10 Objek Wisata Menarik di Dortmund, Ada Museum Sepak Bola!

Berstatus sebagai basecamp Borussia Dortmund, Signal Iduna Park merupakan stadion terbesar di Jerman dengan kapasitas mencapai lebih dari 81.000 penonton. Meskipun sedang tidak ada pertandingan, Signal Iduna Park bisa menerima kunjungan keliling stadion bagi para wisatawan. 

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik U45 menuju Westfalenhallen, lanjutkan berjalan kaki ke Signal Iduna Park.

Jam operasional: 10.00—18.00.

Tiket: Mulai 9 Euro atau sekitar Rp 165.000 per orang (durasi kunjungan maksimal 2 jam).

Semula, bangunan gedung Dortmunder U merupakan tempat industri pembuatan bir. Kini, Dortmunder U telah menjadi pusat kegiatan seni dan budaya.

Dengan ciri khas berupa patung huruf "U" di atas gedungnya serta gambar bergerak di layar bawahnya, Dortmunder U sudah pasti menarik perhatian para pengunjungnya.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik bus 453 lalu turun di halte Ritterstraße, dan lanjutkan berjalan kaki sejauh 600 meter menuju Dortmunder U.

Jam operasional: 11.00—18.00 (tutup setiap hari senin).

Tiket: Gratis, kecuali untuk event tertentu yang berbayar.

Phoenix See adalah danau buatan yang dibuat di atas lahan bekas pabrik baja. Sejak dibuka di tahun 2011, Phoenix See telah menjadi sarana rekreasi dan tempat warga Dortmund bersantai. Deretan cafe dan restoran juga menghiasi kawasan pejalan kaki di pinggiran danau.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Hörde naik bus 451 lalu turun tepat di halte Phoenix Park.

Jam operasional: 08.00—12.00 dan 13.00—14.30, sabtu dan minggu tutup.

Tiket: Gratis.

Rombergpark Botanical Garden adalah tempat yang pas untuk jalan santai sambil menikmati suasana tenang diantara pepohonan. Koleksi tumbuhannya sangat lengkap beserta dengan papan informasinya. Musim semi dan musim panas akan menjadi waktu favorit untuk berkunjung karena wisatawan bisa melihat pemandangan bunga-bunga bermekaran.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik subway U49 menuju Stasiun Rombergpark. Lanjutkan perjalanan kaki sejauh 365 meter ke Rombergpark Botanical Garden.

Jam operasional: 12.00—18.00.

Tiket: Gratis. 

Sepak bola adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Dortmund. Untuk alasan tersebut, German Football Museum berlokasi di Dortmund. Pengunjung akan disuguhkan dengan sejarah Bundesliga, perjalanan timnas Jerman di kompetisi internasional, dan kiprah sepak bola Jerman selama lebih dari 140 tahun.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund cukup berjalan kaki sejauh 146 meter menuju German Football Museum.

Jam operasional: 10.00—18.00 (senin tutup).

Tiket: 6—19 Euro atau sekitar Rp 106.000— 335.000.

Gambar digital yang kamu lihat di foto ini terdapat di gedung bekas pembangkit listrik tenaga gas. Phoenix des Lumières menghadirkan pameran gambar digital dari seniman terkenal seperti Salvador Dali dan Gaudi. Pengunjung bisa menikmati gambar digital yang menghiasi seluruh permukaan dinding, lantai bahkan langit-langit gedung.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Hörde naik bus 451 lalu turun tepat di halte Phoenix Park.

Jam operasional: 10.00—17.00 (senin—kamis), 10.00—21.00 (jumat—sabtu), 10.00—19.00 (minggu dan hari libur).

Tiket: 16 Euro atau sekitar Rp 282.000.

Suka olahraga rock-climbing? Kalau gitu, Kletterhalle Bergwerk harus masuk dalam bucket-list liburan di Dortmund. Tempat ini adalah sarana olahraga rock climbing indoor yang menawarkan berbagai macam level. Kletterhalle Bergwerk juga dilengkapi dengan fasilitas sauna yang bisa dicoba setelah selesai berolahraga.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik subway U47 lalu turun di Stasiun Buschstraße. Lanjutkan berjalan kaki menuju Kletterhelle Bergwerk.

Jam operasional: 12.00-l—23.00 (senin—jumat) dan 10.00—22.00 (sabtu—minggu).

Tiket: 15 Euro atau sekitar Rp 265.000 (sudah termasuk sauna).

DASA barangkali menjadi salah satu museum dengan konsep menarik yaitu dunia pekerjaan. Sarana edukasi ini berada di bawah Federal Institute of Occupational Safety and Health Care dan bertujuan untuk memaparkan kepada publik mengenai perkembangan dunia pekerjaan.

Di museum ini para pengunjung bisa melihat seperti apa dunia pekerjaan di masa lalu, masa kini, juga masa depan.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik kereta S1 menuju Dortmund Dorstfeld-Süd lalu lanjutkan berjalan kaki menuju DASA.

Jam operasional: 09.00—17.00 (senin—jumat) dan 10.00—18.00 (sabtu dan minggu).

Tiket: 6 Euro atau sekitar Rp 106.000.

Meskipun tampak seperti bangunan rumah bangsawan, museum ini sebenarnya menempati bekas industri batu bara. LWL Industrial Museum Zollern sekaligus menjadi bukti kejayaan Dortmund sebagai pusat industri di masa lalu. Di sini para pengunjung bisa melihat betapa kerasnya dunia kerja industri pertambangan di abad 20. 

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik bus 460 dan transit di Halte Kirchlinde Zentrum. Pilih bus 462 dan lanjutkan perjalanan sampai Halte Industriemuseum Zollern. Kompleks museum hanya berjarak 240 meter dari halte.

Jam operasional: 10.00—18.00 (senin tutup).

Tiket: 5 Euro atau Rp 88.000. 

Westenhellweg adalah kawasan pusat perbelanjaan paling ramai di Dortmund. Setiap harinya, lebih dari 9.000 pengunjung memadati kawasan ini. Sepanjang jalanan Westenhellweg dipenuhi dengan deretan boutique, toko buku, juga department stores.

Cara menuju lokasi: Dari Stasiun Dortmund naik bus 452 menuju Halte Westentor, lalu lanjutkan jalan kaki sejauh 165 meter ke Westenhellweg.

Sebagai penikmat sepak bola, berkunjung ke Dortmund sudah pasti harus masuk rencana liburan. Selama penyelenggaraan EURO 2024, Dortmund juga menawarkan aktivitas menarik yang bisa diikuti wisatawan seperti soccer adventure bike tour, dortmund philharmonic orcestra bertema "fussball furioso", juga pameran seni bertema sepak bola.