Trik Penipuan Phishing Baru Incar Pengguna iPhone

27 Jan 2025, 06:45 WIB

Rifki Wuda

ilustrasi phishing (unsplash.com/@rangel)

Intinya sih...

Apple iMessage otomatis nonaktifkan tautan pesan dari pengirim tak dikenal untuk melindungi pengguna iPhone.
Serangan smishing semakin marak dengan instruksi membalas pesan yang secara otomatis mengaktifkan kembali tautan berbahaya.
Membalas pesan phishing tidak hanya membuka tautan berbahaya, tetapi juga membuat nomor kamu menjadi target serangan berikutnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam era digital yang semakin maju, ancaman keamanan siber terus berkembang. Kini muncul trik penipuan phishing baru yang secara khusus mengincar pengguna iPhone.

Dengan begitu banyak aktivitas harian yang dilakukan dari perangkat seluler, pelaku ancaman semakin banyak melakukan serangan smishing (phishing SMS) terhadap nomor ponsel.

Untuk melindungi pengguna dari serangan tersebut, Apple iMessage secara otomatis menonaktifkan tautan dalam pesan yang diterima dari pengirim yang tidak dikenal.

Namun, dilansir BleepingComputer, jika pengguna membalas pesan tersebut atau menambahkan pengirim ke daftar kontak mereka, tautan akan diaktifkan.

Waspadai taktik smishing baru

ilustrasi phishing (Pixabay.com/ Mohamed_hassan)

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan smishing semakin marak dengan taktik yang memanfaatkan respons pengguna. Pesan palsu, seperti pemberitahuan masalah pengiriman USPS atau denda jalan tol yang belum dibayar, sering kali dikirim dari nomor tidak dikenal.

iMessage secara otomatis menonaktifkan tautan pada pesan ini. Namun, pelaku menginstruksikan korban untuk membalas pesan dengan "Y" atau "Yes,". Hal ini secara otomatis mengaktifkan kembali tautan dan menonaktifkan perlindungan phishing bawaan iMessage.

Jangan balas pesan yang mencurigakan

Membalas pesan phishing tidak hanya mengaktifkan tautan berbahaya, tetapi juga memberi tahu pelaku bahwa nomor aktif dan responsif. Ini membuat kamu menjadi target lebih besar untuk serangan berikutnya.

Selain itu, pelaku memanfaatkan kebiasaan umum pengguna yang terbiasa mengetik "STOP," "Yes," atau "NO" untuk merespons pesan resmi, sehingga lebih mudah tertipu. Jika menerima pesan dengan tautan yang dinonaktifkan dari pengirim tak dikenal, hindari membalas untuk melindungi data pribadi.