Benarkah Media Sosial Lawas Friendster Kembali Hadir?

Atau justru cuma prank?

Anak-anak kelahiran 90-an pasti tahu Friendster atau mungkin sempat punya akunnya. Ini adalah platform media sosial yang didirikan oleh Jonathan Abrams, programmer asal Kanada pada Maret 2002. Namun, Friendster ditutup pada tahun 2015 karena mengalami penurunan popularitas dan kalah saing.

Baru-baru ini berembus kabar bahwa Friendster akan kembali. Benarkah demikian?

1. Dulu, Friendster sempat memiliki lebih dari 115 juta pengguna

Sebelum Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok lahir, Friendster adalah jejaring sosial terpopuler pada masanya. Bahkan, Friendster sempat memiliki lebih dari 115 juta pengguna!

Dilansir Productmint, Friendster didirikan agar semua orang di seluruh dunia bisa terhubung kembali dengan teman lama sekaligus menjalin pertemanan baru. Kemudian, Friendster melakukan rebranding menjadi situs permainan sosial dan menyasar pengguna Asia Tenggara.

2. Kini, situs web Friendster muncul kembali

Benarkah Media Sosial Lawas Friendster Kembali Hadir?ilustrasi tampilan situs web Friendster saat ini (friendster.com)

Para pengguna internet dikejutkan dengan situs web Friendster yang beralamatkan di https://friendster.com. Pasalnya, kalimat pada laman tersebut mengindikasikan bahwa Friendster akan segera kembali.

Untuk mendapatkan early access, kita cukup memasukkan alamat e-mail, lalu kita akan diarahkan ke laman baru yang bertuliskan “you're on the waitlist!”. IDN Times telah mencoba dan mendapatkan urutan ke-18635.

Jika kita ingin memotong antrean dan mendapatkan akses awal lebih cepat, kita harus mereferensikan teman. Cukup salin link yang tersedia dan kirimkan ke teman kita.

3. Namun, belum bisa dipastikan kebenarannya

Setelah mendaftarkan e-mail di laman Friendster, sejauh ini belum ada notifikasi baru di kotak masuk e-mail. Sehingga, kabar mengenai kembalinya Friendster belum bisa dipastikan kebenarannya sampai ada informasi lebih lanjut.

Untuk menghindari potensi scam, jangan pernah membagikan informasi yang sifatnya sensitif. Seperti nama lengkap, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, nomor telepon pribadi, nomor KTP, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nama gadis ibu kandung, data biometrik, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 8 Media Sosial Tertua yang Masih Eksis hingga Sekarang

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya