#TeenSpace: 6 Tips agar Anak Muda Nggak Ketipu Online Scam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umur segini lagi capek-capeknya, eh dapat SMS atau chat nyasar yang mengatakan kalau kita menang undian senilai puluhan juta rupiah. Gimana perasaanmu? Happy dan langsung mengikuti prosedur buat ngeklaim hadiah tersebut?
No, no, no. Salah banget kalau kamu bereaksi seperti itu. Besar kemungkinan itu adalah scam alias penipuan. Dan nggak semua generasi Z punya pengetahuan buat mendeteksi scam.
Trus, gimana caranya supaya kita nggak gampang ketipu online scam yang makin marak beredar akhir-akhir ini? Sini, sini, kami kasih tahu triknya biar nggak jadi korban!
1. Langsung cek nomornya di aplikasi Getcontact
First thing first, kalau kamu dihubungi oleh nomor asing yang ngaku-ngaku dari pihak tertentu, jangan langsung percaya. Curiga itu perlu, for your own safety. Hal paling basic yang bisa kamu lakukan adalah ngecek nomornya di aplikasi seperti Getcontact.
Caranya gampang, cukup install aplikasi di smartphone, copy-paste nomornya di search box, lalu klik Cari > Penanda Lainnya. Kalau hasilnya mencurigakan, misalnya ada tag "penipu" atau semacamnya, itu adalah tanda bahwa kamu harus block dan report nomor tersebut!
2. Jangan mudah memberikan informasi pribadi
Sadar nggak sih kalau kita punya informasi pribadi yang diincar oleh penipu? Mulai dari nama lengkap, alamat, nomor NIK, nama gadis ibu kandung, foto KTP atau selfie sama KTP, password akun, nomor kartu ATM, PIN, kode OTP, kode CVV atau CVC (kode keamanan di belakang kartu debit dan kredit), and the list goes on.
Now you wondering, gimana sih caranya scammers mencuri informasi pribadi? Salah satunya meminta kita mengisi survei (yang sebenarnya abal-abal), melengkapi data personal, lalu janji mengirim hadiah setelahnya.
The truth is, data kita kemungkinan bakal disalahgunakan atau dijual ke pihak yang nggak bertanggung jawab. Atau diam-diam dipakai buat daftar pinjaman online (pinjol). Ujung-ujungnya kita yang rugi!
3. Jangan asal klik atau download
Ini nih yang sekarang memakan banyak korban. Si penipu nge-chat WhatsApp kita, melampirkan dokumen, trus minta kita buat download. Modusnya macam-macam, ada yang ngaku kurir paket, kirim undangan nikah, bukti transfer, surat tilang elektronik, dan masih banyak lagi.
Eitss, jangan panik dulu. Coba perhatikan format file lampiran tersebut. Kalau diakhiri dengan .apk atau .Pdf, fix banget itu scam. Di dalamnya ada malware, cuy!
Intinya, jangan asal klik link atau download kalau nggak mau saldo mobile banking kita dikuras atau akun kita di-hack. Selain itu, jangan download aplikasi di luar toko aplikasi resmi (Play Store dan App Store).
Baca Juga: 7 Mitos soal Malware dan Fakta Sebenarnya, Jangan Keliru
Editor’s picks
4. Cek rekening sebelum transfer
Nemu barang lucu di online shop yang udah lama kita impikan? Jangan buru-buru transfer, better cek rekeningnya dulu. Please remember bahwa nggak semua online shop itu jujur. Banyak orang yang di-ghosting atau bahkan di-block abis transfer. Nyesek banget pasti!
Ketik aja cekrekening.id di address bar browser kalau kamu kepo apakah rekening seseorang trusted atau nggak. Kalau di layar muncul tulisan "pernah dilaporkan" dan jumlah laporannya lebih dari satu, it's a huge red flag!
Udah deh, nyari yang pasti-pasti aja, misalnya belanja langsung di offline store atau beli di marketplace kalau lagi nggak ada waktu. Jangan lupa cek review-nya biar nggak zonk.
5. Perhatikan tampilan website atau aplikasinya
Kadang tuh ada website atau aplikasi scam yang sengaja dibuat semirip mungkin kayak web atau app terkenal. Jangan buru-buru log-in atau mengklik sesuatu sebelum make sure semuanya aman. Gimana caranya?
- Cek domain name-nya: Kalau terdengar aneh, kurang resmi, atau terlalu panjang, kamu patut curiga. For example, mana yang bakal kamu percaya, www.apple.com atau www.appleoffers.net?
- Lihat dulu, pakai https atau http: Menurut laman KeyFactor nih ya, https lebih aman daripada http karena menggunakan enkripsi untuk melindungi informasi. Otomatis, lebih susah dibobol hacker. Kalau di address bar browser ada simbol gembok, berarti website itu pakai https.
- Perhatikan gambar, font, dan printilan kecil lainnya: Apakah gambarnya buram atau pixelated? Font-nya gepeng atau nggak baku? Banyak typo atau kesalahan penulisan? Udah pasti scam ini mah!
6. Pastikan mereka menggunakan nomor telepon atau akun resmi
Yang terakhir ini banyak banget berkeliaran di Twitter. Kebanyakan berpura-pura jadi customer service resmi perusahaan (biasanya bank) dan rajin nge-reply tweet. Kalau kita nggak teliti, kita bisa masuk ke perangkapnya!
Gampang banget buat mengenali mana yang penipu dan mana yang real. Ciri-cirinya adalah:
- Username kelihatan nggak resmi.
- Gambar yang dijadiin foto profil kelihatan buram.
- Baru bikin akun di Twitter.
- Jumlah followers-nya sedikit.
- Nggak terverifikasi atau nggak punya tanda centang.
- Ngasih nomor hape (berawalan +628) dan minta kita lanjutin percakapan di WhatsApp.
Alright, kini kamu udah tahu ciri-ciri scammers dan apa yang perlu dilakukan supaya nggak terjebak tipu daya mereka. Moga makin banyak yang aware, ya!
Baca Juga: 7 Tanda-Tanda VPN yang Mengandung Scam, Hindari!