Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Bukit Sikunir Dieng, Punya Golden Sunrise yang Memukau

Bukit Sikunir (instagram.com/fiqochenko)
Bukit Sikunir (instagram.com/fiqochenko)

Bukit Sikunir Dieng merupakan tempat wisata hits di Wonosobo yang ramai dikunjungi wisatawan saat liburan. Sebabnya, bukit ini memiliki pemandangan alam menakjubkan yang dapat dilihat dengan jelas seperti Telaga Cebong dan gunung-gunung lainnya yang berjajar menjadi satu.

Tak cuma itu, momen melihat sunrise atau matahari terbit adalah hal yang dinanti wisatawan. Mereka rela datang pagi-pagi buta demi melihat golden sunrise Bukit Sikunir yang sangat terkenal.

Siap-siap dibikin terpesona, begini sederet fakta Bukit Sikunir yang wajib kamu ketahui.

1. Dibuka untuk wisata sejak tahun 2009

sunrise di Bukit Sikunir (instagram.com/agunnafs)
sunrise di Bukit Sikunir (instagram.com/agunnafs)

Bukit Sikunir merupakan sebuah gunung kecil yang terletak di kawasan Dieng, Wonosobo. Ketinggiannya sekitar 2.300 mdpl. Bukit yang terletak di Desa Sembungan, Kejajar, Wonosobo ini jadi menjadi spot favorit melihat golden sunrise atau matahari terbit di Wonosobo, selain Gunung Prau.

Nama Bukit Sikunir disematkan oleh masyarakat karena warna kuning dari pantulan sinar matahari yang menyelimuti tempat ini. Kunir merupakan bahasa jawa yang berarti kunyit. Bukit ini ditemukan pertama kali di tahun 1980 dan mulai dibuka untuk wisata pada tahun 2009 hingga kini dengan tiket masuk Rp15.000.

2. Dapat melihat sunrise dan pemandangan delapan gunung sekaligus

pemandangan dari Bukit Sikunir (instagram.com/ryanwewew)
pemandangan dari Bukit Sikunir (instagram.com/ryanwewew)

Tak cuma mendapatkan view sunrise yang mengagumkan, wisatawan yang berhasil naik ke puncak bukit akan disuguhi keindahan delapan gunung yang berbaris sejajar. Gunung tersebut terdiri dari Gunung Sindoro, Merbabu, Prau, Sumbing, dan Merapi.

Saat cuaca cerah, wisatawan juga dapat melihat Telaga Cebong dan aktivitas warga Desa Sembungan yang sedang bertani. Tak cuma itu, wisatawan juga dapat merasakan sensasi layaknya berdiri di atas awan karena dapat melihat kumpulan kabut yang memenuhi langit di sekitar Bukit Sikunir. 

3. Track-nya mudah dan dilengkapi dengan pegangan tangan

track menuju Bukit Sikunir (instagram.com/tennoxarina)
track menuju Bukit Sikunir (instagram.com/tennoxarina)

Untuk mendapatkan pemandangan sunrise yang menawan, biasanya wisatawan mulai mendaki sekitar jam 4, rata-rata mereka akan sampai puncak sekitar jam 5. Jam buka wisata Bukit Sikunir adalah dari jam 02.00-18.00 WIB.

Selain digunakan untuk berburu sunrise, gunung kecil di tengah kawasan Dieng ini banyak dipilih sebagai jalur latihan mendaki karena jalurnya cukup mudah. Sudah dibuatkan tangga khusus yang dilengkapi dengan pegangan kayu atau besi di sampingnya.

Selain itu banyak terdapat papan petunjuk atau informasi yang memudahkan wisatawan saat mendaki. Tak heran bila pendaki yang datang ke Sikunir tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. 

Meski sudah dilengkapi tangga, semua wisatawan perlu berhati-hati terutama saat ramai. Kamu wajib sabar saat mendaki. Bahkan kini di bukit ini sudah tidak boleh mendirikan camp. Sebab, antusias masyarakat cukup tinggi sehingga kawasan ini cukup penuh pada musim tertentu. 

4. Sudah dilengkapi fasilitas umum di bawahnya

Bukit Sikunir (instagram.com/tarnandoete)
Bukit Sikunir (instagram.com/tarnandoete)

Setelah selesai melihat sunrise dan pemandangan dari atas bukit, kamu juga dapat beristirahat di warung-warung yang terletak di bawahnya. Ada banyak kuliner khas Wonosobo yang disajikan seperti bola-bola kentang dan carica yang merupakan hasil bumi khas Wonosobo. Selain itu ada makanan lain seperti mi rebus, mi goreng, kopi, susu, teh dan masih banyak lagi.

Fasilitas umum juga banyak tersedia seperti toilet, musala, lahan parkir, dan tempat beristirahat. Wisatawan juga dapat berburu oleh-oleh souvenir seperti kaos, gantungan kunci, dan lain sebagainya.

Karena cuaca di Dieng terkenal dingin, jangan lupa mengenakan jaket, topi dan sarung tangan. Juga, pakai sepatu yang nyaman dan tidak licin, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Natasha Wiyanti
EditorNatasha Wiyanti
Follow Us