Pernah berpikir untuk liburan ke Bengkulu? Kira-kira, ada apa saja ya di sana?
Selama ini, mungkin orang mengira Bengkulu bukan tempat wisata yang menarik untuk disambangi. Namun, diam-diam, kota ini punya banyak objek buat melancong. Mulai pantai, heritage, hingga perbukitan.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Yudi Satria bercerita kepada IDN Times tentang empat destinasi unggulan Bengkulu. Apa saja ya?
Pantai Panjang berlokasi di Jalan Pariwisata, Pantai Panjang, Lempuing, Ratu Agung, Kota Bengkulu. Sesuai dengan namanya, pantai ini punya garis yang panjang, kira-kira mencapai 7 kilometer.
Karena itu, pantai ini mencakup tiga provinsi, yakni Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Teluk Segara, dan Kecamatan Ratu Samban. Tak cuma unik karena punya garis yang seakan tak putus-putus, Pantai Panjang maenyajikan alam bahari yang masih asri.Pantai ini menjadi favorit lokasi wisata yang dituju oleh turis ketika melancong ke Bengkulu. Bahkan, tiap tahun, digelar festival rutin di sana.
Benteng ini bernilai historis. Dulunya merupakan peninggalan Inggris. Kabarnya, benteng ini jadi terkuat dari Inggris di daerah timur.
Tentu setelah benteng St. George di India. Dulu kala, benteng dibangun oleh East India Company atau EIC. Benteng didirikan pada 1714-1719. Benteng masih beroperasi sampai 1950 sebagai markas Polri.
Namun pada 1977, Marlborough diserahkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk dijadikan cagar budaya. Sampai sekarang, benteng masih sering dikunjungi orang-orang Inggris yang traveling ke Bengkulu. Selain ke benteng, para turis juga pergi ke makam Inggris yang letaknya tak jauh dari sana.
Bengkulu dan Bung Karno rasa-rasanya sangat dekat. Di sana, ia bukan cuma menemukan belahan jiwanya, Fatmawati. Lebih dari itu, proklamator ini pernah diasingkan bersama keluarganya di sana.
Bung Karno menempati rumah ini pada 1938 hingga 1942. Di rumah pengasingan ini, ia bertemu dengan Fatmawati. Di sini pulalah ia menambatkan hati pada gadis penjahit bendera pusaka itu.
Dulunya, rumah pengasingan ini milik Tjang Tjeng Kwat, pedagang keturunan Tionghoa. Rumah itu kabarnya dulu berada di wilayah yang sepi. Namun, tahun demi tahun, justru daerah itu menjadi jantung kota, ketika perekonomian Bengkulu mulai berkembang.
Sampai saat ini, rumah pengasingan Bung Karno ramai dikunjungi wisatawan. Mereka datang sekadar untuk menapak tilas aktivitas presiden pertama Indonesia dulu di sana. Rumah ini ramai kalau hari libur.
Istri presiden pertama Indonesia, yang juga berjasa menjahit bendera pusaka, Ibu Fatmawati, berasal dari Bengkulu. Rumah Ibu Fatmawati tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno.
Rumah tersebut berbentuk rumah panggung, khas rumah-rumah Melayu. Kabarnya, rumah ini dibangun pada 1920. Ukurannya tak terlalu besar. Hanya kira-kira 10x10 meter.
Di dalam rumah itu terdapat satu ruang tamu dan dua kamar tidur. Ada juga mesin jahit yang sering dipakai Ibu Fatmawati. Rumah Ibu Fatmawati kini menjadi cagar budaya yang kerap dikunjungi wisatawan.
Nah, kalau ke Bengkulu, kalian mau ke mana?