Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Percepat Pengembagan Talenta Digital, Komdigi: Kebutuhannya Mendesak

PXL_20251017_063829423.jpg
Pembukaan Forum Talenta Digital Komdigi di Jakarta, pada Jumat (17/10/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • Pemerintah mempercepat pengembangan talenta digital Indonesia dengan membangun basis data nasional pelatihan digital yang terintegrasi.
  • Ada kesenjangan talenta digital antara kota-kota besar dan wilayah lain, sehingga diperlukan strategi pengembangan SDM digital yang menyeluruh dan berbasis data.
  • Pengumpulan data pelatihan dari berbagai pihak diharapkan dapat menjawab tantangan kesenjangan keterampilan digital yang masih dihadapi Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemerintah mempercepat pengembangan talenta digital Indonesia dengan membangun basis data nasional pelatihan digital yang terintegrasi. Langkah ini dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia untuk memastikan setiap program pelatihan di berbagai lembaga dapat tersinkronisasi dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional yang tercantum dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pengembangan talenta digital

Terdapat beberapa persoalan dalam mempercepat transformasi digital. Pertama soal talenta digital yang masih memiliki kesenjangan ataupun digital skill gap. Sejumlah sumber daya digital terkonsentrasi di kota-kota, pulau-pulau besar seperti Jawa, sementara sebagian besar wilayah-wilayah lain pertumbuhannya sangat potensial. namun talenta digitalnya yang masih sedikit.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menegaskan Indonesia membutuhkan strategi pengembangan SDM digital yang menyeluruh dan berbasis data.

"Kita membutuhkan basis data terpadu untuk menjadi dasar dalam menyusun rencana pelatihan digital nasional yang lebih terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan,” kata Nezar saat membuka Forum Talenta Digital Komdigi di Jakarta, pada Jumat (17/10/2025).

Sebagai bagian dari upaya itu, Komdigi menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 5 Tahun 2025 tentang Permintaan Data Program Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Digital.

Surat Edaran ini menginstruksikan pengumpulan data pelatihan dari berbagai pihak, mulai dari perusahaan teknologi global, lembaga pelatihan dan sertifikasi, edutech lokal maupun internasional, hingga kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah.

Pemanfaatan SDM yang bisa dioptimalkan

PXL_20251017_075348877.jpg
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria (tengah) (IDN Times/Misrohatun)

Dengan upaya ini, menurut Nezar, pemanfaatan SDM dapat dioptimalkan dan data pelatihan-pelatihan terbaru untuk tingkat dasar, menengah maupun lanjutan.

Langkah ini diharapkan dapat menjawab tantangan kesenjangan keterampilan digital yang masih dihadapi Indonesia. Dengan data pelatihan yang terintegrasi, publik akan lebih mudah mengakses informasi pelatihan yang relevan, dan pemerintah dapat memetakan kebutuhan industri dengan lebih presisi.

Nezar menambahkan ekosistem inovasi digital nasional hanya akan tumbuh kuat bila seluruh pihak bergerak bersama.

"Kolaborasi dan sinergi adalah kata kunci untuk mendorong pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan talenta digital di Indonesia," lanjutnya.

Kebutuhan yang mendesak

Indonesia sebagai negara yang terbesar di Asia punya potensi untuk ekonomi digital yang sangat luar biasa, menurut Nezar yang diperkirakan menyumbang 40 persen dari pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN pada 2030 di mana jumlahnya mencapai USD1 triliun untuk satu kawasan.

"Jadi saya kira digital talent sangat penting dan sangat mendesak, ketimbang membangun infrastruktur digital, industri digital, membangun talent itu mungkin lebih cepat kita bisa hasilkan dan dengan talent yang baik, keterbatasan infrastruktur kadang-kadang bisa diatasi," imbuhnya.

Hal ini sudah dibuktikan di beberapa tempat. Negara dengan infrastruktur akal imitasi (artificial intelligence/AI) yang terbatas dengan pusat-pusat industri AI di dunia tetap bisa mengejar, memberikan inovasi dan produk baru yang mengguncang dunia teknologi, khususnya untuk teknologi AI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

Bagaimana Bodi iPhone 17 Pro Max Bisa Berubah Warna?

21 Okt 2025, 13:02 WIBTech