Pengguna yang tertarik harus mendaftar dalam daftar tunggu terlebih dahulu melalui labs.google.com. Hingga artikel ini ditulis, akses Veo 2 masih belum tersedia untuk pengguna di Indonesia. Google berencana memperluas akses penggunaan Veo 2 secara bertahap sambil terus memantau kualitas dan keamanannya.

Google juga mengumumkan rencana mengintegrasikan Veo 2 ke YouTube Shorts pada tahun depan. Integrasi ini kemungkinan akan memungkinkan kreator YouTube memanfaatkan kecerdasan Veo 2 dalam membuat konten pendek mereka. Selain itu, Google berencana menghadirkan Veo 2 di platform Vertex AI untuk kebutuhan pengembang dan perusahaan.

Tim pengembang Veo 2 tidak bekerja sendiri dalam menyempurnakan model ini. Google berkolaborasi dengan berbagai kreator ternama seperti Donald Glover dan The Weeknd untuk memahami proses kreatif mereka. Masukan dari para kreator ini membantu memastikan Veo 2 dapat memenuhi kebutuhan pengguna profesional.

Meski membawa banyak peningkatan, Veo 2 masih memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperbaiki. Wakil Presiden Produk DeepMind Eli Collins mengakui model ini masih kesulitan mempertahankan konsistensi karakter dan mengikuti prompt kompleks dalam durasi panjang. Veo 2 juga kadang menghasilkan visual janggal seperti jalan yang terlihat licin atau bangunan dengan bentuk yang tidak masuk akal secara fisika. Kekurangan semacam ini masih menjadi momok bagi model video AI termasuk Sora. 

4. Google juga hadirkan pembaruan Imagen 3 dan Whisk

contoh gambar yang dihasilkan Imagen 3. (dok. Google)
contoh gambar yang dihasilkan Imagen 3. (dok. Google)

Google tidak hanya memperbarui kemampuan video AI mereka. Imagen 3, model pembuat gambar AI andalan Google juga mendapat beberapa peningkatan. Model ini kini menghasilkan gambar lebih cerah dengan komposisi lebih baik dibanding versi sebelumnya.

Kemampuan Imagen 3 dalam menghasilkan berbagai gaya seni juga mendapat peningkatan. Kini, Imagen 3 mampu menghasilkan gambar bergaya fotorealistik, impresionis, abstrak, hingga anime dengan akurasi lebih tinggi. Imagen 3 telah tersedia secara global melalui ImageFX di lebih dari 100 negara.

Tak hanya Veo 2, Google juga memperkenalkan Whisk, eksperimen baru yang menggabungkan kekuatan Imagen 3 dan Gemini. Platform ini memungkinkan pengguna memvisualisasikan ide mereka melalui kombinasi gambar dan teks. Melalui rangkaian pembaruan, Google tampaknya makin serius dalam mengembangkan berbagai AI untuk kebutuhan kreatif. Bakal jadi suatu kemajuan atau ancaman?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us