Studi: AI Generatif Bisa Membentuk Masa Depan Bisnis Indonesia

- Generative AI mulai digunakan oleh UMKM dan perusahaan besar di Indonesia
- Lebih dari 60% perusahaan keuangan dan manufaktur telah mengalokasikan sumber daya untuk proyek AI
- Tantangan utama dalam adopsi AI adalah manajemen data besar, namun teknologi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap produk domestik bruto nasional Indonesia
Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang tengah jadi tren saat ini. Terlebih saat tren Generative AI mulai muncul dan digunakan di berbagai lini usaha. Mulai dari UMKM hingga perusahaan besar mulai melihat peluang yang diberikan oleh Generative AI pada usaha mereka.
Melihat fenomena AI tersebut, Advisia Group dan KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial) bekerja sama dengan IBM Indonesia mengeluarkan sebuah studi inovatif terbaru. Studi tersebut diberi tajuk "AI Generatif: Membentuk Ekosistem Bisnis Indonesia Besok dengan AI yang Etis".
Studi ini memberikan wawasan mendalam tentang adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di kalangan perusahaan keuangan dan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini juga memberikan dampak kecerdasan buatan pada pertumbuhan ekonomi dan transformasi industri.
1. Adopsi AI untuk bisnis meningkat

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 5 Januari hingga 24 Februari 2024 ini mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan keuangan dan manufaktur di Indonesia telah memulai investasi dalam proyek AI.
Lebih dari 60 persen perusahaan telah mengalokasikan sumber daya untuk proyek AI pilot di dalam organisasi mereka. Selain itu, 23 persen perusahaan yang disurvei sedang dalam proses mengintegrasikan AI ke dalam fungsi bisnis mereka.
Ini menandakan tren menuju adopsi AI yang berkembang di Indonesia dan berpotensi membentuk ulang ekosistem bisnis di negara ini. Penggunaan Generative AI dipercaya akan mampu meningkatkan ekosistem bisnis di Indonesia.
2. Tantangan dalam integrasi AI
Salah satu tantangan utama yang disorot dalam studi ini adalah manajemen efektif data besar. Data ini berfungsi untuk membuat keputusan terbaik, mengurangi risiko, dan menangani pertanyaan secara real-time.
Tak hanya itu, studi ini juga menyoroti potensi besar AI untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan membuka peluang baru dalam berbagai sektor ekonomi. Dengan pengembangan strategi manajemen data yang kuat dan penggunaan algoritma AI yang efisien, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi mereka.
"Kami yakin dengan pendekatan interdisciplinary yang merupakan model yang menunjukkan hubungan timbal balik antara orang, pengguna, dan pengembangan AI, ini akan memiliki hasil positif melalui kolaborasi manusia-AI," jelas Roy Kosasih, Direktur Utama IBM Indonesia melalui keterangan tertulis.
3. Dampak ekonomi dan potensi pertumbuhan
Lebih lanjut, Roy juga menyoroti dampak luas dari adopsi AI generatif pada bisnis. Dengan kontribusi yang diproyeksikan sebesar 366 miliar USD terhadap produk domestik bruto nasional, Indonesia diharapkan mendapatkan manfaat signifikan dari integrasi dan penggunaan yang tepat dari teknologi AI.
Rilis studi ini menandai tonggak penting dalam perjalanan AI Indonesia, menyoroti potensi teknologi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah industri.
Dengan Indonesia yang terus merangkul teknologi AI, kita melihat peluang yang luas untuk kemajuan dan inovasi. Studi ini memberikan landasan yang kuat bagi perusahaan dan pemerintah untuk mengembangkan strategi AI untuk meningkatkan posisi Indonesia sebagai pelopor dalam adopsi AI di wilayah Asia Tenggara.