5 Danau Air Asin Tercantik di Indonesia, Bikin Ngebet Liburan!

Danau Weekuri berada di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat. Air asin pada danau ini berasal dari air laut hasil percikan karang yang menerobos masuk ke daratan.

Wisatawan yang berkunjung akan langsung dibuat kagum oleh indahnya bebatuan karang dan tumbuh-tumbuhan hijau yang mengelilingi danau serta airnya yang memiliki tiga gradasi warna berbeda, yaitu biru kehijauan, biru cerah, dan putih yang berasal dari beberapa titik sumber air. Selain itu, suhu air di beberapa titiknya juga bervariasi, ada yang berasa hangat ada juga yang berasa dingin.

Danau Weekuri memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 2,5 m. Pada saat air laut pasang, kedalamannya bisa mencapai 5 m. Karena kandungan garamnya yang cukup tinggi, membuat siapapun yang berendam di danau ini bisa terapung, lho! Menarik sekali bukan?

Selain memiliki destinasi alam bawah laut Wakatobi yang sudah sangat terkenal akan keindahannya, Provinsi Sulawesi Tenggara juga memiliki destinasi wisata unik berupa danau air asin yang bernama Napabale. Danau Napabale berlokasi di Desa Lohia, Kabupaten Muna dan berjarak 15 km dari Kota Raha, Ibukota Kabupaten Muna.

Air pada danau ini berasal dari pantai di Selat Buton. Air laut bisa masuk ke danau karena keberadaan terowongan alam sepanjang 30 m dengan lebar 9 m. Ketika air laut surut, terowongan alam tersebut bisa di lewati oleh nelayan atau wisatawan untuk menuju ke pantai, sedangkan ketika air laut pasang, terwongan alam tersebut tertutup sepenuhnya oleh air.

Wisatawan bisa menikmati keindahan Danau Napabale dengan menyewa perahu seharga Rp50 ribu/perahu. Keberadaan tebing-tebing tinggi dan juga perbukitan hijau dengan berbagai jenis tanaman di sekitar danau membuat panorama danau menjadi lebih asri.

Tak puas hanya melihat keindahan di sekitar danau, wisatawan juga bisa melakukan diving maupun snorkeling untuk melihat keindahan bawah air nya yang berwarna hijau dengan arus yang tenang, serta keberadaan tiga karang besar yang menjadi habitat bagi ribuan spesies ikan.

Sesuai dengan namanya, danau ini berada di Pulau Kakaban, tepatnya di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Danau Kakaban merupakan danau purba yang terbentuk dari air laut yang terperangkap di Pulau Kakaban ditambah dengan air yang bersumber dari dalam tanah dan air hujan sejak 2 juta tahun yang lalu.

Uniknya, tak hanya air laut yang terperangkap, ubur-ubur yang mendiami danau tersebut juga terperangkap hingga kemudian berevolusi dan bisa hidup di perairan danau tersebut. Terdapat 4 jenis ubur-ubur yang menghuni Danau Kakaban, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur terbalik, ubur-ubur totol, dan ubur-ubur kotak.

Wisatawan bisa melakukan aktivitas berenang dengan ditemani ubur-ubur yang terasa kenyal apabila tersentuh. Ubur-ubur tersebut tidak menyengat sehingga aman bagi para wisatawan.

Tak hanya Kalimantan, Papua juga memiliki danau air asin yang dihuni oleh ubur-ubur. Danau air asin yang dimaksud bernama Danau Lenmakana yang berada di Misool, Raja Ampat. 

Danau Lenmakana memiliki luas 1,25 ha dengan kedalaman 18 m. Kandungan air asin pada danau Lenmakana disebabkan oleh adanya koridor yang menghubungkan danau tersebut dengan air laut.

Untuk menuju Danau Lenmakana harus melalui trek yang cukup sulit dan menantang berupa bebatuan karang. Setibanya di danau, para wisatawan akan langsung dibuat takjub dengan pemandangan indah di sekitar danau disertai keberadaan ubur-ubur cantik yang memenuhi danau terlihat begitu jelas karena kondisi airnya yang begitu jernih.

Danau Satonda bisa dikatakan yang paling indah dari daftar danau air asin di artikel ini. Danau Satonda berada di tengah-tengah Pulau Satonda dan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Dompu, NTB.

Danau Satonda memiliki luas 335 meter persegi dengan kedalaman 85 meter. Danau ini diperkirakan terbentuk karena dampak dari letusan Gunung Tambora yang terjadi pada tahun 1815, menyebabkan tsunami hebat sehingga air laut terperangkap di Pulau Satonda.

Keunikan dari danau ini adalah airnya yang asin memiliki tingkat kebasaan yang lebih tinggi dari pada air laut pada umumnya. Oleh karena itu, hanya terdapat beberapa jenis keong/siput dan ganggang yang mampu hidup di Danau Satonda.

Keberadaan beberapa danau air asin tersebut sungguh semakin menambah kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian dari salah satu wujud fenomena alam yang unik tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan semakin menambah wawasan kalian, ya.