Balai Uji Laik IDTH Bisa Digunakan Secara Gratis, Syaratnya?

Khusus untuk sekolah, kampus dan UMKM

Intinya Sih...

  • Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) sebagai laboratorium pengujian perangkat telekomunikasi.
  • Peresmian dihadiri oleh Presiden Jokowi, dengan pesan untuk mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem teknologi digital.
  • IDTH diharapkan menjadi pusat riset dan pengembangan dengan melibatkan perguruan tinggi, startup, serta UMKM untuk mendukung riset dan sertifikasi produk lokal.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH). Ini merupakan laboratorium pengujian perangkat telekomunikasi untuk memastikan keamanannya sebelum digunakan konsumen.

Peresmian turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berpesan untuk mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem teknologi digital dengan kemudahan akses sertifikasi.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, IDTH saya resmikan pagi hari ini," kata Jokowi saat melakukan peresmian.

Jokowi bersyukur Indonesia mempunyai IDTH sebagai pusat pengujian perangkat standar internasional yang terbesar serta terlengkap di Asia Tenggara, jadi pusat sertifikasi perangkat digital terdepan.

Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas 22,723 meter persegi, dengan luas bangunan 11.953 meter persegi. Adapun dalam prosesnya, IDTH menghabiskan dana yang hampir mencapai Rp1 triliun.

IDTH diharapkan juga menjadi pusat riset dan pengembangan dengan menggandeng perguruan tinggi, startup serta UMKM untuk mendorong riset, mendukung pengembangan pengujian dan sertifikasi produk lokal.

Baca Juga: IDTH Diresmikan, Jokowi Puji Teknologinya yang Super Modern

Agar mampu bersaing

Balai Uji Laik IDTH Bisa Digunakan Secara Gratis, Syaratnya?Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (IDN Times/Misrohatun)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pemerintah akan memfasilitasi pelaku industri lokal dan UMKM agar mampu bersaing di kancah global.

"Kami memberikan perhatian serius untuk memfasilitasi pelaku industri lokal dan UMKM, agar dapat melakukan pengujian perangkat dan mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan berbagai peralatan yang ada," ujarnya di Tapos Depok, Jawa Barat, pada Selasa (07/05/2024).

Kominfo tidak akan membebankan biaya untuk UMKM, sekolah atau kampus yang membuat suatu penemuan telekomunikasi atau terobosan lainnya yang masih berkesinambungan.

"Misalnya kamu punya barang telekomunikasi atau penemuan baru. SMK, kampus, kan kalau menguji itu ada biayanya. Nah ini kita gratiskan, di sini kita gratiskan," kata Budi Arie.

Adapun mekanisme pengujian hanya tinggal mengajukan saja ke IDTH. Sebab, jika dikenakan biaya, itu akan memberatkan inovator yang dananya terbatas. Menkominfo berjanji bahwa prosesnya tidak akan dipersulit.

Dilengkapi berbagai fasilitas canggih

Balai Uji Laik IDTH Bisa Digunakan Secara Gratis, Syaratnya?Salah satu laboratorium pengujian di Indonesia Digital Test House (IDTH) (IDN Times/Misrohatun)

IDTH saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih berkelas internasional untuk menguji fitur-fitur perangkat digital, seperti fitur telekomunikasi, radio frekuensi (RF), electromagnetic compatibility (EMC), electrical safety dan specific absorption rate (SAR).

Fasilitas pengujian ini berfungsi untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna perangkat, melakukan standarisasi produk ekspor maupun impor perangkat, serta menjamin interoperabilitas dan perlindungan interferensi antar perangkat.

Perangkat yang diuji diantaranya seperti laptop, ponsel, bluetooth, access point, televisi digital, handy talkie, dan radar.

Peresmian ini juga menandai penambahan kapasitas yang signifikan di IDTH. Pada 2023, terdapat 644 fitur yang diuji di fasilitas ini. Seiring dengan penambahan perlengkapan dan pengembangan teknologi, kapasitas pengujian di tahun 2024 diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 1.600 fitur.

Sedangkan di tahun 2025 hingga 2026, laboratorium pengujian ini diperkirakan mampu melayani hingga 5.000 fitur per tahun.

"Kami juga melakukan pengembangan fungsi IDTH. Fasilitas ini tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian, tetapi juga center of excellence perangkat digital. Kami berharapBpara praktisi, pakar, dan peneliti dapat berkolaborasi untuk melahirkan berbagai inovasi teknologi," jelas Budi Arie.

Baca Juga: Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 Pemasok Komponen Apple

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya