5 Hidden Gems Bali Utara Versi Travel Blogger Kadek Arini, Mana Saja?

Dimulai dari Desa Pemuteran di kabupaten Buleleng, sekitar 125 kilometer dari Denpasar. Terdapat bukit bernama Batu Kursi yang menjadi lokasi sebuah pura sakral dengan nama yang sama, yaitu Pura Batu Kursi. Selain digunakan untuk ibadah, jalur menuju Pura Batu Kursi juga dibuka untuk wisatawan karena ocean view yang terhampar di puncaknya.

Dari tempat parkir kendaraan, kamu perlu mendaki ratusan anak tangga lebih dulu sebelum tiba di puncak bukit Batu Kursi. Beberapa meter sebelum tiba di puncak, kamu bakal menjumpai persimpangan, yaitu jalur lurus menuju pura dan jalur belok ke kanan menuju puncak bukit.

Meskipun harus trekking lumayan lama, view mendekati puncak pasti ampuh mengusir kelelahan. Laut Bali di sisi utara terlihat indah di kejauhan. Pastikan kamu datang sepagi mungkin agar bisa menikmati hangatnya sinar matahari. Jangan lupa membawa air mineral karena perjalanan naik dan turun bukit bakal sangat menguras tenaga.

Destinasi berikutnya adalah Danau Tamblingan yang berlokasi di Kabupaten Buleleng dengan jarak tempuh kurang lebih 40 menit dari kawasan Bedugul. Berbeda dengan Danau Beratan yang sudah lebih berkembang sebagai wisata modern, Danau Tamblingan masih setia menjaga keaslian dan keasrian danau.

Di sini, kamu gak akan menjumpai speed boat, melainkan hanya perahu dayung jika ingin berkeliling danau. Selain itu, perahu-perahu yang terparkir di tepian danau dan beberapa pura yang masih aktif digunakan beribadah menjadi spot cantik sebagai obyek fotografi.

Sebaiknya datang ke Danau Tamblingan saat pagi hari, ketika masih ada kabut tipis yang menyelimuti permukaan danau. Kalau pengen mencari lokasi menanti senja, maka datang saat sore hari juga sangat direkomendasikan.

Setelah wisata bukit dan danau, giliran mampir ke wisata air terjun, yuk. Masih di Buleleng, kabupaten ini rupanya menyembunyikan banyak sekali air terjun cantik, lho. Sebutlah air terjun Banyumala yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Danau Tamblingan.

Sebagai hidden gem, butuh sedikit perjuangan untuk sampai di air terjun yang memiliki kolam dangkal tersebut. Jalan kaki menembus hutan adalah sensasi petualangan yang akan sudah dilupakan. Buat penggemar wisata air terjun, Banyumala sama sekali harus masuk bucket list. Pastikan kamu membawa baju ganti supaya bisa puas berenang.

Air terjun tersembunyi lainnya yang menjadi favorit Kadek di Bali Utara adalah Banyu Wana Amertha. Keberadaannya gak kalah menyelinap dibanding Banyumala karena ada di salah satu sudut hutan yang masih sangat asri. Keasriannya terlihat dari kawanan monyet yang bakal sesekali terlihat di jalur trekking menuju air terjun tersebut.

Kolam di bawah Banyu Wana Amertha juga terbilang dangkal. Cocok banget buat kamu yang gak begitu jago berenang, namun pengen banget main basah-basahan. Untuk masuk ke kawasan wisata ini, kamu perlu membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu per orang.

Kurang afdal rasanya mengeksplorasi Bali Utara tanpa menyempatkan kulineran. Hidden gem pilihan Kadek untuk mengisi perut sekaligus tetap bisa meresapi alam jatuh kepada Ngiring Ngewedang Restaurant. Resto yang sudah lama beroperasi tapi baru saja usai direnovasi ini diapit perbukitan hijau sehingga lanskapnya sungguh wow!

Area restoran cukup luas sehingga kamu bisa tetap menjaga jarak dengan pengunjung lain. Sangat disarankan untuk memilih kursi yang ada tepi-tepi bangunan sehingga bisa lebih leluasa menikmati pemandangan. Namun, saat musim hujan, bakal sering ada kabut menghampiri Ngiring Ngewedang yang bisa menutup view di sekelingnya.

Menawarkan menu lokal dan western, sajian di sini dibanderol mulai dari Rp70 ribuan. Harga yang cukup sepadan mengingat panorama yang ditawarkan memang oke punya.

Nah, silakan dipilih hidden gems mana saja di Bali Utara versi Kadek Arini yang pengen kamu sambangi langsung. Atau justru pengen mendatangi semuanya? Selamat merencanakan liburan ke Bali, ya.