Malware Berkedok Iklan Google Berpotensi Kuras Rekening Bank

Dia adalah trojan Brokewell

Intinya Sih...

  • Malware Brokewell menyerang pengguna Android dan dapat menguras rekening bank.
  • Brokewell menyamar sebagai pembaruan Google Chrome, dengan alat spyware yang mampu mengawasi dan mengendalikan perangkat.
  • Trojan ini mencuri kredensial login dan cookie sesi dari aplikasi perbankan, serta dapat melakukan serangan pengambilalihan perangkat menggunakan kemampuan kendali jarak jauh.

Malware baru dengan nama "Brokewell" ditemukan menargetkan pengguna Android. Peneliti keamanan menyebut bahwa penjahat berpotensi menguras rekening bank.

Mengutip laman Daily Mail, peneliti keamanan siber di perusahaan ThreatFabric pertama kali mengidentifikasi Brokewell melalui iklan pembaruan Google Chrome palsu milik para peretas.

Baca Juga: Kominfo Gandeng BSSN untuk Keamanan Siber di World Water Forum

Brokewell lakukan penyamaran

Trojan Brokewell saat ini menyamar sebagai pembaruan Google Chrome untuk Android, bahkan terkadang sebagai iklan Google untuk pembaruan.

Lebih buruk lagi, menurut laporan keamanan tim, Brokewell tampaknya sedang dalam pengembangan aktif, dengan perintah baru ditambahkan hampir setiap hari.

Selain itu, perangkat malware ini juga mencakup seperangkat alat 'spyware' yang mampu mengawasi dan mengendalikan perangkat seluler pengguna Android dari jarak jauh.

“Ini dapat mengumpulkan informasi tentang perangkat, riwayat panggilan, geolokasi, dan merekam audio,” bunyi peringatan dari para peneliti keamanan.

Cara kerja malware

Malware Berkedok Iklan Google Berpotensi Kuras Rekening Bankilustrasi hacker (freepik.com/ freepik)

Brokewell, menurut ThreatFabric, menerapkan dua taktik umum yang populer dengan malware pembobolan perbankan seluler.

Pertama, ia menggunakan 'serangan overlay', yang menciptakan layar palsu pada aplikasi perbankan yang ditargetkan, untuk mencuri kredensial login saat pengguna sebenarnya mengetiknya sendiri.

Selanjutnya, Brokewell mencuri 'cookie sesi' yang digunakan oleh aplikasi perbankan, sehingga peretas nantinya dapat melewati langkah-langkah keamanan seperti otentikasi dua faktor.

Cookie sesi adalah cookie sementara yang dihapus dari perangkat setelah pengguna menutup browser.

Dengan mencurinya, peretas dapat memasukkannya ke dalam sesi web baru dan pada dasarnya menyamar sebagai pengguna asli tanpa harus membuktikan identitas mereka.

Setelah mencuri kredensial, para pelaku dapat memulai serangan pengambilalihan perangkat menggunakan kemampuan kendali jarak jauh.

“Malware melakukan streaming layar dan memberi aktor atau hacker serangkaian tindakan yang dapat dijalankan pada perangkat yang dikontrol, seperti sentuhan, gesekan, dan klik pada elemen tertentu,” kata peneliti.

Semua alat peretasan baru Brokewell yang canggih akan meningkatkan kemungkinan peretas lain menggunakan kemampuannya untuk melewati langkah-langkah keamanan yang saat ini ada di perangkat Android yang menjalankan Android 13 atau lebih tinggi.

"Selama penelitian kami, kami menemukan dropper lain (malware yang membuka gerbang muatan malware di masa depan) yang melewati batasan Android 13 ke atas,” kata para peneliti.

ThreatFabric mengatakan bahwa mereka dapat melacak beberapa server yang digunakan oleh hibrida malware/spyware, titik perintah dan kontrol (C2) untuk mengelola perangkat korbannya yang terinfeksi.

Baca Juga: 5 Cara Mengamankan Gadget Kamu dari Hacker

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya