Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Luncurkan Gemini 2.0 Flash yang Gesit dan Super Cerdas

ilustrasi Gemini. (unsplash.com/Solen Feyissa)

Google mengumumkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Gemini 2.0, pada Rabu (11/12/2024). Model ini dirancang untuk mengembangkan agen AI, sebuah sistem AI yang mampu memahami perintah dan mengambil tindakan secara mandiri. Gemini 2.0 Flash hadir sebagai model pertama dari keluarga Gemini 2.0 dalam versi eksperimental.

CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, menjelaskan Google luncurkan Gemini 2.0 Flash sebagai awal dari era "agentic", di mana AI dapat memahami dunia lebih baik dan mengambil tindakan atas nama pengguna di bawah pengawasan. Kemampuan ini membuka berbagai kemungkinan baru dalam pemanfaatan AI di masa depan. Seberapa mumpuni Gemini 2.0 sehingga Google sangat percaya diri dengan modelnya ini?

1. Google perkenalan keluarga Gemini 2.0

Gemini 2.0 membawa peningkatan signifikan dalam kemampuan mengolah berbagai jenis konten. Model AI terbaru ini diklaim mampu menghasilkan teks, gambar, dan audio secara native tanpa bergantung pada model AI lain. Kemampuan ini menjadikan Gemini 2.0 sebagai asisten virtual yang lebih lengkap dan mandiri dalam membantu berbagai tugas pengguna.

Integrasi langsung dengan berbagai layanan Google menjadi nilai tambah Gemini 2.0. Model ini dapat mengakses Google Search, Lens, dan Maps secara langsung. Akses ini memungkinkan Gemini 2.0 memberikan informasi yang lebih akurat dan kontekstual berdasarkan data terkini dari internet.

Google juga memperkenalkan fitur Deep Research yang memanfaatkan kemampuan penalaran tingkat lanjut Gemini. Fitur ini memungkinkan Gemini bertindak sebagai asisten penelitian, mengeksplorasi topik-topik kompleks, dan menyusun laporan untuk pengguna. Kemampuan ini sangat berguna bagi pengguna yang ingin melakukan riset mendalam tentang suatu topik.

AI Overviews, fitur AI di Google Search yang didukung Gemini, kini telah menjangkau 1 miliar pengguna.  Google berencana mengintegrasikan kemampuan penalaran tingkat lanjut Gemini 2.0 ke AI Overviews guna menangani topik yang lebih kompleks dan pertanyaan sulit. Google sepertinya berusaha mempertahankan dominasinya di panggung mesin pencari setelah kedatangan pesaing baru seperti Perplexity. 

2. Gemini 2.0 Flash, model ringan dengan performa mengagumkan

Sejauh ini, Google masih merilis versi Flash dari keluarga Gemini 2.0. Melalui model ini kita bisa mendapat sedikit gambaran dari kekuatan penuh Gemini 2.0. Model ini seharusnya menjadi varian paling lebih ringan, gesit dan murah. Menariknya, Flash 2.0 mampu mengungguli model flagship Google sebelumnya yaitu Gemini 1.5 Pro. 

Melansir blog resmi Google, Gemini 2.0 Flash mengungguli Gemini 1.5 Pro dalam tes pemrograman Natural2Code dengan skor 92,9 persen berbanding 85,4 persen. Model ini juga unggul dalam tes penyelesaian soal matematika, mencapai skor 89,7 persen dibandingkan 86,5 persen milik Gemini 1.5 Pro. Gemini 2.0 Flash bahkan mengungguli Gemini 1.5 Pro dalam tes MMLU-Pro yang mengukur pemahaman lintas bidang, meraih skor 76,4 persen berbanding 75,8 persen.

Hasil evaluasi ini bisa dibilang sangat impresif. Google berhasil menciptakan model yang lebih ringan dan murah namun mampu mengalahkan model unggulan sebelumnya. Keberhasilan ini bahkan baru berasal dari versi Flash, belum dari versi Gemini 2.0 Pro yang akan dirilis kemudian.

Saat ini, Gemini 2.0 Flash tersedia melalui API Gemini di Google AI Studio dan Vertex AI serta Google Gemini. Namun, kemampuan membuat gambar dan audio masih terbatas untuk mitra akses awal. Google merencanakan peluncuran umum fitur-fitur ini pada Januari 2025.

3. Google mengembangkan berbagai agen AI dengan Gemini 2.0

Melansir The Verge, Google sedang mengembangkan Project Mariner, sebuah agen AI berbasis Gemini 2.0 yang bisa bekerja mandiri di internet. Agen AI ini dikemas dalam bentuk ekstensi Chrome yang mampu memahami tampilan website, formulir, kode dan gambar. Project Mariner disebut cukup menjanjikan setelah berhasil menyelesaikan 83,5 persen tugas web dalam pengujian WebVoyager. Kedepannya, Agen AI ini mungkin akan dapat membantu berbagai tugas seperti berbelanja online atau mengisi formulir.

Google juga mengembangkan Project Astra, asisten AI yang mampu berinteraksi secara realtime dengan input suara dan video. Konsep Project Astra mirip dengan Advanced Voice Mode di ChatGPT.  Asisten AI ini mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa, mengakses Google Search, Lens, dan Maps secara langsung untuk memberikan bantuan yang lebih akurat. Project Astra juga dilengkapi memori hingga 10 menit interaksi dan kemampuan mengingat percakapan sebelumnya.

Selain itu ada Jules, agen AI yang dikhususkan untuk membantu pengembang software menyelesaikan masalah pemrograman. Jules mampu menganalisis kode, menemukan bug, dan mengusulkan perbaikan secara otomatis. Agen AI ini bekerja terintegrasi dengan GitHub, memudahkan pengembang melacak dan memperbaiki masalah dalam proyek mereka. Kemampuan ini menunjukkan potensi agen AI Gemini 2.0 dalam membantu pekerjaan yang membutuhkan keahlian teknis tinggi.

Para raksasa AI terus berlomba mengembangkan agen AI yang semakin mandiri, termasuk Google luncurkan Gemini 2.0 Flash. Menurut Google, 2025 akan menjadi tahun di mana kita mulai memiliki asisten dan karyawan AI yang dapat mengerjakan berbagai tugas secara otomatis. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, kehadiran agen AI juga memunculkan kekhawatiran akan hilangnya berbagai lapangan pekerjaan secara masif. Menurut kamu, apakah kehadiran AI nantinya akan membantu pekerjaanmu atau malah mengambil alih pekerjaanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us