Apakah Fitur Nano Banana di Gemini AI Aman Digunakan?

- Fitur Nano Banana dilengkapi dengan watermark visual dan SynthID digital tersembunyi untuk mencegah manipulasi gambar.
- Nano Banana berpotensi disalahgunakan sebagai deepfake karena kemampuannya dalam membuat manipulasi gambar yang realistis.
- Nano Banana memiliki keterbatasan teknis dalam pengeditan, seperti tidak mendukung cropping presisi atau pengaturan rasio aspek tertentu.
Sejak peluncurannya pada akhir Agustus lalu, fitur Nano Banana dari Gemini AI langsung mencuri perhatian. Banyak netizen menggunakannya untuk mengedit foto seperti menjadikan objek sebagai miniatur mainan, dan lain sebagainya. Tak ayal, hasil editing foto dari Nano Banana AI menjadi viral, kamu pasti salah satu yang sempat melihatnya seliweran di media sosial.
Kecanggihan Nano Banana juga dimanfaatkan sebagian pengguna untuk mengedit foto dengan tujuan lucu-lucuan, atau hiburan semata. Akan tetapi, hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah fitur Nano Banana di Gemini AI aman digunakan? Kekhawatiran ini muncul karena fitur tersebut rentan disalahgunakan. Untuk selengkapnya, yuk, kita lanjut ke pembahasan di bawah ini!
1. Mempunyai fitur watermark tersembunyi yang tak dapat dihilangkan

Menurut info yang dimuat di blog resmi Gemini AI, Nano Banana menyertakan watermark visual yang tampak jelas pada hasil gambar. Selain itu, ada juga SynthID digital tersembunyi yang ditanamkan di dalam piksel gambar. Watermark visual berfungsi sebagai penanda bahwa gambar tersebut dihasilkan oleh AI. Namun, watermark visual ini bisa dipotong atau dihilangkan.
Akan tetapi, SynthID digital atau watermark tersembunyi lebih tahan terhadap manipulasi seperti cropping atau screenshot dan dapat membantu melacak asal-usul gambar. Sayangnya, akses ke sistem pendeteksi SynthID belum tersedia secara luas untuk umum. Akibatnya, efektivitas mekanisme ini dalam mencegah penyalahgunaan masih terbatas dalam praktik sehari-hari.
2. Berpotensi disalahgunakan sebagai deepfake

Kemampuan Nano Banana dalam menjaga konsistensi visual membuatnya sangat efektif untuk membuat manipulasi gambar yang tampak realistis. Hal ini berpotensi disalahgunakan untuk membuat deepfake atau manipulasi visual yang menyesatkan, bahkan oleh pengguna biasa. Proses editing yang cepat dan mudah membuat penyebaran konten palsu menjadi jauh lebih praktis. Walaupun terdapat kebijakan yang melarang penyebaran konten palsu, risiko tetap ada karena kontrol terhadap pengguna mungkin tidak selalu efektif. Teknologi yang matang sekalipun bisa disalahgunakan jika tidak disertai dengan kesadaran dan regulasi yang cukup.
3. Punya keterbatasan teknis dalam pengeditan

Nano Banana saat ini tidak mendukung fungsi teknis seperti cropping presisi atau pengaturan rasio aspek tertentu yang diinginkan pengguna. Kekurangan ini membatasi kemampuannya untuk menghasilkan deepfake yang sangat presisi dan mungkin mengurangi potensi penyalahgunaan oleh pihak yang ingin melakukan manipulasi kompleks. Namun, bagi beberapa pengguna, keterbatasan ini juga menjadi hambatan bagi fleksibilitas penggunaan kreatif.
Selain itu, kualitas gambar bisa menurun atau detail kabur setelah beberapa kali pengeditan berturut-turut, yang juga membatasi akurasi hasil akhir. Fenomena ini secara tidak langsung mencegah penggunaan yang terlalu manipulatif. Meski impresif, Nano Banana mungkin belum dapat diandalkan untuk editing profesional yang membutuhkan ketelitian tinggi.
4. Nano Banana memiliki kebijakan dan sensor cukup ketat

Nano Banana dilengkapi dengan sensor konten ketat, menolak permintaan yang berisi materi sensitif, kekerasan, atau eksplisit untuk mencegah penyalahgunaan. Pendekatan ini meningkatkan rasa aman dalam penggunaan sehari-hari dan mencegah pembuatan konten yang berpotensi merugikan. Namun, beberapa pengguna merasa bahwa sensor ini terlalu agresif, bahkan menolak permintaan yang kreatif dan tidak melanggar batas wajar.
Filter seperti itu sering menghambat ekspresi artistik, terutama bila sistem menolak prompt yang sebenarnya aman. Ini menimbulkan tantangan dalam menemukan keseimbangan antara keamanan dan kebebasan kreatif. Karena itu, penggunaan yang ideal memerlukan kesadaran dari pengguna sekaligus perbaikan sistem filter untuk menghindari sensor berlebihan.
Secara keseluruhan, Nano Banana di Gemini AI aman dan menghadirkan cara praktis untuk mengedit gambar dengan teknologi kecerdasan buatan. Fitur ini sudah dilengkapi tanda pengenal dan sensor untuk menekan risiko penyalahgunaan. Sayangnya, AI yang terlalu canggih memang kerap digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menipu orang-orang yang belum melek teknologi.