Serangan Siber Berbasis AI Diramalkan Meningkat di Tahun 2023

Organisasi harus meningkatkan keamanan mereka

CyberArk (NASDAQ:CYBR) perusahaan keamanan identitas, resmi mengumumkan peluncuran Platform Keamanan Identitas CyberArk (CyberArk Identity Security) untuk wilayah Indonesia pada Selasa (15/8/2023).

Dalam acara peluncuran tersebut, Danny Heng, Head of ASEAN CyberArk, membagikan tren serangan siber yang terjadi baru-baru ini berdasarkan 2023 Identity Security Threat Landscape Report. Menurut penjelasannya, ada beberapa hal yang harus diwaspadai seiring dengan pesatnya digitalisasi.

Platform ini dapat digunakan organisasi di Indonesia untuk mencegah serangan terhadap identitas digital, baik identitas yang digunakan manusia ataupun identitas yang digunakan oleh mesin.

1. Kerentanan terkait identitas digital meningkat

Serangan Siber Berbasis AI Diramalkan Meningkat di Tahun 2023ilustrasi keamanan siber (pexels.com/Pixabay)

Dari laporan tersebut, hampir semua organisasi (99 persen) di Asia Pasifik dan Jepang memiliki keyakinan bahwa mereka akan mengalami kerentanan terkait identitas digital di tahun 2023.

Dari jumlah tersebut, 63 persen di antaranya percaya bahwa kerentanan itu berasal dari langkah-langkah transformasi digital. Ini termasuk adopsi cloud dan migrasi aplikasi lama yang masih dimiliki organisasi.

Tak hanya itu, mereka juga Khawatir tentang kehilangan data rahasia melalui karyawan, mantan karyawan, dan vendor pihak ketiga. Hal ini tentunya meningkatkan keperluan keamanan data yang lebih baik, khususnya untuk korporat.

2. Serangan berbasis AI jadi ancaman

Serangan Siber Berbasis AI Diramalkan Meningkat di Tahun 2023ilustrasi artificial Intelligence (pixabay.com/Gerd Altmann)

Meningkatnya eksistensi artificial intelligence (AI) juga meningkatkan risiko siber dari AI. Kecerdasan buatan kemungkinan besar akan menjadi topik yang paling dibicarakan terkait perkembangan teknologi.

Survei yang dipaparkan Danny juga menunjukkan adanya kepercayaan bahwa mereka akan mendapatkan serangan dari AI dan berbasis AI. Sebanyak 94 persen expert keamanan meramalkan adanya serangan siber dari tools AI.

Malware yang ditenagai oleh AI juga dikhawatirkan akan bisa menyerang organisasi di tahun 2023.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Cybersecurity untuk Pekerja Remote

3. Menyimpan data secara lokal bisa membantu keamanan

Serangan Siber Berbasis AI Diramalkan Meningkat di Tahun 2023ilustrasi peluncuran solusi terbaru CyberArk di Indonesia (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)

Solusi berbasis lokal di Indonesia memungkinkan pengguna CyberArk untuk menyimpan data secara lokal. Ini termasuk kredensial dan faktor autentikasi lainnya.

"Keamanan identitas digital keluaran terbaru dari CyberArk ini menggunakan pusat data lokal," ucap Lim Teck Wee, Wakil Presiden Area untuk ASEAN di CyberArk.

Lim mengatakan pengguna CyberArk memiliki kedaulatan atas datanya dan pemrosesan keasliannya akan sesuai dengan regulasi. Menurutnya, faktor ini akan dapat mengamankan identitas digital manusia dan mesin, serta mempercepat pemanfaatan teknologi cloud secara fleksibel dan efektif. 

 

Kehadiran solusi baru dari CyberArk diharapkan bisa membuat organisasi di Indonesia dapat lebih siap mencegah potensi ancaman yang terus berkembang.

Baca Juga: 5 Prediksi tentang Tren Keamanan Siber 2023, Diimbau Lebih Waspada

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya