Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penipuan online (unsplash.com/Lindsey LaMont)

Pernah gak kamu dapat pesan mencurigakan yang minta data pribadi, ditelepon orang asing mengaku dari bank, hinga menerima pesan berisi link aneh? Itu bisa jadi contoh dari phishing, vishing, dan smishing, tiga jenis penipuan digital yang sekarang makin sering terjadi.

Untuk itu, penting banget buat paham perbedaan phishing, vishing, dan smishing. Meskipun sama-sama berbahaya, ketiganya punya cara penipuan yang berbeda. Yuk, ketahui lebih dalam supaya kamu bisa lebih waspada!

1. Pengertian phishing, vishing, dan smishing

ilustrasi pesan penipuan (freepik.com/freepik)

Phishing, vishing, dan smishing adalah tiga jenis serangan yang sering digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri informasi pribadi atau data sensitif dengan cara menipu korban melalui saluran komunikasi. Dilansir SentinelOne, meskipun tujuannya serupa, masing-masing memiliki metode dan saluran yang berbeda untuk mengecoh korbannya.

  • Phishing

Phishing adalah penipuan yang dilakukan melalui email. Penyerang umumnya menyamar sebagai entitas tepercaya seperti bank, layanan online, atau atasan untuk meminta informasi sensitif seperti username, password, nomor kartu kredit, atau data perbankan.

Biasanya, email ini menyertakan tautan atau lampiran yang mengarahkan korban ke situs palsu menyerupai web resmi untuk mencuri informasi pribadi. Salah satu contoh phishing yang kerap dilakukan adalah email mengaku pihak bank yang meminta korban untuk memperbarui data akun atau mengonfirmasi informasi guna menghindari akun dinonaktifkan.

  • Vishing

Vishing atau voice phishing menggunakan telepon untuk menipu korban. Penyerang menyamar sebagai perwakilan dari organisasi resmi seperti bank atau lembaga pemerintah untuk mencoba mendapatkan informasi sensitif dengan menggunakan taktik tekanan atau urgensi.

Vishing sering memanfaatkan teknologi caller ID spoofing untuk menyamarkan nomor telepon sehingga terlihat sah. Sebagai contoh, penyerang bisa menelepon korban dengan klaim bahwa ada masalah dengan akun mereka. Contoh lainnya, penelepon meminta informasi penting seperti PIN atau nomor kartu kredit untuk verifikasi. 

  • Smishing

Smishing adalah bentuk phishing yang dilakukan melalui SMS atau pesan teks. Penyerang mengirim pesan yang tampak berasal dari sumber tepercaya, misalnya bank. Adapun isi pesannya umumnya tautan atau instruksi untuk memberikan informasi pribadi.

Di luar itu, smishing dapat menipu korban untuk mengklik tautan yang mengarah ke situs palsu. Bisa pula meminta korban mengunduh malware yang kemudian digunakan untuk mencuri data dari perangkatnya. Salah satu contoh smishing berupa pesan teks yang mengklaim bahwa korban memenangkan hadiah atau ada masalah dengan transaksinya sehingga memerlukan tindakan segera.

2. Ciri-ciri

ilustrasi pesan penipuan (freepik.com/freepik)

Mengenali tanda-tanda serangan phishing, vishing, dan smishing sangat penting untuk melindungi diri dan bisnis dari ancaman siber. Setiap jenis serangan ini memiliki ciri khas yang bisa membantumu untuk mengidentifikasi upaya penipuan sebelum terlambat.

Ciri-ciri phishing

Dilansir Bionic, phishing sering kali dilakukan melalui email yang tampaknya datang dari sumber tepercaya, tetapi sebenarnya bertujuan untuk mencuri informasi sensitif. Berikut adalah ciri-ciri phishing yang perlu kamu waspadai:

  • Alamat email yang tidak familier
  • Bahasa yang tidak biasa
  • Kesalahan tata bahasa
  • Tindakan yang mendesak.

Ciri-ciri vishing

Vishing  terjadi melalui telepon dan sering melibatkan penipuan dengan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya. Beberapa ciri-ciri vishing yang perlu kamu perhatikan antara lain:

  • Penyamar sebagai lembaga pemerintah
  • Penyamar sebagai bank
  • ID penelepon palsu
  • Suara sintetis atau robotik.

Ciri-ciri smishing

Seperti disebutkan sebelumnya, smishing dilakukan melalui SMS atau pesan teks. Meski terlihat seperti pesan dari sumber sah, smishing tetap memiliki beberapa ciri khas yang dapat dikenali. Misalnya pada beberapa poin berikut:

  • Rasa urgensi
  • Tautan ke situs web
  • Nomor pengirim yang tidak biasa

3. Risiko

ilustrasi menyimpan bukti struk transfer penipuan belanja online (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Meskipun terlihat sepele, ketiga jenis penipuan siber ini bisa berdampak besar pada kehidupan pribadi. Mulai dari kerugian finansial hingga pencurian identitas, berikut risikonya yang perlu diwaspadai:

Risiko phishing

Phishing tak sekadar gangguan pada kotak masuk email, serangan ini bisa berdampak serius pada bisnis dan individu. Beberapa risiko utamanya meliputi:

  • Kehilangan data pribadi seperti akun email atau media sosial
  • Akses ilegal ke rekening bank atau dompet digital
  • Akun penting dikunci atau dikendalikan oleh pihak tak dikenal
  • Rentan menjadi korban penipuan lanjutan karena datanya tersebar
  • Gangguan aktivitas harian karena harus memulihkan akses akun.

Risiko vishing

Dilakukan lewat suara, vishing sering kali terasa lebih personal dan meyakinkan. Namun, risiko ini perlu kamu waspadai:

  • Tertipu memberikan informasi sensitif lewat telepon
  • Merasa tertekan atau panik karena ditelepon dengan nada mendesak
  • Kerugian uang akibat informasi rekening disalahgunakan
  • Trauma atau rasa tidak percaya terhadap panggilan dari nomor tak dikenal
  • Identitas pribadi bisa digunakan untuk tujuan kriminal.

Risiko smishing

Meskipun hanya berupa pesan singkat, smishing dapat memicu konsekuensi besar, baik bagi pengguna individu maupun organisasi. Berikut beberapa uraiannya:

  • Tertipu mengeklik tautan dari pesan singkat yang tampak meyakinkan
  • Data login dicuri lewat situs palsu yang diakses dari pesan
  • Saldo rekening tiba-tiba berkurang tanpa sepengetahuan
  • Kontak pribadi bisa menerima pesan penipuan dari nomormu
  • Potensi penyalahgunaan informasi pribadi untuk pinjaman atau langganan palsu.

4. Cara menghindari phishing, smishing, dan vishing

ilustrasi pesan penipuan (freepik.com/freepik)

Meskipun jenis-jenis penipuan digital seperti phishing, smishing, dan vishing punya cara berbeda-beda, ketiganya sama-sama bisa dicegah dengan langkah yang tepat. Berikut hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya: 

Cara menghindari phishing

Dilansir hp, agar tidak terjebak serangan phishing, kamu perlu lebih waspada saat menerima email, terutama dari pihak tidak dikenal. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:

  • Periksa alamat email pengirim dengan teliti untuk memastikan itu berasal dari sumber resmi
  • Jangan mudah percaya dengan permintaan mendesak, apalagi jika disertai tautan atau lampiran
  • Arahkan kursor ke tautan terlebih dahulu untuk melihat alamat tujuan sebenarnya sebelum mengeklik
  • Gunakan antivirus dan filter email yang dapat mendeteksi serta memblokir email mencurigakan secara otomatis.

Cara menghindari vishing

Serangan lewat telepon atau voicemail bisa tampak meyakinkan, tapi tetap perlu kamu curigai. Untuk itu, hindari jadi korban vishing dengan tips berikut:

  • Selalu curiga terhadap panggilan dari nomor tak dikenal, terutama jika langsung meminta data pribadi
  • Cek ulang identitas penelepon dengan menutup panggilan lalu menghubungi nomor resmi organisasi terkait
  • Jangan pernah memberikan informasi sensitif lewat telepon kecuali kamu sendiri yang menghubungi pihak resmi
  • Manfaatkan fitur pemblokir dan pelacak panggilan untuk membantu mengenali dan menyaring nomor mencurigakan.

Cara menghindari smishing

Pesan teks juga bisa dimanfaatkan penjahat siber untuk mencuri data. Untuk menghindari smishing, berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan:

  • Waspadai pesan teks yang datang tiba-tiba, terutama yang menciptakan rasa urgensi atau ketakutan
  • Jangan mengeklik tautan yang dikirim melalui SMS dari nomor yang tidak dikenal
  • Pastikan kebenaran pesan dengan menghubungi langsung pihak yang disebut, melalui kontak resmi mereka
  • Gunakan aplikasi keamanan pada ponsel untuk membantu memfilter dan memblokir pesan mencurigakan.

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan phishing, vishing, dan smishing, lengkap dengan ciri, risiko, dan cara menghindarinya. Dunia digital memang praktis, tapi juga penuh jebakan. Jadi, jangan sampai lengah, ya. Satu klik saja bisa jadi awal dari masalah besar, lho!

Editorial Team