Internet Murah untuk Pesantren-Puskesmas, Lelang Dilakukan Juli 2025

Intinya sih...
86% sekolah belum memiliki akses internet tetap
Puskesmas dan kantor desa juga masih terkendala konektivitas
Komdigi akan lelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan fixed broadband pada bulan Juli 2025
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat sebanyak 86 persen sekolah (190.000 unit) masih belum mempunyai akses internet tetap. Selain itu, 75 persen Puskesmas (7.800 unit) belum terkoneksi dengan baik, 32.000 kantor desa masih berada dalam zona blank spot, dan penetrasi fixed broadband baru menjangkau 21,31 persen rumah tangga di Indonesia.
Mereka akan membangun internet murah dengan kecepatan hingga 100 Mbps yang ditargetkan melayani wilayah tanpa jaringan serat optik, termasuk pesantren hingga puskesmas.
Lelang segera dilakukan
Pada bulan Juli ini, Komdigi akan melakukan lelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan fixed broadband.
"Kita akan melakukan lelang frekuensi 1,4 GHz, yang kemudian digunakan investor untuk layanan fixed broadband. Pelanggan akan dapat harga murah karena secara tarif di sektor telekomunikasi itu adalah cost-based," ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto.
Dalam artian, semakin investasinya murah, semakin rendah juga tarif yang dibayarkan pelanggan. Meski begitu, Komdigi tidak bisa menentukan harga. Di Undang-undang Komunikasi mereka hanya mengatur formula tarif.
"Yang jelas kami minta kepada calon-calon yang mengikuti lelang membawarikan tawaran tarif berapa dia mampu up to 100 Mbps. Kami tidak mematoknya secara regulasi," tambahnya.
Target pendistribusian
Pihak pemenang lelang boleh mendistribusikannya ke rumah tangga, sekolah, pesantren, layanan publik seperti puskesmas, kelurahan dan lain sebagainya.
Adapun peserta lelang diperbolehkan untuk siapa saja, namun diutamakan untuk daerah karena kota dianggap sudah padat.
"Silakan nanti pemain bisnisnya ke mana saja, tapi lebih bagus dari luar dulu, baru masuk ke dalam karena di dalam kan sudah banyak," imbuh Wayan.
Tidak untuk seluler
Frekuensi yang dilelang ini tujuannya untuk fixed broadband, di mana artinya koneksi dari base transceiver station (BTS) masuk ke router, kemudian dari sana akan masuk ke PC.
"Jadi digunakan untuk aktivitas fixed broadband. Bukan sampai di rumah digunakan untuk wifi seluler, itu masih ranah yang arah seluler," kata Wayan.
Langkah ini merupakan bagian dari percepatan pemerataan digital nasional sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya. Komdigi menegaskan bahwa konektivitas digital adalah fondasi penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi rakyat.