Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TikTok Akan Pampang Alasan Rekomendasi Video di FYP

ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat bermain TikTok (atau yang disebut Douyin di China), For You Page (FYP) jadi salah satu "makanan" utama. Selain mencari ide, video-video yang terpampang di FYP seolah-olah bak mengerti apa yang kamu cari.

Meski begitu, tidak jarang kita bertanya-tanya, mengapa video-video di FYP TikTok bisa seperti itu. TikTok pun tidak ingin kamu kebingungan. Jadi, mereka mengumumkan fitur baru yang akan memberitahu pengguna alasan rekomendasi video.

Nama fiturnya Why This Video

Dalam pernyataan resminya pada Selasa (20/12), TikTok menjelaskan bahwa rekomendasi video di FYP mengandalkan algoritma dari berbagai faktor aktivitas di aplikasi. Salah satunya adalah menyesuaikan video yang tidak menarik untuk ditonton.

"Tujuan kami adalah menyajikan berbagai konten relevan dan menghibur," tulis TikTok.

Sering kali para penikmat TikTok bertanya-tanya mengapa video-video tertentu direkomendasikan untuk mereka. Agar tidak bingung, TikTok meluncurkan fitur yang disebut "Why This Video".

Cara mengakses Why This Video

Jadi, bagaimana cara mengakses Why This Video? TikTok menunjukkan langkah-langkahnya, yaitu:

  • Di FYP, ketuk ikon share.
  • Saat kotak Send To muncul, cari ikon tanda tanya yang bertuliskan Why This Video.

Dari situ, TikTok akan memberitahukan alasan mengapa video direkomendasikan untukmu.

TikTok memberitahukan alasan rekomendasi video dengan fitur Why This Video. (Dok. TikTok)
TikTok memberitahukan alasan rekomendasi video dengan fitur Why This Video. (Dok. TikTok)

Mengapa TikTok bisa merekomendasikan video?

Pertanyaan yang masih tersisa adalah mengapa TikTok bisa merekomendasikan suatu video kepada kita? TikTok menjelaskan bahwa sistem rekomendasinya didasari oleh model yang menganalisis berbagai faktor seperti:

  • Interaksi pengguna (konten yang ditonton, disukai atau dibagikan, komentar, atau pencarian).
  • Akun TikTok yang diikuti, atau akun yang direkomendasikan untuk pengguna.
  • Konten yang baru diunggah di wilayahmu.
  • Konten yang populer di wilayahmu.

Sementara masih rahasia perusahaan, sebuah laporan dari Wall Street Journal pada 2021 menunjukkan kinerja algoritma TikTok. Dalam eksperimen tersebut, algoritma TikTok "membaca" pengguna dan melihat bagaimana pengguna terus menonton suatu video dengan tema tertentu meski tidak berinteraksi.

Terlalu banyak pun tidak baik

ilustrasi TikTok di HP (pixabay.com/8268513)
ilustrasi TikTok di HP (pixabay.com/8268513)

Meski FYP yang cerdas ini adalah salah satu daya tarik TikTok, rekomendasi TikTok tak lepas dari kritik. Laporan dari Wall Street Journal pada 2021 silam juga menunjukkan bagaimana TikTok terus merekomendasikan video-video diet dan penurunan berat badan hingga gangguan makan tingkat ekstrem yang bisa berakibat fatal.

Laporan Wall Street Journal tersebut diunggah pada 17 Desember 2021. Sehari sebelumnya, platform video sharing asal China tersebut sebenarnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tengah berupaya menambah keberagaman rekomendasi video agar menghindari konten yang repetitif.

"TikTok menyadari bahwa apa pun yang berlebihan ... tidak sesuai dengan pengalaman menonton beragam yang kami coba capai," tulis TikTok.

Dalam pernyataan tersebut, TikTok mengatakan bahwa sistemnya tak akan lagi merekomendasikan 2 video yang dibuat akun atau dengan audio sama berturut-turut. Dengan begitu, TikTok berharap pengalaman menonton jadi lebih beragam.

"Oleh sebab itu, kami coba untuk tidak merekomendasikan serangkaian konten sama (seputar diet ekstrem, kesedihan, atau pemutusan hubungan) untuk melindungi pengguna dari konten yang tidak masalah jika ditonton sekali, tetapi bisa bermasalah jika ditonton terus-menerus."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Alfonsus Adi Putra
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us