Konektivitas generasi kelima atau '5G' untuk teknologi seluler baru menjadi standar jaringan selama sekitar lima tahun. Dengan kehadiran 6G yang sudah ada, para ahli mencari cara untuk memanfaatkan teknologi ini sepenuhnya.
Dilansir Science Alert, demo teknologi yang dilakukan di Jepang menunjukkan prototipe perangkat nirkabel mencapai kecepatan transfer data 100 Gbps. Ini berarti 10 kali lebih cepat dari 5G pada puncaknya, dan 500 kali lebih cepat dari rata-rata ponsel pintar 5G.
Hasil penelitian dan pengembangan ekstensif ini dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi Jepang NTT, operator telepon seluler Jepang DOCOMO, dan perusahaan elektronik NEC dan Fujitsu.
Perangkat yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan pita frekuensi tinggi dalam rentang 100 GHz dan 300 GHz. Alat ini memperoleh lebih banyak data dibandingkan standar generasi sebelumnya.
Pengembangan teknologi baru ini masih dalam proses dengan adanya tantangan dalam hal jangkauan. Akan tetapi, percobaan menunjukkan koneksi yang stabil pada jarak lebih dari 100 meter.
Untuk aspek perangkat keras, perlu dicatat bahwa demo ini membutuhkan banyak peralatan canggih. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, ukuran dan biaya peralatan tersebut secara bertahap akan turun.
Penting juga untuk diingat bahwa kecepatan tertinggi 10 Gbps untuk 5G adalah batas teknis dalam kondisi yang sempurna. Angka tersebut memerlukan penggunaan perangkat keras yang paling kuat dan dioptimalkan dengan baik.
Menurut laporan Opensignal, kecepatan 5G rata-rata untuk ponsel cerdas yang menggunakan T-Mobile di AS saat ini berada pada angka 186,3 Mbps.
Dengan kata lain, 6G menjanjikan peningkatan kecepatan yang jauh lebih baik. Hal ini akan berguna dalam segala hal mulai dari pengunduhan film resolusi tinggi hingga komunikasi antar kendaraan otonom, menurut para peneliti.
Seperti halnya 5G, akan ada lompatan yang signifikan dalam hal bandwidth, atau kapasitas jaringan. Ini memungkinkan lebih banyak perangkat yang bisa tetap terhubung pada waktu yang sama.
Jika kamu pernah kehilangan sinyal telepon saat menonton konser atau pertandingan olahraga, kamu pasti akrab dengan kemacetan jaringan. Ini adalah contoh masalah yang bisa dihilangkan oleh 6G.
Dalam situasi tertentu, kita mungkin melihat 6G membuat Wi-Fi menjadi hal yang tak diperlukan, sesuatu yang sudah mulai terjadi dengan kehadiran 5G. Mungkin kamu menjadi tidak perlu memasang Wi-Fi depan rumah atau kantor.
Perkembangan jaringan 6G tentunya memberikan inovasi yang menjanjikan dalam kualitas jaringan kita. Semoga, Indonesia bisa cepat menggunakan teknologi ini, ya.