Media sosial X merilis perubahan kontroversial pada fitur blokir, yang memungkinkan pengguna melihat postingan publik milik seorang yang telah diblokir, mengutip laman TechCrunch.
Banyak orang memprotes aturan ini. Mereka tidak ingin pengguna yang diblokir masih bisa melihat aktivitas mereka di platform karena alasan keamanan.
Namun pengguna yang diblokir masih tidak dapat mengikuti orang yang telah memblokir mereka, terlibat dengan postingan atau mengirim pesan langsung.
Versi lama halaman dukungan X mengatakan bahwa user yang diblokir tidak dapat melihat daftar yang diikuti serta mengikuti.
Tapi kini mereka telah memperbarui halaman tersebut untuk menghapus referensi tersebut dan saat ini memungkinkan pengguna melihat dua daftar tersebut dari orang-orang yang memblokir mereka.
Jejaring sosial ini menjelaskan bahwa logika di balik perubahan ini adalah fitur blokir dapat digunakan untuk membagikan dan menyembunyikan informasi berbahaya atau pribadi tentang seseorang. Perubahan ini akan menghasilkan transparansi yang lebih baik.
“Saat ini, blokir dapat digunakan oleh pengguna untuk berbagi dan menyembunyikan informasi berbahaya atau pribadi tentang mereka yang telah mereka blokir. Pengguna akan dapat melihat apakah perilaku seperti itu terjadi dengan pembaruan ini, sehingga memungkinkan transparansi yang lebih besar,” jelas X.
Aturan ini terdengar tidak masuk akal, mengingat X memungkinkan pengguna membuat akun mereka pribadi dan berbagi informasi.
Pandangan perusahaan milik Elon Musk ini bertentangan dengan bagaimana fitur diterapkan secara umum, dan ketika media sosial mengumumkan niat untuk mengubahnya.
Banyak yang berpendapat bahwa perubahan tersebut akan mendorong penguntitan dan memudahkan orang untuk melecehkan pengguna.
Elon Musk sebelumnya telah mengumumkan niatnya untuk merombak fitur blokir pada akhir September kemarin, kemudian direalisasikan pada bulan November.