Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Spotify Wrapped: Ketika Musik Favorit Mencerminkan Kepribadianmu

unsplash.com/@rexcuando

Tahun 2019 akan segera berakhir, dan Spotify sudah merilis ikhtisar tahunan lagu-lagu top yang dimainkan penggunanya dengan program berjudul Spotify Wrapped. Layanan musik streaming ini juga memungkinkan penggunanya melihat lagu apa yang paling sering mereka dengarkan selama dekade terakhir.

Aksi itu membuat orang-orang bernostalgia, mengevaluasi pilihan lagu mereka, dan bertanya-tanya apa itu “rap pop”.

1. Bagaimana musik memengaruhi kita dan mencerminkan kepribadian kita sebagai individu

unsplash.com/@mohammadmetri

Coba kamu lihat Spotify Wrapped milikmu, total berapa ratus jam kamu mendengarkan satu lagu yang sama dan mungkin beberapa podcast yang sebenarnya gak seberapa kamu suka. Spotify Wrapped merupakan kesempatan untuk berpikir tentang bagaimana musik memengaruhi kita dan mencerminkan siapa kita sebagai individu.

Sudah pasti bahwa kita menilai karakter orang dengan musik apa yang mereka dengarkan. Kita juga bisa menilai diri kita sendiri.

2. Ada cara tersendiri untuk menilai seberapa dekat sebuah musik ke dalam kehidupan pribadi kita

unsplash.com/@rexcuando

David Greenberg, seorang psikolog musik di University of Cambridge, berpendapat bahwa pendekatan yang lebih akurat untuk berpikir tentang musik bukan dengan mempertimbangkan genre musiknya, melainkan dengan memikirkan bagaimana hal itu masuk ke dalam tiga kategori dasar.

Kategori itu adalah "rangsangan/arousal" (tingkat energi musik), "valensi/valence" (gabungan spektrum dari emosi sedih ke bahagia dalam musik) dan "kedalaman/depth" (tingkat kecanggihan dan kedalaman emosi pada musik).

3. Hubungan antara musik dan kepribadian

unsplash.com/@aperture_andy

Dalam studi 2016 miliknya, "The Song Is You," Greenberg dan rekan-rekannya mengevaluasi bagaimana ketiga dimensi itu memiliki hubungan dengan ciri kepribadian Lima Besar. Ini adalah keterbukaan, kesadaran, extraversi, keramahan dan emosional.

Greenberg menentukan bahwa orang yang percaya diri lebih mungkin untuk menikmati musik positif, sementara para pencari kegembiraan lebih suka musik dengan gairah tinggi. Sementara itu, orang-orang neurotik cenderung menikmati lebih banyak musik negatif, dan orang-orang yang lebih terbuka, ya, lebih terbuka.

"Di satu sisi, mereka hanya memiliki preferensi umum untuk musik secara keseluruhan," kata Greenberg, "tetapi mereka juga terbuka untuk musik lintas genre."

4. Dalam penelitian tahun 2015, Greenberg juga menemukan bahwa ada hubungan antara pilihan lagu dan rasa empati seseorang

unsplash.com/@aperture_andy

Mereka menemukan bahwa orang yang sangat berempati cenderung menyukai tiga jenis musik: musik yang berenergi lebih rendah, musik yang sedih, dan musik yang memiliki tingkat otak dan kedalaman emosional yang tinggi.

“Lagu yang dipilih biasanya memiliki lirik yang dalam dan bermakna, atau musik yang memiliki tema yang sangat mendalam,” Greenberg menjelaskan.

5. Tapi bisakah musik memengaruhi kepribadian kita?

unsplash.com/@jan_strecha

Memang sih, orang-orang dapat mendengarkan jenis musik tertentu karena kepribadian mereka - tetapi kurang jelas apakah musik mempengaruhi kepribadian.

Sementara data yang lebih kompleks diperlukan untuk mengatakan bagaimana paparan musik mengubah satu kepribadian dalam jangka panjang, para peneliti tahu bahwa musik dapat mempengaruhi suasana hati kita dalam jangka pendek. Jika kamu mendengarkan musik dengan lirik agresif, itu akan meningkatkan tingkat agresimu.

Jika kamu mendengarkan musik yang menenangkan, level agresif akan berkurang. Mungkin kita memang mencari musik tertentu karena merasa cocok dengan kepribadian kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
erwanto
Editorerwanto
Follow Us