8 Alasan Romawi Kuno Menjadi Kekaisaran Terkuat dalam Sejarah

Mendefinisikan kerajaan "paling kuat" adalah tugas yang sukar, ada banyak argumen dan sejuta saran berbeda. Dalam hal ini, gelar kerajaan terkuat pernah diberikan kepada Inggris, yang menguasai sekitar 25 persen dunia. Sayangnya, itu hanya berlangsung selama beberapa abad.
Pada abad ke-5 SM, Kekaisaran Akhemeniyah menguasai lebih dari 40 persen populasi dunia, tapi hanya berlangsung lebih dari dua abad. Sementara itu, Kekaisaran Tiongkok memiliki sejarah panjang yang luar biasa hingga lebih dari dua milenium, ia mengalami pasang surut, termasuk penaklukan Mongol atas Tiongkok pada abad ke-13.
Akan tetapi, ada kerajaan yang sudah ada sejak lama, menikmati stabilitas yang lama, dan memiliki banyak wilayah. Jadi, kerajaan mana dalam sejarah yang bisa memiliki kebijakan ekspansionis dan kesejahteraan jangka panjang? Nah, para ahli memilih Romawi Kuno. Lalu seperti apa kekuatannya dalam memegang dunia?
1. Romawi kuno ada selama 1.500 tahun

Kebanyakan sejarawan setuju bahwa Kekaisaran Romawi dimulai pada 27 SM. Dilansir History, saat itulah Octavianus Augustus, yang sebelumnya mengalahkan Mark Antony dan Cleopatra pada 31 SM, menjadi kaisar. Augustus mengambil gelar resmi dan mengumumkan transisi Republik menjadi Kekaisaran.
Akhir kekaisaran itu sendiri terjadi pada masa pemerintahan Diocletianus pada akhir abad ke-3 dan awal abad ke-4 M. Ia membagi kekaisaran menjadi bagian barat dan timur, yang diperintah oleh dua penguasa. Kekaisaran Romawi Barat jatuh pada tahun 476 M, tetapi Kekaisaran Romawi Timur berubah menjadi Kekaisaran Bizantium, yang kemudian berlangsung sampai Kekaisaran Ottoman mengambil alih Konstantinopel pada tahun 1453 M.
Dengan begitu, Kekaisaran Romawi ada selama lebih dari satu milenium. Kekaisaran Romawi pada umumnya bertahan lebih lama dan lebih stabil daripada hampir semua kerajaan bersejarah lainnya. Dalam hal kekuasaan, keabadian, dan stabilitas—terutama ketika bertahan selama berabad-abad, hal ini cukup diperhitungkan dalam kekuatan suatu kekaisaran.
2. Militer Romawi dianggap sebagai yang terbaik di dunia

Selama sebagian besar sejarahnya, salah satu kejayaan terbesar Kekaisaran Romawi adalah militernya. Dengan pasukannya yang perkasa, Romawi mampu memperluas perbatasannya, mendatangkan warga baru, dan membangun reputasinya.
Apa yang membuat pasukan Romawi begitu hebat? Pertama, selama masa Kekaisaran Romawi, mereka direkrut selama bertahun-tahun, ungkap Ancient History Encyclopedia. Prajurit harus memenuhi standar tertentu dan dikirim jauh untuk melayani kekaisaran.
Tentara Romawi juga sangat disiplin dan berlatih tanpa henti. Pelatihan itu membuahkan hasil, karena taktik medan perang mereka sukses. Mereka juga memiliki keunggulan persenjataan, mulai dari pedang, proyektil, hingga pasukan kavaleri berkuda yang seringkali membuat lawan kewalahan.
3. Untuk sementara waktu, ekspansi militer mendorong kemajuan ekonomi Romawi kuno

Investasi di militer ternyata cukup menguntungkan bagi Kekaisaran Romawi. Dikutip Britannica, pada abad ke-2 terjadi peningkatan ekspansi militer Romawi ke wilayah asing.
Lalu, Kekaisaran mengirim warganya ke luar negeri untuk mendirikan koloni di tempat-tempat yang jauh seperti Spanyol dan Inggris modern. Ekspansi ini terbukti sangat memengaruhi ekonomi Romawi.
4. Awal Kekaisaran Romawi yang berjalan damai

Selama lebih dari satu abad, Romawi mampu mengelola masa damai dengan waktu yang cukup lama. Disebut "Pax Romana," periode kedamaian ini berlangsung dari sekitar 27 SM hingga 180 M. Ungkapan ini berasal dari sejarawan abad ke-18, Edward Gibbon, yang memulai debut konsepnya dalam The History of the Decline and Fall of the Roman Empire.
Perdamaian di dalam kekaisaran memungkinkan untuk mencapai kemajuan budaya dan teknologi baru. Bangsa Romawi juga diuntungkan dari reformasi pajak, membebaskan sumber daya untuk kota Roma pada khususnya. Kaisar Augustus, yang memulai sistem pajak baru, juga membangun kembali kuil, menopang persediaan jika terjadi bencana, dan memperkuat kepolisian di kota kuno. Romawi di waktu ini, menjadi periode yang stabil dalam sejarah kekaisaran.
5. Kemajuan teknologi Kekaisaran Romawi

Sama seperti militer, intensitas investasi Romawi dalam teknologi menjadi salah satu kunci keberhasilannya. Meskipun beberapa teknologi memulai debutnya ketika Romawi masih berupa republik, kemajuan ini disempurnakan dan masih banyak digunakan pada saat Kekaisaran muncul.
Kemajuan teknologi Kekaisaran Romawi adalah penyempurnaan dari konsep kuno saluran air, yang pertama kali muncul pada abad ke-3 SM, dan jalan beraspal Romawi, yang juga terbukti berguna bagi para pedagang, imigran, dan pelancong lainnya. Pada saat kekaisaran, orang-orang biasa juga bisa membaca koran, dan bahkan memiliki akses buku.
Militer juga didukung oleh kemajuan besar dalam pengobatan medan perang, sebagaimana yang diungkapkan St. Louis Science Center. Ahli bedah kuno mengembangkan penggunaan torniket untuk menghentikan pendarahan. Mulai melakukan perawatan pencegahan dasar, dan bahkan membuat beberapa langkah pertama untuk membersihkan medan perang yang terkenal kotor.
6. Hierarki menjadi bagian penting dalam sistem Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi, seperti banyak masyarakat lain, beroperasi pada sistem yang sangat terstruktur dan hierarkis. Seperti yang dikatakan PBS, kaisar berada di urutan teratas Mereka diikuti oleh bangsawan kelas atas, kemudian kaum Equites, Plebeian kelas dua, orang merdeka, dan budak. Stratifikasi itu digambarkan oleh lingkaran sosial, keuangan, pakaian (kaisar adalah satu-satunya yang mengenakan toga ungu), dan hukum.
Namun, kebangkitan kekaisaran membuat beberapa dari struktur itu melunak. Sistem patronase membuka kesempatan bagi sebagian orang untuk mencapai kekuasaan, membuat Kaisar Augustus membuka kelas Equites untuk mengizinkan mereka duduk di Senat Romawi yang diidamkan. Akan tetapi, sistem itu hanya diterapkan pada sekelompok laki-laki tertentu.
7. Kekaisaran Romawi kuno pintar menguasai wilayah-wilayah

Pada puncaknya sekitar 117 M, Vox menjelaskan, Kekaisaran Romawi menguasai Inggris di utara dan Mesir di selatan. Bangsa Romawi akhirnya memperluas barat ke Pantai Atlantik Eropa dan wilayah yang sekarang Maroko serta sejauh timur Babilonia (di Irak modern) dan Armenia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah daratan terbesar yang pernah dikendalikan oleh satu kerajaan. Kerajaan Inggris pernah menguasai hampir seperempat daratan dunia pada 1920. Akan tetapi, jumlah tanah dan jumlah orang yang berada di bawah kendali Romawi masih sangat mengejutkan.
Kebijakan luar negeri menjadi sangat penting karena perbatasan menjadi wilayah politik dan juga militer. Mengutip Khan Academy, Kekaisaran Romawi awal berfokus pada ekspansi militer, sementara pasukan selanjutnya lebih bertekad untuk mempertahankan garis dan perbatasan. Perlahan tapi pasti, pengaruh Romawi lebih terasa di ranah politik perbatasan ini daripada di kekuatan tempurnya.
8. Lima kaisar terbaik Romawi kuno

Lima kaisar Romawi terbaik, secara kebetulan, memerintah secara berurutan. Dimulai dengan Nerva pada 96 M, yang diikuti oleh Trajan, Hadrian, Antoninus Pius, dan terakhir Marcus Aurelius, yang kekuasaannya berakhir pada 180 M.
Apa yang membuat mereka dianggap terbaik? Lima kaisar ini memimpin ekspansi besar dari Kekaisaran Romawi. Sistem pemerintahannya berjalan relatif lancar dan hampir semua orang yang wilayahnya ditaklukkan oleh pasukan Romawi ikut serta dan menjadi sangat diromanisasi. Namun, tidak semuanya sempurna, karena ini adalah era di mana kaisar mulai menjadi diktator dan institusi yang sebelumnya independen seperti Senat menjadi penuh dengan kroni-kroninya.
Pada akhirnya, sejarawan memiliki banyak perdebatan tentang kajatuhan Kekaisaran Romawi Kuno selama berabad-abad. Meski begitu, banyak yang setuju bahwa Romawi, masih tetap menjadi kerajaan terkuat dalam sejarah manusia.