10 Monumen Megah Romawi Kuno, Masih Berdiri Kokoh hingga Sekarang

Terletak di jantung pusat sejarah Kota Segovia di Spanyol, saluran air yang indah ini adalah salah satu struktur terpelihara sekaligus yang paling baik dari jenisnya. Nama Aqueduct of Segovia sendiri merupakan perpaduan dua kata dari Bahasa Latin yaitu aqua (air) dan ducere (untuk pemimpin). 

Aqueduct of Segovia diyakini telah dibangun oleh orang Romawi sekitar abad pertama Masehi yang digunakan untuk mengangkut air dari Sungai Rio Frio di pegunungan terdekat menuju Kota Segovia untuk disalurkan bagi masyarakat sekitarnya. 

Sungai Rio Frio terletak sekitar 17 km dari kota sehingga bentuk arsitektur layaknya tembok secara tidak langsung terinspirasi dari air sungai.

Saluran air dua tingkat ini menampilkan beberapa tembok bata yang indah dengan titik yang tertinggi mencapai 29 meter dengan total lengkungan sebanyak 88 lengkungan di mana tentunya lengkungan-lengkungan elegan tersebut semuanya telah teruji oleh waktu sehingga tidak ada alasan lagi bagi setiap wisatawan yang berkunjung untuk menolak keindahan Aqueduct of Segovia.

Terkenal sebagai menara tertua di dunia yang masih berfungsi hingga sekarang, Tower of Hercules telah mengabaikan keadaan alam liar Spanyol dan garis pantai Atlantik Utara yang kasar setidaknya sejak abad kedua.

Ketika dibangun oleh orang Romawi, desain dari menara ini didasarkan pada mercusuar legendaris Pharos Alexandria atau Menara Iskandariyah. Tower of Hercules menjulang hingga 55 meter. Menara yang tampak kokoh ini terakhir direnovasi pada tahun 1791 yaitu ketika batu Romawi pertama diperbaiki.

Terletak di tempat yang indah di Semenanjung Galicia-Spanyol, dari sini laut tampak membentang seperti tidak berujung. Namun, konon Menara Hercules atau Tower of Hercules terlihat sebagai ujung dunia bagi orang Romawi.

Lalu apakah kamu tertarik untuk berkunjung kemari?

Salah satu amfiteater Romawi terbesar yang masih ada serta terletak di Pula-Kroasia, yakni Pula Arena. Pula Arena memiliki pemandangan arsitektur yang spektakuler sebab masih mempertahankan rangkaian lengkap dinding kapur putih berkilau yang dibangun antara tahun 27 SM dan 68 M.

Arena yang disajikan menawarkan ratusan bentuk lengkungan megah yang terletak di lantai dua dan lantai tiga. Pada masa jayanya, arena amfiteater ini akan mampu menampung hingga 23.000 penonton yang bersorak-sorai ramai.

Selain bentuk lengkungan yang ikonik, Pula Arena juga memiliki beberapa galeri bawah tanah yang fantastis. Bagian lainnya juga terdapat total empat menara samping di mana berdiri satu menara di setiap sudut bangunan yang dengan indah menyala terang pada saat malam hari tiba.

Walaupun masa kejayaannya telah berlalu, Pula Arena masih secara teratur menyelenggarakan acara meskipun saat ini band rock dan para penyanyi opera yang menaiki panggung, alih-alih gladiator di Kroasia. Sungguh menarik, bukan?

Library of Celcus terletak di Kota Yunani Kuno, Ephesus Turkey atau lebih tepatnya sekarang berada di Provinsi Izmir, Turki.

Library of Celcus adalah tempat yang diagungkan selain karena arsitekturnya yang sangat indah, juga sebagai makam monumen bersejarah.

Salah satu perpustakaan yang masih tersisa dari Kekaisaran Romawi sekaligus sebagai jejak literasi Bangsa Romawi adalah Library of Celcus ini. Library of Celcus atau Museum Celcus dibangun sekitar tahun 117 SM sebagai monumen makam untuk Tiberius Julius Celsus Polemaeanus.

Namun, sayangnya pada tahun 262 SM sebagian besar bangunan telah hancur dalam kebakaran dan butuh waktu lama untuk memperbaikinya. Walaupun begitu karena fasadnya yang luar biasa dengan detail halus dan patung-patung yang menakjubkan, akhirnya kembali didirikan pada tahun 1970-an di mana diyakini memiliki banyak koleksi gulungan berjumlah sekitar 12.000 gulungan.

Perpustakaan of Celcus yang indah dulunya adalah salah satu perpustakaan terbesar di Kekaisaran Romawi Kuno. Namun, sekarang telah menjadi destinasi favorit wisata dan sangat telihat menawan ketika diterangi di bawah langit malam.

Jadi, apabila kamu ingin melihat bagaimana keindahan perpaduan arsitektur kebudayaan antara Romawi dan Yunani, maka kamu wajib berkunjung ke mari.

Diocletian's Palace dibangun untuk menjadi rumah pensiunan yang mewah dan megah bagi orang Kekaisaran Romawi kala itu.

Istana Diokletianus atau Diocletian's Palace merupakan istana yang masih terjaga dengan sangat baik bahkan hingga menyerupai sebuah benteng dengan struktur bangunannya yang luas.

Istana Diokletianus dipergunakan untuk dua kepentingan di antaranya sebagai kediaman pribadi dan sisanya sebagai markas garnisun militer. Komplek bangunan ini sekarang membentuk hampir setengah dari ibu kota tua Split di Kroasia yang tampak seperti terbelah.

Kompleks besar ini sangat menarik untuk dijelajahi, bahkan para wisatawan akan menemukan menara besar dan gerbang kokoh yang berada di samping fasad yang rumit. Seluruh bagian rumit dari Diocletian's Palace dibangun dari batu kapur putih dan marmer yang berkilauan.

Bangunan yang terletak di sepanjang tepi laut kota ini telah dibangun selama beberapa dekade pada abad ketiga dan keempat Masehi. Istana Diocletian's sekarang menjadi salah satu monumen sekaligus Warisan UNESCO yang wajib untuk dikunjungi saat berada di Kroasia.

Salah satu monumen Romawi terbesar dan terpelihara dengan baik serta termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO selanjutnya adalah Amphitheatre of El Jem. Amphitheatre of El Jem sekarang dapat ditemukan di Kota El Jem, Tunisia dengan nama yang sama.

Amphitheatre of El Jem dibangun sekitar tahun 238 Masehi dan menjadi salah satu amfiteater terbesar di dunia. Arena kolosal peninggalan Romawi ini dapat digunakan untuk menampung penonton hingga 35.000 orang kala itu, yang digunakan untuk menonton pertarungan gladiator dan tontonan umum lainnya.

Balok batu dan lengkungan yang berukuran besar masih berdiri kokoh hingga saat ini. Bahkan pada saat di masa-masa sulit, seluruh penduduk kota akan mundur ke batas perlindungan di balik tembok Amphitheatre of El Jem.

Apakah amfiteater yang menakjubkan ini tampak akrab bagi kamu? Apabila iya, ini mungkin karena Amphitheatre of El Jem sudah banyak ditayangkan dalam film-film seperti Monty Python's Life of Brian dan Gladiator. Keren banget ya!

Prestasi teknik yang luar biasa, Pont du Guard atau Jembatan Guard adalah bagian yang paling mengesankan dari saluran air sepanjang 50 kilometer. Pada saat itu, Jembatan Guard dibangun untuk membawa air ke Neem di Prancis yang saat ini pun masih berdiri kokoh membentang selebar Sungai Gardon, Prancis.

Saluran air ini menjadi yang tertinggi dari semua saluran air pada saat Era Romawi. Jembatan Guard disertai dengan bentuk tiga lengkungan yang menjulang, memiliki ketinggian mencapai 50 meter.

Pada abad pertama dilakukan pembangunan kembali Jembatan Guard. Kemudian setelah dilakukan pembangunan kembali dan dianggap masih sangat bagus sehingga, penguasa lokal kala itu menggunakannya sebagai jembatan derek selama berabad-abad.

Terletak di lokasi yang indah, Pond de Guard dapat membuat beberapa foto yang fantastis, lho. Bahkan hingga sekarang jembatan sekaligus saluran air ini telah menjadi destinasi populer sekaligus monumen bersejarah paling penting di Languedoc, Prancis Selatan.

Sejak akhir tahun 125 SM, Pantheon yang sekarang berada di Roma-Italia, telah menjadi fitur yang sangat menentukan dari pusat Roma. Pantheon bermakna kuil dari semua Dewa di Yunani Kuno.

Pantheon memulai sejarahnya sebagai kuil, yang kemudian diubah menjadi Gereja Katolik pada abad ke-7 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan jejak sejarah dengan adanya bangunan kapel dan makam kuno yang diselingi oleh lukisan dan patung indah.

Kolom-kolom Corinthian yang besar, kubah, dan bangunan bulat Rotunda yang terpelihara dengan baik seperti sebelumnya, telah digunakan secara terus menerus selama berabad-abad. Apabila dihitung sejak awal pembangunannya maka arsitektur dari Pantheon sudah berdiri dan digunakan selama lebih dari 1800 tahun lamanya.

Wisatawan yang berkunjung kemari akan selalu berdecak kagum dengan keindahan di dalam bangunan ini. Di mana pada bagian dalam bangunan terdapat lantai marmer berkilau yang dilapisi oleh porfiri dan granit.

Pantheon telah memainkan peran yang sangat berpengaruh dalam arsitektur wilayah bagian Barat. Kolom Pantheon dan serambinya yang indah dengan puncak kubah Oculus telah direplikasi berkali-kali di seluruh dunia, salah satunya pada bangunan Jefferson Memorial-Washington D.C, Amerika Serikat.

Terkenal sebagai Kota Dewa Matahari, kompleks Baalbek yang luas ialah rumah bagi reruntuhan jejak peninggalan Romawi yang paling mengesankan. Di sini setidaknya terdapat  dua bangunan terbesar dan termegah yaitu Kuil Bacchus serta Kuil Jupiter yang dibuat untuk menjadi kuil terbesar pada saat Kekaisaran Romawi kala itu.

Kompleks Baalbek terletak di Lebanon modern ini, dahulunya digunakan sebagai tempat peribadatan. Sehingga dapat dikatakan bahwasanya Baalbek adalah daerah suci yang penting sebagai pusat pemujaan.

Kuil Jupiter atau Temple of Jupiter Optimus Maximus menjadi kuil yang terbesar dengan arsitektur tiang yang menopangnya sebanyak 54 kolom granit besar dengan masing-masing memiliki ketinggian 21 meter. Namun, sayangnya kini hanya tersisa lima kolom dengan enam tiang depan bergaya Corinthian saja yang masih tetap berdiri tanpa selubung bangunan, walaupun begitu tetap saja ke enam tiang ini sangatlah mengesankan bukan?

Sedikit berbeda dengan Kuil Jupiter, Kuil Bacchus hingga saat ini merupakan kuil Romawi yang paling terawat dan termegah di dunia. Kuil Bacchus diperkirakan dibangun sekitar tahun 150 SM. Memiliki ukuran bangunan dengan panjang 65 meter, lebar 35 meter, dan 31 meter membuatnya terlihat sangat besar dan hanya berbeda sedikit dari Kuil Jupiter.

Kawasan Baalbek yang berada di Lembah Bekaa, Lebanon hingga kini masih menjadi situs sejarah yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO dan merupakan salah satu atraksi turis paling populer di Lebanon. Bagi kamu pecinta destinasi bersejarah, Kawasan Baalbek wajib banget untuk kamu kunjungi!

Salah satu bangunan paling terkenal yang pernah dibangun selanjutnya, Colosseum. Koloseum atau Colosseum merupakan bangunan peninggalan Romawi yang hampir tidak perlu diperkenalkan lagi sekaligus terletak di jantung Kota Roma, Italia.

Pada tahun 72 Masehi menjadi tahun di mana amfiteater ini resmi dibangun. Amfiteater oval yang sangat besar ini adalah salah satu bukti kejayaan arsitektur terbesar Kekaisaran Romawi dan tetap berdiri dengan kokohnya hampir 2000 tahun setelah berakhirnyanya masa kepemimpinan. 

Colosseum memiliki dimensi bangunan dengan panjang 188 meter, lebar 156 meter, dan tinggi 48 meter, sehingga total luas seluruh bangunannya mencapai 2,5 hektare. Sementara itu terdapat bentuk bangunan berupa tiga lantai besar dengan jumlah 80 kolom lengkungan yang membentuk dinding luar sebagai interior pemandangan fantastis.

Pada area tempat duduk, wisatawan dapat merasakan sensasi tidak berujung dan jaringan terowongan bawah tanah serta kamar fantastis yang dahulunya digunakan untuk berbaring di bawah lantai arena. Selama berabad-abad kontes gladiator yang tidak terhitung jumlahnya serta hewan perburuan dan bahkan tiruan medan pertempuran terjadi di amfiteater. 

Berdasarkan arsitekturnya kala itu, Colosseum dapat menampung sekitar 80.000 penonton sehingga tidak mengherankan jika menjadi salah satu simbol paling ikonik dari Kekaisaran Romawi Kuno adalah Colosseum.

Colosseum merupakan situs yang wajib untuk dikunjungi karena arsitekturnya yang menakjubkan disertai dengan ukuran spektakulernya. Tanpa terkecuali pula, pentingnya pembelajaran sejarah yang terdapat di dalamnya.

Itulah beberapa monumen megah Kekaisaran Romawi Kuno yang masih terawat dan tentunya telah teruji oleh waktu hingga saat ini. Lantas, manakah bangunan bersejarah yang sangat ingin kamu kunjungi?