Apa Itu Internet Satelit? Ini Pengertian dan Layanannya di Indonesia

Berdasarkan buku Sistem Komunikasi Satelit: Teori dan Praktik oleh Imam MPB dan Wahyu Pamungkas, internet satelit adalah layanan internet yang memanfaatkan satelit komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data. Sinyal internet dikirim dari stasiun Bumi ke satelit, kemudian direlaikan ke antena penerima (dish) di rumah atau bisnis pengguna.

Secara umum, sistem internet satelit terdiri dari tiga komponen utama. Pertama, satelit komunikasi yang mengorbit bumi pada ketinggian tertentu, seperti orbit geostasioner (GEO) atau orbit bumi rendah (LEO). 

Kedua, stasiun bumi yang memancarkan sinyal internet ke satelit dan menerimanya dari satelit. Adapun ketiga adalah antena penerima (dish) dan perangkat keras lainnya yang diperlukan untuk menerima sinyal internet dari satelit.

Cara kerja internet satelit dengan mengubah data internet menjadi sinyal radio dan dikirim ke satelit di angkasa melalui stasiun Bumi. Selanjutnya, satelit ini memancarkan sinyal tersebut kembali ke Bumi hingga antena khusus alias dish menangkapnya.

Sinyal ini lalu diubah kembali menjadi data internet yang dapat diakses di perangkat seperti komputer, laptop, hingga smartphone. Di luar daripada itu, internet satelit dinilai mampu membuka gerbang informasi bagi masyarakat di daerah terpencil yang tak terjangkau jaringan internet kabel.

Seperti yang disinggung sebelumnya, internet satelit menggunakan satelit di angkasa untuk memancarkan sinyal data ke antena penerima atau dish. Sementara itu, untuk internet kabel, jaringan data masih dihubungkan melalui kabel fisik yang tertanam di tanah atau dipasang di tiang.

Selain itu, terdapat juga perbedaan pada jangkauannya. Internet kabel umumnya tidak dapat menjangkau daerah terpencil karena keterbatasan akses dan infrastruktur kabel. Adapun, menurut klaim, internet satelit dapat jauh lebih bisa diandalkan. Pasalnya, proses transfer data menggunakan satelit yang mengorbit Bumi. 

Sebagai warga Indonesia yang baik, kamu perlu berbangga diri. Pasalnya, Indonesia sudah memiliki satelit internet pertama, yakni Satria-1. Satelit ini hadir untuk mencukupi kebutuhan internet di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Selain itu, ada PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang bergerak di bidang internet satelit. PSN sendiri merupakan perusahaan satelit pertama di Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan satelit komunikasi High Throughput Satellite (HTS) bernama Nusantara Satu. PSN menawarkan layanan internet satelit untuk berbagai sektor, termasuk pemerintahan, perbankan, pendidikan, kesehatan, dan maritim.

Di luar dua itu, masih ada layanan internet satelit di Indonesia yang dapat kamu gunakan. Berikut pilihannya: 

1. Starlink

Merupakan konstelasi satelit orbit rendah Bumi yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Satelit ini menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke seluruh belahan dunia.

2. MangoeSky

MangoeSky merupakan penyedia layanan internet satelit yang berfokus pada daerah pedesaan. Mereka menawarkan paket dengan kecepatan up to 6 Mbps, melansir situs resminya.

3. UbiQU

UbiQU bisa dibilang sebagai penyedia layanan internet satelit terbesar di Indonesia. Kecepatan akses internet UbiQU ini mencapai 10 Mbps dan memanfaatkan satelit berteknologi HTS. Hal tersebut membuat jaringannya bisa digunakan untuk berbagai keperluan browsing, email, media sosial, hingga streaming music dan video.

5. Ajnusa

Ajnusa merupakan penyedia layanan internet satelit terkemuka di Indonesia. Ajnusa menawarkan internet satelit yang stabil dan andal untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, bisnis, hingga pemerintahan.

6. Infokom
Perusahaan penyedia layanan internet satelit ini menggunakan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT). Hal tersebut membuat satelit ini mampu menghadirkan akses internet ke wilayah terpencil di seluruh Indonesia.

Nah, itulah pembahasan mengenai internet satelit yang dapat IDN Times berikan untuk kamu. Ada baiknya, sebelum memilih layanan internet satelit mempertimbangkan kebutuhan dan anggaranmu dulu, ya.

Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana