Telkomsel Luruskan Isu Terkait Kuota Hangus yang Rugikan Pelanggan

- Telkomsel menegaskan bahwa kuota internet yang hangus sudah sesuai dengan regulasi dan merupakan bentuk perlindungan bagi pelanggan di era teknologi jaringan yang berkembang.
- Telkomsel mematuhi aturan Permen Kominfo Nomor 5 tahun 2021 dan Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 serta menyediakan beragam pilihan paket internet untuk pelanggan.
- Polemik soal kuota hangus dipicu oleh rendahnya literasi digital, namun Telkomsel telah menyediakan opsi rollover kuota di beberapa paket untuk keuntungan pelanggan.
Telkomsel angkat suara menanggapi polemik kuota internet yang hangus dan dianggap merugikan pelanggan. Dalam wawancara bersama media, Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menegaskan bahwa seluruh produk data yang ditawarkan perusahaan telah sesuai dengan regulasi.
Ia menambahkan bahwa skema paket data yang digunakan saat ini justru merupakan bentuk perlindungan dan kemudahan bagi pelanggan di tengah perkembangan teknologi jaringan, menggantikan sistem lama pay as you use (PAYU) yang kini dinilai tidak lagi relevan.
Telkomsel patuhi aturan
Ketentuan terkait masa berlaku paket internet terdapat dalam pasal 82 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permen Kominfo) Nomor 5 tahun 2021,
“Boleh saya luruskan. Masalah kuota hangus ini, pertama-tama, perlu ditegaskan bahwa seluruh produk yang kami keluarkan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo,” ujar Saki di Jakarta, pada Selasa (15/07/2025).
Ia juga menambahkan bahwa Telkomsel mematuhi ketentuan dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 yang mengharuskan seluruh informasi produk disampaikan secara jelas, termasuk syarat dan ketentuan pembelian.
Bagian dari perkembangan teknologi

Di era 2G, kuota dihitung per kilobyte dengan sistem PAYU. Namun, seiring perkembangan teknologi, kita sudah beralih ke 3G, 4G, dan 5G, di mana konsumsi data berubah menjadi multimedia experience. Oleh karena itu, skema PAYU dianggap tidak lagi relevan dan justru berpotensi merugikan pelanggan.
"Pelanggan harus memahami masa aktif, kuota yang didapat, dan sebagainya sebelum melakukan pembelian paket internet. Ini merupakan bagian dari perkembangan teknologi,” jelasnya.
“Itulah sebabnya sekarang semua operator, bukan hanya Telkomsel, menjual produk dalam bentuk paket—kuota data sekaligus masa aktifnya. Ini juga sudah menjadi praktik umum secara global,” tambah Saki.
Pilihan di tangan pelanggan
Pelanggan kini memiliki beragam pilihan, mulai dari paket harian, mingguan, hingga paket yang dikhususkan untuk aplikasi tertentu. Menurutnya, polemik soal kuota hangus lebih disebabkan oleh rendahnya literasi digital.
“Kami sudah melakukan audiensi bersama ATSI dan operator lainnya dengan BPKN dan Kominfo Digital (Komdigi). Saya rasa Komdigi juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa ini lebih pada masalah literasi digital saja,” katanya.
Ia mengimbau agar publik tidak perlu memperdebatkan lagi soal masa aktif kuota. Telkomsel juga sudah menyediakan opsi rollover kuota di beberapa paket yang bisa dimanfaatkan pelanggan sesuai pada kebutuhannya.
“Sekarang tidak ada pelanggan yang mau pakai sistem PAYU lagi, karena itu justru bisa membuat pengeluaran lebih besar. Paket data justru memberikan keuntungan lebih besar untuk pelanggan,” Saki mengatakan.