Harvard Gunakan Chatbot untuk "Mengajar" Mahasiswa

AI digunakan untuk memberikan feedback

Harvard dilaporkan menerapkan generative AI sebagai alat pembelajaran resmi untuk kursus coding andalannya.

Dilansir The Harvard Crimson, mulai musim gugur ini, siswa yang terdaftar di Computer Science 50: Introduction to Computer Science (CS50) akan didorong untuk menggunakan AI untuk membantu mereka men-debug kode.

Chatbot ini juga digunakan untuk menjawab pertanyaan individu tentang pesan kesalahan dan baris kode yang tidak dikenal. 

1. Harvard mengembangkan chatbot-nya sendiri

Harvard Gunakan Chatbot untuk Mengajar Mahasiswailustrasi coding pada komputer (pexels.com/Christina Morillo)

Dalam laman tersebut, David J. Malan, Profesor kelas CS50, mengatakan bahwa pendekatan baru ini tidak akan menggunakan ChatGPT atau GitHub Copilot, yang mana cukup populer di kalangan programmer. 

Alih-alih menggunakan kedua chatbot tersebut, Harvard telah mengembangkan model bahasanya sendiri dengan sebutan "bot CS50" yang dinilai memiliki fitur serupa. Walaupun begitu, chatbot buatan Harvard ini difokuskan untuk mengarahkan siswa mencari jawaban daripada memberikannya secara langsung. 

"Harapan kami adalah, melalui AI, pada akhirnya kami dapat memperkirakan rasio guru dengan siswa 1:1 untuk setiap siswa di CS50, karena dengan menyediakan alat berbasis perangkat lunak yang, 24/7, dapat mendukung pembelajaran mereka,” sebut Malan yang dilaporkan The Harvard Crimson.

2. Kelas CS50 bisa diambil oleh siswa non-Harvard

Kelas CS50 juga tersedia bagi siswa non-Harvard untuk mengikuti platform online edX. Penggunaan AI ini direncanakan akan diperluas ke versi edX. Guru di institusi lain juga dapat melisensikan materi kursus mereka menggunakan platform ini.

"Menghadirkan dukungan yang disesuaikan dengan pertanyaan khusus mahasiswa telah lama menjadi tantangan di edX dan OpenCourseWare secara lebih umum, dengan begitu banyak mahasiswa online, jadi fitur ini akan bermanfaat bagi mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus,” kata Malan.

Adopsi AI generatif oleh Harvard ini menambah kerut baru dalam penggunaan alat seperti ChatGPT dalam lingkungan akademik. Sejak ChatGPT diluncurkan pada November 2022, para guru dan profesor telah kesulitan dengan siswa yang menggunakan chatbot tersebut untuk mengerjakan tugas mereka. 

3. Diharapkan bisa membawa pembelajaran yang lebih efktif

Harvard Gunakan Chatbot untuk Mengajar MahasiswaIlustrasi coding (Pexels/hitesh choudhary)

Lebih lanjut, Malan menuliskan bahwa meskipun staf kursus CS50 telah menggunakan software untuk menilai tugas dengan lebih efisien, ia berharap integrasi AI akan membuat proses ini menjadi lebih efektif.

"Melalui AI, kami berharap dapat mengurangi waktu yang dihabiskan, sehingga dapat mengalokasikan kembali waktu pengajar ke waktu interpersonal yang lebih bermakna dengan siswa mereka,"

Malan menegaskan bahwa siswa tetap harus selalu berpikir kritis ketika menerima informasi sebagai masukan, baik itu dari manusia atau perangkat lunak.

 

Teknologi AI yang semakin berkembang telah banyak digunakan oleh berbagai institusi, mulai dari bisnis hingga akademik. Kehadiran AI di dunia pendidikan diharapkan bisa membawa kualitas pengajaran yang lebih efektif. 

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya