5 Museum Pahlawan Wanita yang Patut Kamu Kunjungi, Menginspirasi!

Bangunan khas adat Aceh yang dominan kayu ini merupakan museum yang didedikasikan untuk Cut Nyak Dhien, pahlawan wanita asal Tanah Rencong. Rumah Cut Nyak Dhien sendiri dibuat hampir menyerupai rumah dari pahlawan wanita tersebut, yang dibakar Belanda pada 1896. Kamu bisa menjumpai museum ini di Desa Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar.

Di museum berbentuk rumah panggung ini kamu dapat melihat foto-foto perjuangan rakyat Aceh saat melawan Belanda. Salah satu foto tersebut terdapat gambar Cut Nyak Dhien saat diasingkan oleh Belanda ke Sumedang, lho. Ada pula ruangan yang menyimpan koleksi senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Aceh pada zaman dulu saat melawan penjajah. 

Saat menelusuri setiap ruang di Rumah Cut Nyak Dhien ini, kamu bisa melihat replika ruangan yang dulu digunakan oleh Cut Nyak Dhien untuk menyusun strategi. Menariknya, ruang tersebut bukan di depan, melainkan di belakang, dan terhalang dua ruang yang konon dulu untuk mengecoh Belanda.

Rumah Cut Mutia juga mengusung konsep rumah panggung dengan atap rumbia khas bangunan Aceh. Bila rumah Cut Nyak Dhien sekarang ini merupakan replika dari rumahnya yang telah terbakar. Rumah Cut Mutia ini betul-betul rumah sang pahlawan, tetapi mengalami renovasi berulang kali supaya terjaga kelestariannya.

Rumah Cut Mutia berlokasi di Desa Masjid Pirak, Matang Kuli, Aceh Utara. Museum pahlawan wanita asal Aceh ini juga asri karena dikelilingi taman ditanami tumbuhan hijau. Di sekitar museum, terdapat monumen yang didedikasikan untuk Cut Mutia, lho.

Bagian dalam Rumah Cut Mutia sendiri terdapat barang-barang bersejarah, seperti koleksi foto Cut Mutia sampai foto rumah Cut Mutia sebelum renovasi. Selain foto, ada juga beberapa lukisan yang menggambarkan perjuangan Cut Mutia ketika melawan penjajah.

Terletak di Agam, Sumatra Barat, rumah yang kini beralih fungsi menjadi musala ini tak lain adalah rumah kelahiran dari pahlawan wanita asal Tanah Minang, yaitu Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Meskipun kini difungsikan sebagai musala, Rumah Rasuna Said menjadi cagar budaya yang bisa kamu kunjungi sebagai wisata sejarah, lho.

Bagaimana tidak? Di bangunan bertingkat ini pernah lahir seorang wanita pemberani yang memiliki pandangan luas, sehingga mampu melawan penjajah Belanda. Bila kamu seorang muslim, singgah sekalian di sini untuk beribadah.

Meski telah direnovasi total, Rumah Fatmawati tetap berwujud seperti rekonstruksi aslinya. Bangunan tetap rumah panggung dan dominan kayu. Rumah Fatmawati sendiri berlokasi di Kelurahan Panurunan, Kecamatan Ratu Samban, Bengkulu. 

Di Rumah Fatmawati ini kamu bisa menjumpai mesin jahit yang digunakan istri Presiden Soekarno ini untuk menjahit bendera merah putih, lho. Tak cuma mesin jahit, koleksi sejarah lainnya yang ada di sini yakni baju milik Fatmawati dan foto-foto keluarga Presiden Soekarno. B

ukan sekadar museum yang didedikasikan bagi Fatmawati. Rumah Fatmawati ini dulunya juga merupakan kediaman Presiden Soekarno saat diasingkan di Bengkulu, lho.

Berada di sekitar Alun-Alun Jepara, kamu mesti mampir ke Museum R.A Kartini. Museum yang cukup luas ini dilengkapi banyak fasilitas memadai, seperti ruang panggung seni teatrikal atau opera, ruang bioskop Film Kartini, kafetaria, sampai toko suvenir, lho.

Menariknya, bangunan Museum R.A Kartini ini amat luas. Konon, masing-masing gedung di museum ini membentuk huruf K, T, dan N yang merupakan inisial nama dari Kartini, lho.

Di dalam museum ini menyimpan barang koleksi milik R.A Kartini dan Sosrokartono, yang tak lain adalah kakaknya. Selain koleksi milik R.A Kartini, museum ini juga memamerkan kerajinan Jepara, seperti anyaman bambu dan rotan. Ada juga ruang koleksi benda-benda bersejarah dan purbakala, serta tulang paus gajah bernama ikan Joko Tua.

Setelah menyimak lima museum pahlawan wanita yang disebutkan tadi, kira-kira kamu bakal kunjungi yang mana dulu? Keberadaan museum pahlawan ini tak sekadar tempat bersejarah, lho. Sepulangnya dari museum tersebut kamu, khusunya perempuan, bakal menyadari kalau seorang wanita dapat setangguh itu ketika berjuang untuk negaranya.