5 Fakta Fitur AI Recall dari Microsoft yang Kontroversial 

Recall merekam semua aktivitas layar pengguna dengan AI

Intinya Sih...

  • Microsoft memperkenalkan fitur Recall pada acara Microsoft Build 2024 sebagai bagian dari Copilot+, yang merekam dan menyimpan aktivitas pengguna dengan bantuan AI.
  • Recall merekam layar PC setiap 5 detik, menganalisis, dan menyimpannya secara lokal dalam bentuk terenkripsi, memungkinkan pencarian dengan kata kunci atau bahasa alami.
  • Pengguna memiliki kontrol penuh atas data Recall, termasuk memilih aplikasi yang direkam, alokasi penyimpanan, dan kemampuan untuk menonaktifkan fitur ini.

Pada acara Microsoft Build 2024, raksasa teknologi Microsoft memperkenalkan sebuah fitur baru yang cukup mengejutkan, yaitu Recall. Fitur canggih ini merupakan bagian dari jajaran PC baru mereka yang dinamai Copilot+. Recall diklaim mampu merekam dan menyimpan semua aktivitas pengguna di komputer dengan bantuan teknologi aritificial intelligence (AI).

Sontak pengumuman fitur ini dibanjiri kritik pedas dari berbagai pihak. Fitur Recall dinilai mengkhawatirkan dari segi keamanan privasi pengguna. Coba ketahui tentang sederet fitur AI Recall dari Microsoft ini sambil menilik apa saja yang membuatnya kontroversial. 

1. Recall menangkap akitivitas layar setiap 5 detik

5 Fakta Fitur AI Recall dari Microsoft yang Kontroversial ilustrasi fitur Recall. (youtube.com/Microsoft)

Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana Recall bisa merekam semua yang kamu lakukan di PC, bukan? Jawabannya adalah dengan mengambil tangkapan layar atau screenshot secara konstan. Recall akan memotret layar PC pengguna setiap 5 detik jika mendeteksi ada perubahan dari tampilan sebelumnya.

Hasil tangkapan layar ini kemudian akan dianalisis dan disimpan secara lokal di PC pengguna dalam bentuk terenkripsi. Saat ingin mencari kembali sebuah aktivitas, pengguna tinggal mengetikkan kata kuncinya di kolom pencarian Recall. Menariknya, kamu juga dapat melakukan pencarian dengan bahasa alami tanpa secara eksplisit menggunakan kata kunci tertentu. Dalam sekejap, semua aktivitas yang dinilai relevan akan ditampilkan kembali dalam bentuk cuplikan gambar yang bisa kamu klik.

Misalnya, kamu dapat mencari baju yang pernah kamu temukan di toko online beberapa hari lalu. Caranya, kamu tinggal ketik "kemeja biru" di pencarian, lalu Recall akan menampilkan tangkapan layar terkait. Kemudian, kamu dapat mengunjungi kembali laman toko online tersebut. Bahkan, dalam presentasinya, Recall dapat membantu pengguna mencari obrolan spesifik dalam channel Discord.

Baca Juga: 5 Fitur AI Revolusioner Adobe Premiere Pro yang Segera Hadir 2024  

2. Kontrol data sepenuhnya di tangan pengguna

5 Fakta Fitur AI Recall dari Microsoft yang Kontroversial pengaturan Recall. (support.microsoft.com)

Dengan kemampuan merekam yang begitu luas, wajar jika banyak yang khawatir Recall akan mengancam privasi. Untuk menjawab kekhawatiran ini, Microsoft menegaskan bahwa kontrol data Recall sepenuhnya ada di tangan pengguna. Bagaimana maksudnya?

Pertama, pengguna bisa memilih aplikasi atau situs mana saja yang boleh dan tidak boleh direkam aktivitasnya oleh Recall. Jadi, misalnya pengguna tidak mau aktivitas saat mengakses aplikasi perbankan tersimpan, tinggal masukkan ke daftar pengecualian. Microsoft juga menyatakan bahwa semua data tangkapan layar disimpan secara lokal di PC pengguna, bukan di server awan mereka. Artinya, pergerakan data akan terbatas di perangkat pengguna sendiri dan tidak bisa diakses oleh Microsoft. Untuk ekstra perlindungan, data tersebut juga sudah dienkripsi agar aman.

Lalu, bagaimana jika penyimpanan penuh karena kebanyakan menyimpan tangkapan layar? Tenang, pengguna juga dapat mengatur seberapa besar penyimpanan yang dialokasikan untuk data Recall ini. Jika sudah mencapai batas, data lama akan otomatis dihapus. Selain itu, pengguna juga bebas menghapus semua atau sebagian data Recall kapan saja jika sudah tidak diperlukan lagi. Tentunya pengguna juga dapat menonaktifkan fitur ini secara total. 

3. Masih hanya tersedia di Copilot+ PC

Saat ini, fitur Recall masih hanya tersedia secara eksklusif di jajaran Copilot+ PC terbaru dari Microsoft yang mengusung prosesor ARM Snapdragon dari Qualcomm. Copilot+ PC dirancang untuk menjalankan berbagai teknologi AI secara natif dengan dukungan Neural Processing Unit (NPU). Melansir dari The Verge, Recall memerlukan penyimpanan minimal 256 GB dengan 50 GB ruang kosong. Secara default, alokasi Recall akan diatur di 25 GB yang dapat menyimpan tangkapan layar selama 3 bulan. 

4. Mirip dengan Timeline Windows 10 dan Rewind di Mac

5 Fakta Fitur AI Recall dari Microsoft yang Kontroversial fitur pencarian Recall. (support.microsoft.com)

Jika kamu merasa familiar dengan konsep Recall, mungkin itu karena teringat dengan fitur Timeline yang sempat hadir di Windows 10. Ya, Timeline juga bisa merekam dan menampilkan riwayat aktivitas pengguna meski dalam skala yang lebih kecil. Namun, Timeline tidak bertahan lama karena Microsoft menghapusnya pada 2021.

Di kubu seberang, sebenarnya ada juga aplikasi serupa Recall untuk pengguna Mac, namanya Rewind. Fungsinya kurang lebih sama yaitu merekam aktivitas di komputer, lalu menampilkannya kembali saat dibutuhkan. Bedanya Rewind merupakan aplikasi pihak ketiga yang harus diinstal terpisah, bukan bawaan sistem operasi seperti Recall yang langsung terintegrasi dengan Windows 11.

5. Kontroversi dan kekhawatiran terkait privasi seputar Recall

5 Fakta Fitur AI Recall dari Microsoft yang Kontroversial fitur Recall dari Microsoft. (youtube.com/Microsoft)

Terlepas dari segala kehebatan dan potensi yang ditawarkan, kehadiran Recall ternyata tak luput dari kontroversi. Sejumlah pihak menyuarakan kekhawatiran mereka terkait aspek privasi dari fitur yang mampu merekam semua aktivitas pengguna ini. Mereka khawatir rekaman aktivitas pengguna yang begitu mendetail, meski diklaim disimpan secara lokal dan terenkripsi, rentan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Misalnya jika perangkat tersebut diretas, dicuri, atau tanpa sengaja diakses oleh pihak lain.

Regulator terkait perlindungan data di berbagai negara, salah satunya ICO dari Inggris, bahkan secara terbuka menyatakan akan menyelidiki fitur Recall ini. Mereka ingin memastikan bahwa hak privasi pengguna tetap terjaga dan Microsoft telah menerapkan prinsip pengembangan AI yang bertanggung jawab dalam menghadirkan fitur kontroversial ini. Sementara Microsoft tampaknya telah mengantisipasi hal ini dan menegaskan komitmen mereka terhadap keamanan data pengguna. 

Sebagian orang menilai fitur Recall dari Microsoft sebagai fitur inovatif yang mengubah cara kita berinteraksi dengan komputer. Sementara, sebagian lain melihat Recall sebagai teknologi dystopian yang mengancam ruang privasi pengguna. Kalau kamu tim yang mana, nih?

Baca Juga: 5 Panduan Menulis Novel dengan Bantuan Microsoft Copilot

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya