4 Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksana

Wajib tahu sebelum menggunakan teknologi AI!

Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu penemuan baru yang melahirkan teknologi kecerdasan buatan yang akan memudahkan masyarakat dalam berbagai aktivitas. Misalnya, produk keluaran dari OpenAI yakni Chat GPT yang bisa memudahkan seseorang dalam mengerjakan tugas hingga pekerjaan hanya dalam sekali ketik. Lantas, mengapa teknologi AI harus digunakan dengan bijaksana?

Penemuan teknologi AI ramai menjadi perbincangan baik secara langsung maupun di media sosial. Hal ini dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa semakin lama AI dapat menggantikan tenaga manusia. Itulah mengapa, teknologi AI memiliki dampak positif dan negatifnya masing-masing, tergantung dari tujuan penggunaannya.

Salah satu alasan mengapa teknologi AI harus digunakan secara bijaksana adalah agar penemuan ini tidak berpotensi menjadi ancaman bagi manusia di dunia nyata. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini hingga akhir, yuk.

Sejarah Awal Penemuan AI

4 Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksanailustrasi merancak kecerdasan buatan AI (Pexels.com/Mikhail Nilov)

AI merupakan sistem kecerdasan buatan yang dikembangkan dalam perangkat lunak atau perangkat keras komputer untuk menyelesaikan tugas yang dianggap sama seperti kecerdasan manusia. Munculnya AI pertama kali bersamaan dengan dimulainya perkembangan komputer digital pada 1940-an. 

Perkembangan AI sebagai bidang ilmu mandiri dilakukan oleh para ilmuan pada tahun 1956, yakni John McCarthy, Marvin Minsky, Allen Newell, dan Herbert A Simon. Sebelumnya, AI hanya bisa didelegasikan kepada manusia. 

Hingga kini, perkembangan teknologi AI dapat membuat komputer melakukan fungsinya secara kompleks. Berikut adalah beberapa pengembangan AI sebagai bidang ilmu dan teknologi dari berbagai inventor, seperti:

  • Yann LeCun, ahli komputer vision dan algoritma Convolutional Neural Network (CNN).
  • Yoshua Bengio, pelopor deep learning dan model neural network untuk pemrosesan bahasa alami.
  • Geoffrey Hinton, spesialis dalam bidang jaringan saraf tiruan (neural networks) dan deep learning.

Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksana?

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa teknologi AI harus digunakan dengan bijaksana, dilansir dari berbagai sumber, antara lain yaitu:

1. AI dapat berdampak positif dan negatif

4 Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksanailustrasi teknologi AI berdampak negatif (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Munculnya teknologi AI dapat berdampak positif dan negatif tergantung dari tujuan penggunanya. Bahkan, dalam perdebatan internasional menyebutkan perumpamaan AI sebagai pedang bermata dua.

Misalnya, di satu sisi AI bisa digunakan untuk tujuan yang positif dalam membantu berbagai aktivitas dan kehidupan manusia. Salah satu contohnya ada dalam bidang pendidikan di mana AI bisa menjadi pendamping atau teman dalam proses belajar mengajar.

Namun, jika tidak dikendalikan, teknologi AI dapat berpotensi mengancam keselamatan dan peradaban manusia. Selain itu potensi negatif yang paling dekat tentu ada pada ranah misinformasi atau hoaks. AI dipandang masih memiliki halusinasi dalam hal penyaringan dan penyampaian informasi yang bisa berujung pada menyebarkan misinformasi.

Baca Juga: Google Bard Kini Didukung oleh Gemini, Bisa Ungguli ChatGPT?

2. Kinerja AI bergantung pada data

4 Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksanailustrasi data pada AI (freepik.com)

Alasan lainnya mengapa teknologi AI harus digunakan dengan bijaksana adalah karena AI bekerja dengan sangat bergantung pada data yang digunakan untuk menguji dan melatih modelnya. Dalam hal ini, jika AI memproses hasil tanpa dukungan data yang benar dan berkualitas, maka AI dapat menghasilkan keputusan yang salah atau bias, hingga memprediksi sesuatu secara tidak akurat bahkan halusinatif.

3. Kesenjangan data berbasis waktu

Salah satu produk chatbot berbasis teknologi AI yang sudah banyak dikenal membantu dalam setiap aktivitas publik adalah ChatGPT. Dalam memberikan jawaban kepada penggunanya, ChatGPT mengambil data dari berbagai sumber, seperti blog, artikel, situs web, buku lintas teritori, serta dokumen lainnya yang ada di internet.

Meskipun menggunakan teknik deep learning untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan jawaban sesuai data terkini dan akurat, ChatGPT memiliki kelemahannya tersendiri. Misalnya, model teknologi AI ini memiliki kesenjangan data berbasis waktu, sehingga apabila penggunanya menanyakan soal aktual di luar database dari waktu yang tersedia, ia bisa memberikan jawaban atau fakta yang tidak masuk akal.

4. Teknologi AI dirancang untuk meniru dan membantu bukan menggantikan

4 Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksanailustrasi AI meniru manusia (Pexels.com/Cottonbro Studi)

Sistem AI dirancang dalam bentuk perangkat lunak cerdas atau robot untuk berpikir dan bertindak layaknya manusia. Sehingga jika menggunakan AI dengan tujuan untuk menggantikan tenaga manusia tanpa adanya pengawasan langsung, hal ini bukanlah keputusan yang bijak. 

Melansir Council of Europe 2023 berjudul “History of Artificial Intelligence”, menjelaskan bahwa AI adalah seperangkat ilmu baru berupa teori dan teknik yang lahir sekitar 60 tahun lalu. Teknologi AI meliputi neurobiologi komputasi, logika matematika, probabilitas, statistik, hingga ilmu komputer yang bertujuan meniru kemampuan kognitif manusia, bukan untuk menggantikannya.

Demikian penjelasan terkait alasan mengapa teknologi AI harus digunakan dengan bijaksana. Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi A merupakan sistem komputer yang dapat menciptakan produk kecerdasan buatan dan bisa berdampak positif atau negatif pada manusia hingga ekosistem peradabannya.

Sebagai pengguna teknologi AI, baik itu produk maupun platform chatbot berbasis AI, ada baiknya masyarakat selalu berhati-hati dan tidak langsung menggunakan hasil AI tanpa pengawasan atau dikomparasi terlebih dahulu dengan sumber lain. Gunakan jawaban dan solusi yang diberikan AI secara cermat, apalagi jika hal ini digunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan keselamatan, keamanan, hingga kesehatan manusia.

Penulis: Muti'ah Nur Rahmah

Baca Juga: Studi: Peneliti Ciptakan AI yang Bisa Prediksi Umur manusia

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya