5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester 

Dua peran yang serupa tapi tak sama

Industri teknologi informasi terus mengalami pertumbuhan yang pesat sejalan dengan peningkatan permintaan akan aplikasi dan perangkat lunak. Akan tetapi, untuk menjamin bahwa perangkat lunak tersebut dapat beroperasi optimal, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, diperlukan pengujian komprehensif.

Dalam konteks ini, peran quality assurance engineer dan software tester memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak memiliki kualitas yang tinggi, bebas dari kecacatan, dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Jika kamu berencana memulai karier di dunia pengembangan perangkat lunak, sangat penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Meski dua profesi ini terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, mereka memiliki fokus dan lingkup tugas berbeda. Mari ulas bersama keenam perbedaan utama antara posisi quality assurance engineer dan software tester, yuk!

1. Lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh quality assurance engineer dan software tester

5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester ilustrasi pekerjaan quality assurance engineer (unsplash.com/Tim van der Kuip)

Salah satu perbedaan paling mendasar antara quality assurance engineer dan software tester adalah lingkup pekerjaan yang ditangani. QA engineer memiliki peran yang lebih luas yang mencakup seluruh tahapan pengembangan perangkat lunak. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, mengawasi, dan memastikan bahwa standar kualitas telah diterapkan dalam setiap tahap pengembangan. Sedangkan software tester lebih berfokus pada pengujian perangkat lunak yang telah dibuat sebelumnya. Biasanya mereka bekerja pada fase akhir pengembangan untuk mengidentifikasi dan melaporkan bug atau masalah dalam perangkat lunak. 

Baca Juga: Kenali 5 Soft Skill yang Dibutuhkan Seorang Software Engineer

2. Keterlibatan dalam proses pengembangan

5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester ilustrasi developer dalam tahap pengembangan perangkat lunak (unsplash.com/ThisIsEngineering RAEng)

Quality assurance engineer terlibat dalam seluruh proses pengembangan. Hal itu mencakup tahap perencanaan perangkat lunak, pengembangan, merancang skenario pengujian, dan berkolaborasi dengan berbagai divisi untuk memastikan pengembangan berjalan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Di sisi lain, software tester terlibat langsung hanya pada tahap akhir pengembangan ketika perangkat lunak siap untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.

3. Keterampilan dan pengetahuan kedua profesi ini juga berbeda

5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester ilustrasi quality assurance sedang cek contoh aplikasi (unsplash.com/Luke Peters)

Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk kedua peran ini juga berbeda. QA engineer perlu memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip manajemen kualitas, metodologi pengujian, serta pemahaman kuat tentang siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Sementara itu, software tester lebih banyak mengandalkan pemahaman teknis tentang cara menjalankan pengujian perangkat lunak, termasuk pemahaman tentang berbagai jenis pengujian, perangkat pengujian, dan alat-alat pengujian.

4. Pendekatan masing-masing dalam memecahkan masalah juga tersendiri

5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester ilustrasi quality assurance sedang berdiskusi soal pemecahan masalah (unsplash.com/Austin Distel)

Salah satu perbedaan lainnya adalah pendekatan terhadap pemecahan masalah. QA engineer banyak terlibat dalam identifikasi dan penyelesaian masalah kualitas pada tingkat yang lebih tinggi, seperti perbaikan proses pengembangan atau perubahan dalam rencana manajemen kualitas. Di sisi lain, software tester lebih fokus pada pemecahan masalah konkret dalam perangkat lunak. Mereka mengidentifikasi dan melaporkan bug. Terkadang memberikan masukan tentang perbaikan spesifik yang diperlukan.

5. Pelaporan hasil

5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester ilustrasi software tester sedang menangani bug aplikasi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

QA engineer kerap melaporkan tentang status kualitas perangkat lunak. Laporan ini biasanya ditujukan kepada manajemen dan pemangku kepentingan. Laporan dari QA engineer mencakup informasi strategis, seperti kepatuhan terhadap standar kualitas, metrik yang dicapai, dan rekomendasi atas perbaikan. Sementara itu, laporan dari software tester mencakup informasi detail mengenai hasil pengujian perangkat lunak, mulai dari bug, kesalahan atau kecacatan, dan masalah yang ditemukan selama proses pengujian. Selain itu mereka juga melaporkan tentang skenario pengujian, hasil pengujian, dan perbandingan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan.

Meski sama-sama menguji dan memastikan kualitas perangkat lunak, kedua profesi di bidang teknologi informasi ini punya lingkup berbeda pada setiap tahapannya. So, jangan sampai tertukar lagi tentang perbedaannya, ya! Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 5 Panduan untuk Kamu yang Ingin Berkarier Software Engineer 

Reyvan Maulid Photo Verified Writer Reyvan Maulid

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya