Meski Android sangat mudah untuk digunakan, terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna dan tidak mereka ketahui dapat berdampak pada performa atau kesehatan Android itu sendiri.
Beberapa di antaranya seperti menginstal aplikasi yang salah hingga tidak memanfaatkan beberapa fitur bawaan yang dapat membantu di kemudian hari. Tanpa berlama-lama lagi, berikut 7 kesalahan yang sering dilakukan pengguna Android yang wajib dihindari.
Di Google Play Store, ada banyak aplikasi yang mengklaim dapat meningkatkan kinerja RAM atau membuat baterai jadi lebih awet. Aplikasi-aplikasi semacam itu sejatinya tidak memberi dampak apa-apa terhadap performa RAM atau baterai dan justru malah dapat memberi efek negatif terhadap HP Android. Selain performa yang makin lemot, aplikasi-aplikasi sejenis itu umumnya selalu memunculkan iklan yang mengganggu. Android sendiri tidak memerlukan aplikasi “booster” semacam itu, karena bisa melakukannya sendiri.
Salah satu jalan yang sering diambil pengguna ketika tidak menemukan aplikasi yang dicari di Google Play Store adalah dengan mengunduh file APK-nya di situs pihak ketiga. Aplikasi-aplikasi di situs semacam itu biasanya tidak aman dan dapat menjadi ancaman untuk keamanan dan privasi HP Android pengguna. Selain menghindari untuk mengunduh file APK dari situs pihak ketiga, disarankan pula untuk tidak mengunduh versi mod atau crack dari aplikasi berbayar.
Iklan merupakan bagian dari hampir semua aplikasi, di mana iklan menjadi salah satu pemasukan terbesar bagi developer. Namun, perlu diingat bahwa beberapa iklan sangatlah berbahaya dan dapat mencuri data pengguna atau mengirim virus/malware ke HP Android pengguna. Agak sulit untuk mengidentifikasi iklan apa yang berbahaya, karena para scammer biasanya menggunakan taktik yang cerdas untuk menipu. Satu yang pasti, tetap waspada dan jangan sembarangan mengklik iklan di dalam sebuah aplikasi.
Perijinan aplikasi memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari perangkat pengguna sehingga bisa memberikan fungsionalitas yang relevan. Contohnya, aplikasi galeri akan meminta izin untuk mengakses foto atau aplikasi pesan akan meminta izin untuk melihat kontak. Namun, perlu diwaspadai jika beberapa aplikasi terkadang meminta izin untuk sesuatu yang tidak relevan dengan fungsi aplikasi itu sendiri. Celah tersebut biasanya dimanfaatkan untuk mengoleksi data atau bahkan memata-matai pengguna.
HP Android menggunakan ROM sebagai penyimpanan. Meski sifatnya tidak seperti RAM yang sementara, beberapa insiden dapat membuat file atau data pengguna menjadi terdampak. Karenanya, sangat disarankan untuk melakukan backup data secara untuk mengantisipasi hal semacam itu. Pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi pihak ketiga karena Android menawarkan fitur backup bawaan untuk membackup aplikasi, kontak dan pengaturan.
Find My Device merupakan salah satu fitur keamanan bawaan di Android yang sering diabaikan oleh pengguna. Padahal, fitur ini memungkinkan pengguna untuk menemukan HP Android yang dicuri atau hilang. Selain itu, Find My Device juga memungkinkan pengguna untuk mengontrol HP yang hilang dari jarak jauh, seperti membekukan lock screen sehingga tidak ada yang bisa mengubah pengaturan atau mematikan internet. Mengatur fitur ini sangat disarankan sebagai salah satu langkah pencegahan.
Pada era serba digital seperti saat ini, pengguna menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan menatap layar perangkat seperti HP. Untungnya, semua HP saat ini termasuk HP Android, telah dilengkapi dengan fitur yang dapat mengurangi efek negatif dari cahaya yang dipancarkan oleh layar. Selain membantu menjaga kesehatan mata pengguna, fitur semacam itu juga bisa membantu pengguna lebih mudah tidur dan terhindar dari begadang.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna Android yang wajib dihindari. Punya pendapat mengenai kesalahan lain yang sering dilakukan pengguna HP Android?