5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!

Aktivitas kamu masih bisa dilihat provider, lho

Private browsing, juga dikenal sebagai mode penyamaran, adalah fitur yang tersedia di sebagian besar web browser yang memungkinkan pengguna menjelajahi internet tanpa mencatat aktivitas pengguna di browser tersebut. Kurang lebih fitur ini telah ada selama lebih dari satu dekade.

Meski dirancang untuk melindungi privasi pengguna, ada beberapa mitos seputar private browsing. Mari mengeksplorasi mitos-mitos ini sekaligus menemukan informasi akurat tentang private browsing melalui artikel ini!

1. Private browsing sepenuhnya anonim

5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!Ilustrasi anonimitas (pexels.com/NEOSiAM 2021)

Mitos pertama dan mungkin yang paling tersebar luas tentang private browsing adalah sifatnya yang sepenuhnya anonim. Pada kenyataannya, private browsing tidak sepenuhnya anonim dan tidak memberikan privasi sepenuhnya.

Saat kamu menggunakan private browsing, penyedia layanan internet (ISP) masih dapat melihat aktivitas penjelajahan kamu. Ini berarti ISP kamu dapat melihat situs yang kamu kunjungi dan informasi yang kamu masukkan ke dalamnya. Private browsing hanya mencegah browser kamu menyimpan riwayat penjelajahan, cookie, dan data sementara lainnya di perangkat kamu.

Selain itu, private browsing tidak melindungi kamu dari pelacakan oleh situs pengiklan. Banyak situs menggunakan cookie dan mekanisme pelacakan lainnya untuk memantau perilaku pengguna dan mengumpulkan data untuk tujuan periklanan. Private browsing tidak memblokir mekanisme pelacakan ini sehingga pengiklan masih dapat melacak aktivitas kamu.

Baca Juga: 5 Tips Beli Kuota Internet Hemat, biar Browsing Lancar Terus!

2. Private browsing melindungi kamu dari malware

5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!Ilustrasi malware (unsplash.com/Michael Geiger)

Mitos umum lain tentang private browsing adalah melindungi kamu dari malware. Ini tidak sepenuhnya benar. Meski private browsing dapat mencegah malware disimpan di perangkat kamu, private browsing tidak melindungi kamu dari mengunduh malware saat kamu menjelajahi internet.

Jika kamu mengeklik tautan berbahaya saat menggunakan private browsing, malware masih dapat diunduh ke perangkat kamu. Private browsing tidak memberikan perlindungan tambahan apa pun terhadap malware.

3. Private browsing hanya untuk aktivitas ilegal

5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!Ilustrasi hacking (unsplash.com/Markus Spiske)

Beberapa orang percaya bahwa private browsing hanya untuk mereka yang terlibat dalam aktivitas online ilegal. Fakta ini tidak benar. Private browsing itu bisa digunakan untuk berbagai alasan yang sah.

Misalnya, jika kamu menggunakan komputer bersama atau komputer umum, private browsing dapat membantu melindungi privasi kamu dengan mencegah riwayat penjelajahan kamu disimpan di perangkat. Selain itu, jika kamu meneliti topik sensitif atau menjelajahi situs yang tidak ingin diketahui orang lain, private browsing adalah fitur yang sangat berguna.

4. Private browsing menyembunyikan alamat IP kamu

5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!Ilustrasi IP address (pexels.com/Sora Shimazaki)

Mitos umum lainnya tentang private browsing adalah menyembunyikan alamat IP. Ungkapan ini tidak sepenuhnya benar. Meski private browsing tidak menyimpan riwayat penjelajahan kamu, menggunakan private browsing ternyata juga tidak menyembunyikan alamat IP kamu.

Alamat IP kamu adalah pengidentifikasi unik yang diberikan ke perangkat oleh ISP yang kamu gunakan. Alamat IP kamu dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan aktivitas internet. Sementara itu, private browsing tidak mengubah alamat IP kamu sehingga ISP pun masih dapat melihat aktivitas yang kamu lakukan.

5. Private browsing selalu lebih cepat daripada browsing biasa

5 Mitos tentang Private Browsing, Tidak Semuanya Benar!Ilustrasi search engine Google (pexels.com/Pixabay)

Terakhir, beberapa orang percaya bahwa private browsing selalu lebih cepat daripada browsing biasa. Ternyata anggapan tersebut tidak benar. Private browsing bisa jadi lebih lambat daripada browsing biasa karena fitur ini menonaktifkan caching dan pengoptimalan browser lainnya yang dapat mempercepat loading website.

Selain itu, jika kamu menggunakan banyak tab atau menjalankan banyak aplikasi saat menggunakan private browsing, perangkat kamu mungkin menjadi lebih lambat. Hal itu pun bakal berdampak pada pengalaman browsing kamu.

Private browsing adalah alat yang berguna untuk melindungi privasi kamu secara online, tetapi ini bukanlah solusi yang lengkap. Private browsing tidak memberikan anonimitas lengkap atau melindungi kamu dari malware serta tidak menyembunyikan alamat IP kamu.

Private browsing dapat digunakan untuk berbagai alasan. Dengan memahami mitos seputar private browsing, manfaatkan fitur ini secara lebih efektif agar pengalaman daring kamu makin menyenangkan, ya!

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hilangkan Mode Incognito di Web Browser Chrome

Yohan Photo Verified Writer Yohan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya