Mengisi daya baterai atau lebih mudah disebut ngecas memang terlihat gampang. Tinggal menyambungkan HP ke sumber listrik dengan kabel pengisi daya. Namun, nyatanya ngecas gak semudah perkiraan, lho.
Banyak hal-hal kecil yang ternyata bisa dibilang, kesalahan saat ngecas HP. Akibatnya, daya baterai gampang habis atau boros, padahal pemakaian wajar.
Agar masalah tersebut gak kamu alami, coba hentikan kebiasaan ngecas yang sebetulnya kurang tepat ini. Yuk, simak kesalahan ngecas HP berikut!
Siapa yang masih memiliki kebiasaan ngecas HP sampai 100%? Mulai sekarang, hentikan kebiasaan ini. Apalagi, bila kamu sering mengisi baterai setelah daya baterai 0% atau mati.
Kenapa tidak boleh cas HP sampai 100%?
Kita mungkin berpikir, baterai yang terisi 100% adalah hal bagus karena ponsel memiliki daya yang cukup untuk terus menyala. Sayangnya, ini kesalahan ngecas HP.
Hindari ngecas HP ketika sudah hampir mati. Titik terendah daya baterai HP adalah 20% - 25%. Jika sudah di titik ini, segera isi daya baterai HP. Jangan menunggu sampai HP mati, ya.
Setelah itu, cabut pengisi daya ketika daya HP sudah 98%. Tak perlu menunggu sampai 100% karena cara ini justru memengaruhi usia baterai. Selain itu, cara ini dapat merusak kondisi internal HP.
HP memang sudah seperti kebutuhan manusia zaman sekarang. Kendati demikian, jangan sampai kamu 'diperbudak' HP, ya. Selalu luangkan waktu untuk tidak memegang HP agar kesehatanmu tetap terjaga.
Saat HP sedang di-charge, hindari memainkan HP seperti menonton video atau bermain media sosial. Kesalahan ngecas HP ini membuat HP bekerja dua kali lebih keras. Akibatnya, kualitas baterai akan menurun sehingga gak bertahan lama.
Pernah mengalami baterai HP terisi penuh, tapi berkurang padahal sedang di-charge? Ini disebabkan kesalahan ngecas HP yang masih sering dilakukan banyak orang. Ya, sering kali orang nge-charge HP selama semalaman.
Biasanya, cara ini dilakukan saat seseorang menjelang tidur. Dengan harapan, esok hari HP sudah full energy dan bisa langsung dipakai.
Cara pengisian daya ini salah karena bisa berdampak buruk pada kualitas baterai karena bisa jadi HP panas. HP pun tidak akan berumur panjang.
Selain itu, HP bisa mengalami trickle charge, yakni baterai terisi penuh tapi masih berkurang karena HP aktif mengisi daya.
Biasanya, HP dilengkapi charger bawaan atau original sesuai merek. Ketika mengisi baterai pun, selalu gunakan charger original agar baterai tidak cepat boros.
Charger original sudah disesuaikan dengan HP, sehingga potensi lonjakan listrik saat mengisi daya bisa diminimalisir. Jika kamu menggunakan charger bukan bawaan, maka bisa berdampak buruk pada HP.
Bila sangat terpaksa memakai charger lain, maka beli charger dengan kualitas yang setara dengan charger original, ya. Supaya, baterai HP tidak rentan bermasalah.
Tak kalah penting, tempatkan HP dalam ruangan dengan suhu yang tidak terlalu panas. Pasalnya, suhu yang panas dapat memengaruhi ketahanan dan masa pakai baterai.
Kesalahan ngecas HP selama ini, salah satunya adalah membiarkan HP terus di-charge padahal sudah sangat panas. Jika hal ini terjadi, sebaiknya istirahatkan baterai dulu untuk mendinginkannya. Supaya, kapasitas baterainya tidak menurun saat suhu kembali normal.
Ada dua bagian pengisi daya HP (charger), yakni kabel dan adapter atau sering disebut kepala charger. Sering kali, kita melepas charger dari HP setelah daya baterai terisi penuh. Namun, kita jarang sekali mencabut charger dari stopkontak.
Alasan sederhananya, kita gak mau repot memasang dan mencabut charger untuk mengisi baterai. Padahal, ini kesalahan ngecas HP yang harus segera dihentikan.
Saat ini, beberapa HP memang sudah canggih karena bisa menghentikan pengisian daya secara otomatis bila baterai sudah terisi penuh. Akan tetapi, cara kerja itu tidak berlaku untuk charger.
Jika masih tersambung dengan stopkontak, maka aliran listrik terus mengalir ke charger. Dengan kata lain, charger dalam kondisi 'ON' untuk terus menghantarkan listrik, sehingga rentan cepat rusak.
Di sisi lain, kebiasaan tidak mencabut charger dari stopkontak dapat memengaruhi tagihan listrik serta meningkatkan risiko terjadinya kebakaran. Terutama bila charger berada di tempat lembap, bisa jadi korsleting trafo.
Kesalahan ngecas HP satu ini masih dilakukan juga, apalagi jika kamu jauh dari sumber listrik. Akhirnya, HP di-charge melalui perangkat lain yang bisa mengalirkan listrik, seperti laptop.
Sekilas, cara ini cukup solutif. Terutama saat kondisi genting, seperti di perjalanan, cara ini adalah penyelamat.
Sebenarnya, mengisi baterai HP ke laptop tidak bermasalah. Cara ini memang tidak merusak HP, tapi menghubungkan dua perangkat tersebut seharusnya bertujuan untuk koneksi, bukan mengisi baterai.
Charging standar adalah dengan ngecas dengan adapter dan kabel, lalu sambungkan dengan stopkontak. Masalah akan muncul jika HP dicabut padahal belum lama terisi. Hal ini dapat merusak usia baterai.
Itulah 7 kesalahan ngecas HP yang jarang disadari. Dari semua kesalahan tersebut, apa yang masing sering kamu lakukan?
Yuk, mulai terapkan proses mengisi daya baterai HP yang sehat dan benar, ya!