10 Surga Dunia Tersembunyi di Sukabumi, Pengen Buruan Liburan!

Curug Awang yang terletak di Sub-Distrik Ciemas, Sukabumi atau masih satu area dengan Geopark Ciletuh, menyajikan objek wisata alam yang masih alami dan indah. Curug ini tingginya sekitar 40 meter dan lebar 60 meter serta menjadikan curug ini seperti Air Terjun Niagara yang ada di perbatasan Ontario dengan New York.

Karena hal tersebut, maka tidak heran bila ada yang menyebutnya sebagai Niagara-nya Sukabumi dalam bentuk yang mini. Di sini ada juga berbagai jenis paket wisata untuk ke air terjun ini dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu kisaran 700 ribu hingga 800 ribu untuk 8 orang hingga tulisan ini dibuat. Dan yang perlu diingat, harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Air Terjun Cibeureum terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Untuk sampai di lokasi, harus melalui area national park yang besar dan jarak antara air terjun dengan pintu masuk taman nasional sekitar 500 meter. Di sini, kamu harus berjalan kaki. Tapi tenang, untuk yang kelelahan di perjalanan, di sini tersedia pos-pos untuk istirahat sejenak.

Untuk diketahui, Di Curug Cibeureum tidak hanya terdapat satu curug saja. Di sisi kanannya ada curug bernama Cidendeng dengan ketinggiannya melibihi Curug Cibeureum, namun aliran airnya kecil. Dan di kanan Curug Cidendeng ada curug bernama Cikundul yang keberadaannya semu atau tersamarkan, karena aksesnya yang lumayan sulit.

Di area ini juga terkenal dengan cerita horor dan mistisnya sejak dahulu. Dengan ketinggian Curug Cibeureum yang kurang lebih hanya 40 meter, nyatanya telah banyak memakan korban, karena aliran airnya yang begitu deras.

Air terjun ini terletak di Desa Ciniti, Sub-Distrik Cibitung, Distrik Sukabumi atau sekitar 86,5 kilometer dari Kota Sukabumi melalui Jampang Tengah-Lengkong. Untuk menuju ke lokasi, harus melewati lembah yang lumayan jauh.

Untuk yang masih bingung arah, di sini juga ada pemandu wisata Air Terjun Cikaso yang siap menemani perjalan wisatamu. Untuk harganya tidak terlalu mahal, sekitar 50.000 hingga 70.000 rupiah.

Fun fact-nya, curug berketinggian kurang lebih 80 meter dan lebar tebingnya sekitar 100 meter, sebelum terkenal dengan nama Curug Cikaso, terlebih dahulu dikenal dengan nama Curug Luhur. Mengapa masyarakat khususnya masyarakat lokal lebih memilih dengan nama Cikaso? Karena sumber airnya mengalir dari anak sungai Cikaso.

Sejatinya adalah kawasan wisata danau yang ada di Desa Bojongharjo, Sub-Distrik Cikembar, Distrik Sukabumi. Dulunya merupakan stone mining yang dikelola oleh penduduk setempat. Tetapi, seiring dengan waktu yang terus berjalan, air tiba-tiba muncul dan menggenangi area penambangan. Kemudian, jadilah danau yang indah dengan air berwarna hijau.

Lalu, dari mana asal air berwarna hijau di Danau Batu Bacan? Warna hijau danau ini hadir karena batu hijau yang terkena sinar matahari. Tidak hanya warnanya saja yang unik, tetapi danau ini juga dikatakan tidak memiliki air infiltrasi yang keluar dari batuan sekitarnya. Air di danau ini konon berasal dari air hujan yang telah tertampung selama bertahun-tahun.

Jika Gua Gong dimiliki oleh Pacitan, Gua Buniayu yang dikenal juga dengan nama Gua Siluman dimiliki oleh Sukabumi. Gua ini terletak di Desa Kertaangsana, Sub-Distrik Nyalindung, Distrik Sukabumi. Dinamakan Buniayu karena gua ini cantik nan indah dan lokasinya tersembunyi. "Buni" sendiri berarti tersembunyi dan "Ayu" berarti cantik atau indah.

Gua ini memiliki panjang sekitar 3,3 kilometer dengan gugusan stalagmit dan stalaktit indah serta terdiri dari puluhan lorong yang saling berhubungan. Gua dengan lorong pendek yang dapat dijelajah antara lain Gua Nyuangan (390 meter), Gua Tanpa Nama (400 meter), Gua Adni (635 meter) dan Gua Bibijilan (717 meter).

Gunung Sunda adalah Gunung Karang yang tepat berada di Desa Padaasih, Sub-Distrik Cisaat, Distrik Sukabumi, merupakan salah satu objek wisata alam yang telah menjelma menjadi objek wisata alam yang menarik. Karena, dari puncak gunung ini dapat melihat Gunung Gede Pangrango dengan jelas tanpa rintangan dan tentu saja daerah Sukabumi dari ketinggian.

Di sini benar-benar ditawarkan perjalanan dengan pemandangan yang begitu indah, terutama di malam hari dengan gemerlapan lampu-lampu kota yang membuatnya tambah menarik.

Berjarak kurang lebih sekitar 8,5 kilometer dari Ujung Genteng dan terletak tepat di Jl. Raya Ujung Genteng, Desa Purwasedar, Sub-Distrik Ciracap, Distrik Sukabumi, Pantai Amanda Ratu juga dijuluki sebagai Tanah Lot-nya Jawa Barat. Karena ada sebuah pulau yang menyerupai Tanah Lot di Bali.

Di pantai ini juga ada tersedia beberapa vila dengan harga terjangkau yang bisa disewa jika ingin bermalam dan menikmati matahari terbenam di Pantai Amanda Ratu.

Pantai Cipanarikan berlokasi di Desa Gunungbatu, Sub-Distrik Ciracap, Distrik Sukabumi. Sebenarnya, pantai ini masih satu rangkaian dengan Pantai Pelabuhuan Ratu yang tepatnya berada di bawah wilayah Ujung Genteng.

Pantai ini mempunyai ciri khas garis pantai yang panjang dan mempunyai pasir pantai yang luas. Pantai Cipanarikan juga mempunyai pasir berwarna putih yang sangat halus seperti deretan pantai di Gunungkidul, Yogyakarta.

Situ Gunung adalah nama danau yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan dengan ketinggian kurang lebih 850 meter di atas permukaan laut. Danau ini mirip dengan Telaga Menjer di Wonosobo yang merupakan danau dengan air yang jernih dan dikelilingi oleh perbukitan serta pepohonan yang rimbun.

Sampai terbitnya tulisan ini, yang menjadi daya tarik dan merupakan spot foto yang epik serta instagramable sekaligus menantang adalah jembatan gantung dengan panjang sekitar 250 meter dan berketinggian 150 meter serta lebar 2 meter. Jembatan ini dibangun pada Mei 2017 dan mulai dibuka untuk umum H -1 Lebaran 2018.

Untuk diketahui, jembatan gantung di Situ Gunung, Sukabumi merupakan yang terpanjang di Indonesia bahkan diklaim yang terpanjang di ASEAN, lho.

Tebing Panenjon terletak di Desa Tamanjaya, Sub-Distrik Ciemas, Distrik Sukabumi yang masih satu area dengan Geopark Ciletuh. Secara garis besar, tebing ini memiliki panjang 12 km (dari teluk Ciletuh hingga Panenjoan) dengan lebar 7 km (dari Curug Cikanteh hingga Panenjoan). Besar sekali, bukan?

Untuk ensiklopedia, nama "panenjoan" itu sendiri diambil dari kata "tenjo" yang berarti lihat. Jadi, dari sini pasangan mata bisa melihat dan menikmati pemandangan daratan Sukabumi dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 250 meter di atas permukaan laut. Oh iya, tebing ini disebut-sebut juga sebagai amfiteater alam raksasa terbesar di Indonesia.

Meskipun daerah Sukabumi bisa dikatakan sebagai "daerah yang terisolir", nyatanya di sini terdapat banyak keindahan alam yang diberikan oleh Tuhan. Jadi, lestarikan terus alam kita, ya!