Dapat ditempuh dua jam perjalanan dari Kuala Lumpur, menjadikan Melaka salah satu kota negara bagian Malaysia yang mudah diakses oleh wisatawan. Banyak tempat menarik di kota yang memiliki nilai sejarah tinggi ini. Sebagai info saja, pada tahun 2008 Melaka dan George Town, diber penghargaan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia.
Nah, jika kamu wisata ke Melaka, kamu harus mengunjungi 21 tempat wisata berikut ini.
Berlokasi di bawah Bukit St. Paul, A Famosa adalah benteng Portugis di Melaka. Arti dari famosa adalah terkenal. Benteng tersebut merupakan benteng berarsitektur Eropa tertua di Asia. Dan, sampai terbitnya tulisan ini cuman tersisa gerbang bernama Porta de Santiago yang merupakan bagian dari A Famosa.
Apa yang dapat dilihat? Di sini, dapat melihat beberapa meriam yang ada. Meskipun cuman dapat melihat sisa bangunan dari Benteng A Famosa dan beberapa meriam, tapi ketika bertandang ke Malaka harus berkunjung ke sini. Se-nggak-nya untuk mendapatkan foto instagramable.
Gereja yang dibangun pada tahun 1849 ini terletak di satu sisi Sungai Melaka. Dibangun untuk mengenang jasa Santo Fransiskus Xavier di Melaka. Yang kala itu sebagai misionaris Katolik yang ditugaskan oleh John III, Raja Portugal pada waktu itu. Gereja St. Francis Xavier pernah mengalami renovasi pada tahun 1963 untuk menggantikan beberapa bagian bangunan yang nggak utuh.
Meskipun usia Gereja St. Francis Xavier sudah tua, tapi masih digunakan untuk ibadah oleh umat Katolik. Gereja ini juga memiliki sekolah berusia tua juga dan bahkan menjadi sekolah tertua / pertama di Semenanjung Malaya.
Di gang-gang kecil sekitaran Jonker Street ada banyak bangunan khas Melaka dengan seni jalanan di beberapa sudut. Ya, Melaka juga populer dengan lukisan jalanannya. Uniknya, lukisannya nggak berada di tempat yang ramai, tetapi di dinding rumah orang. Cocok banget untuk latar foto yang instagramable.
Seni jalanan yang ada pada dinding rumah di Melaka juga dapat terlihat sepanjang Sungai Melaka ketika menyeberanginya menggunakan Melaka River Cruise.
Ketika mengunjungi Melaka pada akhir pekan, harus mengunjungi Jonker Walk. Kawasan tersebut akan sangat ramai dikunjungi wisatawan dan penduduk setempat. Dan pastinya, akan dipenuhi oleh para pedagang kaki lima yang menjual makanan, suvenir dan lainnya. Itu khusus pada hari Sabtu dan Minggu malam.
Jika beruntung, juga dapat melihat pertunjukan di atas panggung. Bahkan, siang hari Jonker Walk juga ramai. Karena, merupakan pusat wisata di Melaka. Lokasinya yang dekat dengan Red Square, cuman perlu menyeberangi Sungai Melaka dari Red Square.
Kuil Cheng Hoon Teng yang terletak di Jl. Tokong No. 25, Kota Melaka adalah kuil tertua di Malaysia yang masih berfungsi. Arti dari nama kuil tersebut adalah Kuil Awan Hijau. Di tempat tersebut dipraktikkan 3 sistem doktrin, yaitu Buddha, Konfusianisme serta Taoisme.
Pada tahun 2003, Cheng Hoon Teng dianugerahi penghargaan dari UNESCO untuk restorasi arsitektur yang luar biasa.
Melaka memiliki banyak museum. Salah satu museum paling populer yang harus dikunjungi adalah Maritime Museum atau Museum Sumudera. Museum tersebut berbentuk kapal Flor de La Mar yang sangat besar. Di dalamnya, tersimpan berbagai artefak dan dokumentasi sejarah kemaritiman serta perdagangan di Melaka sejak abad ke-15.
Selain itu, di dalam Maritime Museum juga dapat melihat berbagai diorama kapal. Ada juga lukisan dan peta lama.
Masjid ini sangat unik! Lokasinya berada di atas Selat Melaka. Jika dilihat, masjid ini seolah mengambang. Arsitektur bangunannya adalah perpaduan gaya Timur Tengah dan Melayu. Untuk biaya pembangunannya diperkirakan mencapai RM 10 juta.
Masjid Selat Melaka dapat menampung sampai 2000 jamaah. Dan istimewanya, masjid tersebut juga terbuka untuk wisatawan non-Muslim yang ingin melihat keindahannya.
Kebun Binatang Melaka adalah taman zoologi seluas 22 ha. Lebih dari 1.200 hewan dari 215 spesies yang ditemukan di Afrika dan Asia Tenggara dapat dijumpai di sini. Dibangun pada tahun 1963, awalnya dikelola oleh Pemerintah Negara Bagian Melaka. Tetapi, pada tahun 1979 pengelolaan Kebun Binatang Melaka diambil alih oleh Departemen Satwa dan Taman Nasional Malaysia.
Daya tarik utama Kebun Binatang Melaka adalah Badak Sumatera, Gaur / Bison India / Seladang, Harimau, Kijang dan Rusa. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi hari ketika hewan-hewan sedang menunggu makanan. Setelah makan, hewan akan menghabiskan waktu untuk istirahat atau tidur.
Kebun Binatang Melaka juga menyelenggarakan safari malam setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Tujuan utama dari safari malam, supaya pengunjung melihat kehidupan malam hari para binatang. Kegiatan tersebut dilakukan antara jam 8:00 sampai jam 11:30 malam.
Untuk jumlah pengunjung, Melaka Zoo mencapai 400.000 orang /per tahunnya.
Datang saja ke Menara Taming Sari jika ingin melihat Melaka dari ketinggian 80 meter. Sebenarnya, tinggi maksimum menara tersebut adalah 110 meter. Untuk satu kali angkatan naik ke atas, ruang observasi bisa memuat sampai 66 orang. Dan, ruang observasinya bisa berputar 360 derajat.
Dibuka secara resmi pada 18 April 2008, menghabiskan biaya RM 24 juta. Menara Taming Sari buka mulai pukul 10.00 pagi sampai 10.00 malam.
Jika naik Melaka River Cruise, akan melihat deretan rumah tradisional di satu tempat. Dan itu bernama Morten Village, satu-satunya desa tradisional di Melaka. Di desa tersebut, se-nggak-nya ada 100 rumah tradisional Melayu yang masih bertahan. Nggak cuman rumahnya, tetapi cara hidupnya masih kental dengan budaya tradisional.
Ingin menginap di Morten Village? Bisa! Karena, ada beberapa rumah yang dijadikan homestay bagi wisatawan yang ingin merasa lebih dekat dengan budaya Melayu.
Museum Baba Nyonya ini sangat menarik untuk dikunjungi. Karena, menjelaskan kisah keluarga Peranakan di Melaka. Orang-orang Peranakan adalah hasil pernikahan dari pedagang Cina dengan perempuan Melayu. Anak cowok disebut Baba, sedangkan cewek disebut Nyonya.
Museum Baba Nyonya berada di rumah berlantai dua milik keluarga Chan dan telah dihuni oleh empat generasi. Barulah, pada tahun 1985 diubah menjadi museum. Sampai terbitnya tulisan ini, ketika berada di museum nggak diperbolehkan berfoto kecuali di ruang paling depan dari museum.
Bangunan ini merupakan rekonstruksi modern berdasarkan catatan sejarah Melayu yang dibangun pada tahun 1984 dan sekarang menjadi museum budaya. Di dalamnya, menampilkan sejarah wilayah tersebut. Museum Istana Kesultanan Melaka secara resmi dibuka untuk umum pada 17 Juli 1986 oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Berlokasi di kaki Bukit St. Paul, seluruh bangunan terbuat dari kayu keras. Sedangkan, atapnya dari kayu belian / ulin.
Melaka juga memiliki museum yang nggak kalah eksotis. Di mana, kapal selam buatan tahun 1979 dijadikan sebagai museum keren setelah berhenti beroperasi. Meskipun, di dalamnya tempat ini sangat sempit seperti kapal selam asli. Jadi, jangan kaget ketika musim liburan ada banyak pelancong datang dan pergi.
Pada jam-jam tertentu, wisatawan akan mendengar sirene kapal selam yang cuman dapat didengar di kapal ini. Dan ada juga beberapa meriam di dalam kapal.
Pantai ini adalah idaman bagi orang Melayu yang ingin menikmati nuansa alam eksotis. Ketika tiba di Pantai Klebang, jangan lewatkan untuk menikmati minuman yang menyegarkan. Yaitu, Original Coconut Shake yang sering menjadi bahan pembicaraan warga negara Malaysia. Sangat pas jika meminumnya saat matahari sedang terik.
Pantai Klebang sangat elegan dan tepat digunakan untuk beristirahat setelah lelah jalan-jalan dan bermain. Dengan ombak yang tenang, membuat banyak orang memilih pantai ini untuk menghabiskan akhir pekan mereka.
Daerah Pantai Tanjung Bidara cukup landai, pasirnya berwarna putih dan sangat ramah untuk segala usia. Pantai ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Sebut saja seperti food court, kamar mandi, surau, taman bermain anak-anak, tempat parkir dan toilet umum untuk kenyamanan para pengunjungnya.
Oleh karena itu, jangan heran jika banyak rombongan keluarga memilih area ini sebagai tempat liburan.
Ini adalah wilayah paling ikonik di Melaka. Di sini, dapat melihat berbagai bangunan merah. Yaitu, Christ Church Melaka, yang dibangun pada 1753 masih berdiri kokoh dan secara rutin mengadakan misa. Di sebelahnya adalah Museum Etnografi yang dulunya adalah Stadthuys yang berfungsi sebagai gedung balai kota pemerintah Belanda.
Di dekatnya juga terdapat menara jam bernama Tan Beng Swee. Nama tersebut diambil dari nama pedagang sugih asal Cina di Melaka. Ada juga Air Mancur Victoria di area Red Square. Selain itu, juga dapat berkeliling kawasan wisata Melaka menaiki becak dekoratif.
Dan, yang ingin bawa pulang suvernir dari Melaka, juga nggak perlu bingung. Karena, banyak toko suvenir.
Merupakan sebuah kapel pribadi bangsa Prortugis yang didedikasikan untuk Santo Yohanes Pembaptis. Kemudian, dibangun kembali oleh Belanda pada abad ke-18 dan dijadikan benteng. Di St. John's Fort ada beberapa meriam yang mengarah ke daratan. Karena, pada waktu itu serangan ke Melaka berasal dari daratan bukan dari laut.
Meskipun cuman akan melihat reruntuhan bangunan gereja dengan patung Francis Xavier di bagian depan, St. Paul Hill & Church berhasil memikat banyak turis untuk mengunjunginya. Menurut sejarah, awalnya cuman sebuah kapel sampai akhirnya menjadi gereja besar. Gereja tersebut dibangun pada tahun 1521 dan menjadi gereja tertua di Malaysia, bahkan Asia Tenggara.
Di sekitar St. Paul Hill & Church ada pemakaman Belanda. Selain itu, dari Bukit St. Paul dapat melihat pemandangan kota. Dan, tempat ini juga merupakan lokasi yang tepat untuk menikmati matahari terbenam di Melaka.
Sejak dulu, Melaka dikenal sebagai pusat perdagangan di Asia berkat Sungai Melaka. Nah, ketika plesir ke Melaka, juga dapat mengelilingi sungai tersebut menggunakan Melaka River Cruise. Selama perjalanan sekitar 45 menit, dapat melihat berbagai hal menarik yang ada di Melaka.
Seperti, kombinasi bangunan modern dan tradisional serta banyak mural keren di Kota Melaka.
Di Melaka ada penginapan bernama Bustel alias Bus Hotel. Yang sebenarnya, penginapan tersebut terbuat dari bus bekas yang diubah menjadi hotel. Lokasi berada di Dataran 1 Malaysia, Pantai Klebang. Fasilitas yang disediakan nggak kalah dengan hotel berbintang.
Ingin menginap yang anti-mainstream? Datang ke Kampung Paya Rumput yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota Melaka. Nama tempat penginapannya adalah Masbro Village Homestay yang memiliki beberapa unit bangunan rumah yang berwarna-warni indah. Fasilitasnya juga cukup lengkap dan dapat menampung maksimal 6 orang.
Are you ready to explore Melaka?