Google: Gen Z Paham AI dan Menggunakannya di Ponsel

Raksasa teknologi Google menemukan bahwa gen z sudah sadar akan manfaat dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence), misalnya saja dalam mendorong produktivitas dan eksplorasi kreativitas.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 1.508 responden, hasil menunjukan bahwa 45 persen gen Z sadar akan AI dan 43 persen di antaranya telah menggunakan teknologi tersebut di smartphone.
Dalam acara “Galaxy AI Media Session: Masa Depan Teknologi AI pada Perangkat Mobile" yang di gelar di Jakarta, (14/12/2023), orang-orang yang terlibat dalam industri ini memaparkan temuannya dan teknologi yang akan datang di masa depan.
Pemanfaatan AI

Masih dari data yang sama, 29 persen gen z menggunakan AI untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, seperti menerjemahkan dan menyortir data.
Sementara 35 persen memanfaatkan AI untuk edit foto dan video menggunakan ponsel. Sebanyak 22 persen lainnnya memaksimalkan teknologi anyar tersebut untuk kamera guna menghasilkan gambar yang lebih baik di perangkat ponsel.
“Mereka adalah early adopter dari platform AI generatif, di mana teknologi ini sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan sehari-hari," kata Country Head of Android of Google Indonesia, Denny Galant.
Data Google menunjukkan bahwa 1 dari 5 kalangan gen z menggunakan AI dalam mempermudah komunikasi, baik itu menyusun email atau chat response dan 23 persen memanfaatkannya sebagai virtual assistant untuk mempermudah keseharian.
"Perilaku tersebut tak lepas dari penetrasi teknologi AI di bidang profesional maupun kreatif. Ini juga mengartikan bahwa tren tersebut menunjukkan kesiapan pengguna dalam mengadopsi dan mengekspansi manfaat teknologi AI lebih dari sebelumnya," imbuhnya.
Maka dari itu, gen z dan milenial perlu upgrade skill untuk bisa bersaing di era modern, seperti dengan meningkatkan adopsi platform AI generatif untuk membantu menyelesaikan pekerjaan hingga membuka inspirasi dan imajinasi dalam berkarya.
Samsung bawa inovasi baru

Samsung menyebut bahwa teknologi AI generatif memberi dampak yang signifikan bagi penggunanya untuk menjadi lebih kreatif dan produktif. Pada tahun 2024, perusahaan asal Korea Selatan ini akan menambahkan beberapa teknologi baru di ekosistem Galaxy AI.
“Tidak ada perusahaan yang dapat memanfaatkan potensi AI seperti Samsung. Mengapa? karena kami selalu mengedepankan keterbukaan bagi seluruh pengguna di setiap lini perangkat yang kami hadirkan," ujar Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.
Galaxy AI hadir untuk memberikan pengguna pengalaman mobile AI yang komprehensif. Platform tersebut menggabungkan AI on device yang dikembangkan perusahaan dan AI berbasis cloud yang dibangun atas kolaborasi terbuka bersama para pemimpin industri dengan visi yang sama untuk menghadirkan cara baru dalam mentransformasi gaya hidup masyarakat.
Melalui Galaxy AI, Samsung membuka berbagai kemungkinan yang dapat diakses dengan mudah hanya melalui perangkat ponsel. Cara ini dapat memudahkan kebutuhan pengguna di segala aspek, termasuk mengatasi hambatan berkomunikasi, menyederhanakan cara-cara dalam mendorong produktivitas serta kreativitas, dan membuka berbagai cara baru dalam memanfaatkan ponsel untuk kehidupan sehari-hari.
Salah satu bentuk manfaatnya adalah dengan AI Live Translate Call yang diklaim mampu menghasilkan terjemahan audio dan teks secara real time saat pengguna menelepon layaknya memunculkan subtitle kala streaming konten.
Verry tidak bicara banyak soal inovasi terbaru Samsung itu. Namun AI Live Translate Call ini dipastikan datang di tahun depan.