Inilah Pemuda Berusia 22 Tahun yang Berhasil Menghentikan WannaCry

#IDNviral Hebat Parah! Modal otodidak, ia berhasil menghentikan virus WannaCry itu!

Dunia saat ini tengah dibuat tegang oleh persoalan penyebaran Ransomware WannaCry. Tak heran, jika fenomena ini mendapat perhatian tinggi tak terkecuali bagi Indonesia. Dengan kehadiran virus tersebut, banyak warga diresahkan dan banyak pula menjadi korban dari serangan cyber tersebut.

Para Peneliti pun turun tangan dalam menangani kasus seperti itu, Namun ketika para peneliti sedang asyik turun tangan, ada seorang anak muda yang berusia 22 tahun berhasil meredam dan menghentikan penyebaran virus WannaCry tersebut.

Seorang pemuda berusia 22 tahun tersebut bernama Marcus Hutchins. Marcus Hutchins adalah pemuda asal Inggris ini mendadak menjadi pahlawan karena berhasil menghentikan penyebaran Rasonware WannaCry. Pria yang berusia 22 tahun itu menyelamatkan lebih dari 100 ribu komputer di seluruh dunia dari serangan siber yang meresahkan. 

Dengan ruang kerja yang Berantakan seperti ini, Ia berhasil Menangkal dan Menghentikan Penyebaran Virus Masonware WannaCry

Inilah Pemuda Berusia 22 Tahun yang Berhasil Menghentikan WannaCryhttp://www.telegraph.co.uk

Melalui websitenya yang bernama Malware Tech, Marcus mengisahkan bagaimana dia menghentikan penyebaran WannaCry. "Hari Jumat pekan lalu, saya terbangun dari tidur dan memeriksa bahwa ada ancaman siber di Inggris," ujar dia, Selasa, 16 Mei 2017.

Dengan menggunakan nama Malware Tech, Marcus melakukan sebuah analisa unik dalam menemukan nama domain yang terdapat di dalam malware tersebut. Ia kemudian mendaftarkan nama domain yang belum terdaftar di dalam malware tersebut.

Dilansir dari laman telegraph.co.uk Awalnya, Marcus tidak mempedulikan serangan dunia maya tersebut. "Sampai pada akhirnya, ada sejumlah organisasi yang menyatakan bahwa diminta uang tebusan dari virus itu. Dan itu mulai meresahkan."

Ia juga menolak dipanggil sebagai Pahlawan Karena Ia hanya menjalankan tugasnya saja. Sungguh Rendah hati ya gaes?

Inilah Pemuda Berusia 22 Tahun yang Berhasil Menghentikan WannaCrydailymail.co.uk

Dilansir dari laman BussinessInsider.com, berkat bantuan dari temannya yang berada pada 'Kafeine' yang juga bekerja di bidang penelitian keamanan cyber, Marcus sukses mendapatkan sampel domain dengan harga $10. 

Setelah mendapatkan sampel domain tersebut, ia kemudian mencari tahu bagaimana malware itu menyebar dan menggangu sistem data komputer di sejumlah rumah sakit. Di rumah orang tuanya yang berlokasi di Devon, Inggris, Marcus pun menjadi tempat yang nyaman untuk mengutak-atik perangkatnya.

Dia kemudian menemukan kelemahan WannaCry dalam suatu sistem domain. "Saya mengambil sample dari domain itu dan mendaftarkannya. Lalu membuangnya ke server pendeteksi malware berbahaya."

Lantaran domain tersebut telah dimiliki oleh Marcus, virus WannaCry itu pun tidak jadi menyebar. dan perlu dicatat bahwa jasa Hutchins ini adalah menghentikan peredaran virus sebelum menyerang lebih banyak korban lagi, sementara komputer yang sudah terlanjur terkena ransomware (diperkirakan melampaui 200 ribu unit) terpaksa mengatasinya dengan cara masing-masing.

Para korban umumnya dimintai tebusan sebesar $300 jika ingin komputernya bisa dipakai seperti semula, 

Inilah cuplikan video yang melibatkan Marcus dalam kesehariannya.

https://www.youtube.com/embed/Bb_M8hPSj8s

Seperti dilansir dari laman bbcnews.com, Setidaknya sudah mencapai 200 ribu unit yang menjadi korban dan tentu saja mereka meminta uang tebusan sebanyak $300 atau sekitar 3,9 jutaan. Bahkan peneliti dari BBC pun mengungkapkan jika jumlah total uang yang diperas dari para korban mencapai 22 ribu poundsterling dalam bentuk bitcoin.

Melalui video ini, Ia pun diwawancarai media Inggris "The Telegraph" dan Menolak untuk dipanggil Pahlawan di Dunia Maya.

https://www.youtube.com/embed/h5dNdnG_t1U

Berkas jasanya itu, Marcus pun direkrut sebagai peneliti di Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC). "Jasanya bisa menghentikan serangan WannaCry," demikian pernyataan NCSC.

Marcus senang mendapat tawaran dan bekerja sama dengan NCSC. Dia tak menyangka hasil dari tidak sengaja mengutak-atik komputernya berbuah hasil yang memuaskan dan mendapatkan apresiasi dari negaranya sendiri.

The Telegraph melansir bahwa Marcus selama ini tidak mengeyam pendidikan komputer di universitas. Dia hanya bekerja sebagai teknisi program lepas dan kerjaannya mengobrak-abrik perangkat lunak dari dalam kamarnya. Dengan mendapatkan skillnya ia hanya belajar secara autodidak di dalam kamarnya.

Zother Veregrent Photo Verified Writer Zother Veregrent

Pria musim semi yang Ambivert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya