Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatan

Dapat mengolah data dengan lebih efisien

Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membawa banyak perubahan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Saat ini, industri kesehatan sudah didukung dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning

PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), salah satu anggota Zuellig Pharma, baru saja melaksanakan APL Digital Summit 2022 pada Selasa (23/8/2022). Mengangkat tema "The Future Starts Now with Us", acara ini bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan melalui digitalisasi.

Acara ini dihadiri oleh berbagai ahli dari berbagai industri. Salah satunya adalah Daniel Laverick, SVP, Head of Digital & Data Solutions Zuellig Pharma, untuk menjelaskan peran AI dan machine learning dalam layanan kesehatan. 

1. Artificial intelligence (AI) dan machine learning

Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatanilustrasi artificial intelligence (unsplash.com/Michael Dziedzic)

Menurut pemaparan Daniel Laverick, artificial intelligence  adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk berperilaku dan berpikir seperti manusia. Di sisi lain, machine learning atau pembelajaran mesin adalah bagian dari AI yang memungkinkan mesin untuk belajar secara otomatis dari data sebelumnya. 

Tujuan utama dari AI adalah untuk menciptakan sistem komputer pintar yang bisa menyelesaikan masalah kompleks. Ini diharapkan bisa meminimalisir human error dan bisa membantu manusia membuat keputusan yang lebih baik. 

2. Penggunaan AI dan machine learning dalam layanan kesehatan

Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatanilustrasi layanan kesehatan digital (unsplash.com/National Cancer Institute)

Daniel menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam layanan kesehatan dibutuhkan karena kesenjangan layanan kesehatan, khususnya di Asia, semakin besar. Kekurangan tenaga kerja di industri kesehatan menjadi salah satu alasan utama. 

Selain itu, spesialis dengan skill tertentu semakin banyak dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah kompleks. Hal ini bisa diselesaikan dengan teknologi AI dan machine learning. Contohnya, mesin yang telah diprogram dengan baik akan bisa memindai ribuan data untuk mencari informasi penting. 

Dalam layanan kesehatan, ini bisa membantu meminimalisir kesalahan dalam diagnosis dan identifikasi penyakit. 

Tidak hanya itu, AI juga bisa membantu memprediksi masalah yang mungkin dialami di masa mendatang. Dengan demikian, para ahli bisa mempersiapkan solusi dengan lebih cepat. 

"Studi terbaru kami menunjukkan bahwa kami membutuhkan hampir 12 juta orang di area ini pada tahun 2023. Dan tidak cukup banyak orang yang terlatih untuk memenuhi itu," ucap Daniel. 

3. Contoh teknologi AI dalam layanan kesehatan

Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatanilustrasi penggunaan AI dalam layanan kesehatan (unsplash.com/Martin Sanchez)

Salah satu contoh program yang telah dilakukan oleh Zuellig Pharma adalah Infection Watch Initiative (IWI). Program ini menggunakan AI dan machine learning untuk memprediksi wabah penyakit menular berdasarkan geografi.

Program ini menggunakan 5 sumber data, termasuk Google Trends dan data anonim Zuellig Pharma, seperti resep obat dan asuransi kesehatan. Sistem ini bisa memprediksi wabah penyakit dengan keakuratan di atas 80 persen. 

"(sistem ini) sangat terlokalisasi pada geografi, jadi kami memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi hingga ke lokasi individu dalam radius kilometer," tutur Daniel. 

Baca Juga: 12 HP Terbaik 2022, Hadir dengan Fitur Unggulan 

4. Manfaat AI dalam layanan kesehatan

Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatanilustrasi kesehatan digital (unsplash.com/Luke Chesser)

Mengintegrasikan AI ke dalam ekosistem kesehatan menghadirkan banyak manfaat. Melansir laman Insider Intelligence, teknologi AI bisa mengoptimasi tugas dan menganalisis kumpulan data pasien. Ini akan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik sekaligus dengan biaya yang lebih rendah.

Menurut data Insider Itelligence, 30 persen biaya perawatan kesehatan berkaitan dengan tugas-tugas administratif. AI bisa membantu mengatasi masalah ini. Contohnya untuk pra-otorosasi asuransi, menindaklanjuti tagihan yang belum dibayar, dan memelihara catatan untuk meringankan beban kerja. 

5. Digital Health Exchange (DHEX)

Peran Artificial Intelligence dalam Layanan Kesehatanilustrasi data layanan kesehatan (unsplash.com/Markus Spiske)

Daniel mengumumkan bahwa Zuellig telah meluncurkan salah satu program terbarunya di Asia, yaitu Digital Health Exchange (DHEX). Ini merupakan konsorsium data kesehatan regional pertama di Asia.

DHEX memungkinkan penggunanya menghubungkan penyedia data dan konsumen. Program ini didukung dengan teknologi Privacy Echancing Technology (PET) dan Confidential Computing (CC). Teknologi ini berfungsi untuk menjaga keamanan data.

"Tujuan utama dari teknologi ini adalah agar kita dapat menghubungkan data yang sensitif ini dengan cara yang sangat aman. Kami memastikan bahwa data ini tidak disimpan atau ditransfer ke mana pun," jelas Daniel. 

 

Artificial intelligence dan machine learning dalam layanan kesehatan memiliki peran yang cukup signifikan. Teknologi ini bisa memaksimalkan kinerja layanan kesehatan, khususnya dalam mengolah data dan dalam hal administratif. 

Baca Juga: 5 Tips Menggunakan Google Lens, Punya Beragam Fitur Hebat

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya