Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbandingan ChatGPT dan Perplexity, Baiknya Pilih Mana?

ilustrasi perbandingan ChatGPT dan Perplexity AI (pexels.com/Matheus Bertelli | dok. Perplexity)

Lahirnya berbagai kecerdasan buatan membuat pengguna kerap membandingkannya. Kira-kira mana yang lebih canggih dan memudahkan pekerjaan, ya? Pembandingan tersebut pun dilakukan pada ChatGPT dan Perplexity AI. Tak mengherankan, mengingat keduanya sama-sama AI berbasis teks dan percakapan. 

Tampilannya mirip, bagaimana perbandingan ChatGPT dan Perplexity? Keduanya mungkin terasa berbeda ketika kamu mengetahui tujuan penggunaannya, model, hingga fiturnya. 

Perbandingan ChatGPT dan Perplexity

ChatGPT dan Perplexity dibanderol dengan harga yang sama tiap bulannya. Besaran biayanya 20 dolar Amerika Serikat per bulan atau sekitar Rp330 ribuan. Meski demikian, keduanya punya perbedaan yang patut disandingkan. Berikut penjelasannya.

1. Tujuan penggunaan

ilustrasi ChatGPT. (unsplash.com/Jonathan Kemper)

Pada dasarnya ChatGPT merupakan chatbot AI serbaguna berbasis Natural Language Processng (NLP). Sesuai uraian tersebut, ChatGPT bisa melakukan banyak hal, mulai dari urusan pekerjaan hingga tugas sederhana, bahkan diajak curhat sekalipun. Namun, karena sifatnya umum, hasil ChatGPT seringkali lebih general.

Sementara itu, Perplexity merupakan AI khusus pencarian. Chatbot ini menggunakan Large Language Models (LLM) yang mampu melakukan pencarian referensi untuk diubah menjadi rangkuman jawaban. Selain mampu menampilkan hasil pencarian, tools AI ini juga dapat mengombinasikan informasi dari tautan relevan untuk hasil spesifik.

2. Fitur

Secara fitur keduanya sebetulnya hampir sama. Baik ChatGPT maupun Perplexity sama-sama bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan faktual, menanggapi pertanyaan, menghasilkan gambar, memecahkan masalah logika, menerjamahkan, hingga menulis. Meski demikian, keduanya memiliki batasan yang berbeda.

ChatGPT diketahui lebih sulit menjawab pertanyaan faktual karena fungsi pencariannya kurang maksimal. Akan tetapi, AI ini cenderung baik dalam hal kemampuan kreatif, misalnya untuk menulis email. Sementara itu, Perplexity sebaliknya. AI ini dapat menghasilkan informasi akurat dan faktual dari berbagai sumber. 

3. Model

contoh laporan analisis sederhana yang dihasilkan fitur Deep Research Perplexity. (dok. pribadi/Leo Manik)

Seperti disebutkan sebelumnya, ChatGPT mengandalkan Large Language Models (LLM) internal dari OpenAI yang dinamakan GPT-4. Adapun versi gratisnya mengandalkan GPT-4o mini. Model tersebut bersifat multimodal yang memungkinkan ChatGPT memahami dan menghasilkan kueri berbasis gambar maupun audio. 

Di sisi lain, Perplexity mengandalkan beberapa model sekaligus yang dibangun pada model sumber terbuka. Model ini meliputi Claude 3 Sonnet, GPT-4 Turbo, dan Sonar 32k. Oleh karena itu, hasil yang ditampilkan oleh Perplexity selalu multimodal.

4. Mode penggunaan

Sejauh ini, ChatGPT memiliki beberapa mode yang dikembangkan oleh OpenAI. Sebut saja mode penelitian mendalam (GPT-4 Turbo dan Pro), mode pencarian, serta penalaran dan mode analitis.

Keseluruhan mode tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, kalau ingin menganalisis skenario kompleks, bisa menggunakan mode penalaran. 

Nah, Perplexity pun tidak jauh berbeda. AI ini punya mode penelitian mendalam yang dirancang khusus untuk menghasilkan informasi akurat dan didukung sumber. Selain itu, ada juga mode penalaran dan analisis yang menampilkan data akurat.

Perbandingan kelebihan ChatGPT dan Perplexity

ChatGPT unggul untuk fungsi yang membutuhkan pendekatan fleksibel, komunikatif, dan keberagaman kemampuan. Contohnya, penulisan kreatif dan pembuatan konten, pemrograman dan debugging, brainstorming ide, dan obrolan lainnya. ChatGPT pun dapat menghasilkan audio dan gambar sebagai balasannya.

Di sisi lain, Perplexity lebih unggul dalam konteks akurasi dan verifikasi sumber. Oleh karena itu, AI ini cocok digunakan untuk penelitian akademis, memeriksa fakta peristiwa, analisa topik mendalam, hingga memandingkan perspektif.

Dari perbandingan ChatGPT dan Perplexity, masing-masing memiliki poin unggulnya sendiri, bukan? Kalau harus memilih salah satu, pastikan kamu sudah tahu hendak digunakan untuk apa tools AI tersebut agar kinerjanya lebih maksimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us