Sejarah Fotografi, Awal Kemunculan hingga Perkembangannya

Seni melukis cahaya untuk menciptakan kenangan

Istilah fotografi pasti sudah banyak dikenal banyak orang. Bahkan, saat ini bidang ini justru jadi suatu pekerjaan, profesi, maupun hobi. Fotografi merupakan suatu bentuk seni dan ekspresi diri yang berkaitan dengan cara mengabadikan momen, kejadian, atau objek menggunakan kamera.

Namun, apakah kamu sudah mengenal lebih jauh bagaimana sejarah fotografi? Simak penjelasannya secara detail dalam artikel IDN Times berikut ini.

1. Sejarah fotografi

Sejarah Fotografi, Awal Kemunculan hingga Perkembangannyailustrasi seorang wanita sedang memotret (pexels.com/Matt Hardy)

Fotografi atau yang dikenal photography dalam bahasa Inggris mulanya berawal dari bahasa Yunani photos yang berarti cahaya dan grafos yang berarti melukis atau menulis. Dalam pengertian sehari-hari, fotografi berarti menghasilkan sebuah foto dari hasil pantulan cahaya dan direkam menggunakan kamera. 

Prinsip awal fotografi mulai dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Dalam buku The History of Photography dijelaskan bahwa ilmuwan China bernama Mo Ti mengatakan, seberkas cahaya yang terpancar dari suatu benda dan diloloskan ke lubang kecil di ruangan gelap, dapat membuat bayangan benda tersebut diproyeksikan dalam bentuk aslinya. Namun, gambaran bayangannya menjadi terbalik. Teori ini diperkuat oleh beberapa ilmuwan barat, termasuk Aristoteles.

Dari hakikat tersebut, fotografi erat kaitannya dengan ilmu fisika dan kimia. Lebih jelasnya, penerapan ilmu fisika dilakukan untuk mengobservasi sinar yang terpancar dari objek yang menembus masuk melalui lubang kecil ke ruang gelap.

Bayangan benda yang terbalik tersebut lalu dikenal sebagai camera obscura. Adapun kata camera obscura berarti "kamar gelap" yang diambil dari kata camera atau kamar dan obcura yaitu gelap. 

Terkait ilmu kimia yang dianut, bermula dari sinergi fotografi yang ditandai dengan penelitian Johan Heinrich Schulze pada 1725. Penelitian tersebut dilakukan dengan mencoba proses kimiawi dengan menggelapkan larutan garam perak dan bantuan bantuan sinar atau cahaya. Penemuan tersebut lalu dikembangkan dan
disempurnakan sehingga menghasilkan film. Nah, film ini adalah medium yang
peka cahaya sehingga bisa menciptakan imaji fotografi.

Baca Juga: 5 Cara Memperjelas Foto yang Blur Tanpa Aplikasi dan Gratis

2. Perkembangan fotografi dari masa ke masa

Sejarah Fotografi, Awal Kemunculan hingga Perkembangannyailustrasi seorang pria sedang memotret (freepik.com/pressfoto)

Melewati berbagai fase panjang, fotografi terus berkembang mengikuti zaman. Hal itu bermula pada awal abad ke-19 hingga abad 21 atau saat ini. Nah, berikut ini sejarah dan perkembangan fotografi dari masa ke masa yang dikutip dari buku Fotografi karya Bambang Karyadi.

  • Joseph Nicéphore Niépce pada 1822 membuat Heliografi yang pertama dengan subjek Paus Pius VII. Foto karyanya yang dibuat pada 1825 masih ada hingga saat ini. 
  • Pada 1826, Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan untuk pertama kalinya menggunakan pajanan selama 8 jam.
  • Proses fotografi baru ditemukan oleh William Henry Fox pada 1835.
  • Foto berwarna pertama kali diperkenalkan pada tahun 1861 oleh James Clerk Maxwell.
  • Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures) pada 1891.
  • Kodak memperkenalkan produk baru kamera Brownie pada 1900 dan setahun berikutnya memperkenalkan 120 film.
  • Selanjutnya, pada 1936, Kodachrome pertama kali mengembangkan multi-layered reversal color film.
  • Dennis Gabor menemukan holography pada 1947.
  • Kamera instan pertama bermerk Polaroid yang dibuat Edwin H. Land pada tahun 1948. Pada tahun yang sama pula, kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
  • Kamera SLR pertama dikeluarkan oleh Asahi Pentax pada 1957. Selanjutnya, pada 29 tahun kemudian, tepatnya pada 1986, ilmuwan Kodak berhasil menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel pertama.
  • Dalsa baru membuat sensor CCD dengan kapasitas tersebar pada 2006 sebesar 111 megapiksel .
  • Akhirnya, setelah 60 tahun eksis, Polaroid menghentikan semua produksi produk film instan karena berkembangnya teknologi citra digital pada 2008.
  • Setahun kemudian, Kodak juga mengumumkan penghentian film Kodachrome.

Tak dapat dimungkiri, fotografi telah mengalami berbagai perubahan serta menyesuaikan kemajuan teknologi. Namun, di luar itu, fotografi tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dikarenakan bisa menjadi pengabadi momen dan visualnya dapat menyampaikan pesan.

3. Kategori fotografi

Sejarah Fotografi, Awal Kemunculan hingga Perkembangannyapotret bersama komunitas fotografi (instagram.com/kampung_nusantara)

Interpretasi foto harus sesuai konteks pada kedudukan dalam sebuah kategori. Nah, Barret Terry dalam Criticizing Photographs mengungkapkan bahwa kategori fotografi diklasifikasi berdasarkan foto yang dibuat dan fungsi dari foto tersebut. Berikut ini kategori fotografi menurut Barret Terry:

  • Descriptive photographs atau foto deskriptif. Kategori foto ini akurat dalam menggambarkan subjek yang direpresentasikan.
  • Explanatory photographs atau foto yang menjelaskan sesuatu. Foto jenis ini menjelaskan semua yang ditangkap sehingga dapat menjadi bukti visual.
  • Interpretive photographs atau foto interpretasi. Kategori foto ini berbanding terbalik dengan explanatory photographs, sebab foto interpretasi dimaknai sangat subjektif.
  • Ethically evaluative photographs atau foto etik. Kategori ini memuat foto yang beraspek sosial dan dinilai secara etik.
  • Aesthetically evaluative photographs atau foto estetik. Mungkin ini yang paling sering kamu dengar. Kategori ini merupakan foto yang biasa kita sebut foto seni. Dalam praktiknya, foto-foto yang diambil atau dimaknai memerlukan kontemplasi estetik.
  • Theoretical photographs atau foto teori. Fotografi jenis ini biasanya menjadi suatu reproduksi dari suatu karya seni lain, misalnya saja film, karya seni, lukisan, dan lain-lain.

Nah, itulah sejarah fotografi yang menarik diketahui. Fotografi tidak hanya tentang menghasilkan gambar yang lebih baik, tetapi juga tentang menemukan kepuasan dari kreativitas dalam bidikan kamera. Jadi, apakah kamu tertarik mengeluti hobi fotografi

Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana

Baca Juga: Apa itu Segitiga Exposure? Ini Pengertian dan Fungsinya

Topik:

  • Reno Alvin
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya