Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Gunung Rinjani Vs Gunung Bromo yang Harus Kamu Tahu

potret Gunung Rinjani (commons.wikimedia.org/Suryasriyama)
potret Gunung Rinjani (commons.wikimedia.org/Suryasriyama)

Indonesia dikenal dengan gunung-gunung indah yang jadi destinasi wisata favorit, baik bagi pendaki maupun wisatawan biasa. Dua di antaranya adalah Gunung Rinjani di Lombok dan Gunung Bromo di Jawa Timur. Meski sama-sama populer, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan unik untuk dijelajahi.

Kalau kamu masih bingung mau liburan ke mana, mengetahui perbedaan Gunung Rinjani dan Gunung Bromo bisa jadi pertimbangan. Mulai dari ketinggian, medan pendakian, hingga daya tarik utamanya, keduanya menawarkan pengalaman yang kontras. Yuk, simak lima perbedaan menariknya berikut ini.

1. Lokasi dan akses menuju gunung

potret Gunung Bromo, Indonesia (pixabay.com/jokotul)
potret Gunung Bromo, Indonesia (pixabay.com/jokotul)

Gunung Rinjani berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan dikenal sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Untuk mencapainya, wisatawan biasanya terbang ke Lombok lalu melanjutkan perjalanan darat menuju pintu masuk pendakian seperti Senaru atau Sembalun. Perjalanan ini memakan waktu yang cukup panjang dan menantang.

Sementara itu, Gunung Bromo berada di Jawa Timur dan jauh lebih mudah diakses. Dari Surabaya atau Malang, kamu hanya perlu perjalanan darat beberapa jam untuk sampai ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Inilah yang membuat Bromo lebih ramah bagi wisatawan yang ingin liburan singkat.

2. Ketinggian gunung dan tingkat kesulitan

potret Gunung Rinjani, Indonesia (pixabay.com/workingzen)
potret Gunung Rinjani, Indonesia (pixabay.com/workingzen)

Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya sebagai salah satu gunung favorit pendaki berpengalaman. Pendakian ke puncak Rinjani membutuhkan waktu beberapa hari dengan jalur terjal dan menantang. Daya tahan fisik dan persiapan yang matang menjadi kunci sukses menaklukkan gunung ini.

Sebaliknya, Gunung Bromo lebih rendah, yaitu 2.329 mdpl. Akses ke kawahnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki singkat atau menggunakan jeep sehingga lebih cocok untuk wisatawan umum. Jadi, kalau ingin menikmati keindahan gunung tanpa lelah mendaki, Bromo adalah pilihan tepat.

3. Daya tarik utama yang ditawarkan

potret Gunung Bromo (commons.wikimedia.org/Eddysond29)
potret Gunung Bromo (commons.wikimedia.org/Eddysond29)

Gunung Rinjani terkenal dengan Danau Segara Anak yang mempesona dan pemandangan sunrise dari puncaknya yang spektakuler. Air danau biru yang dikelilingi tebing-tebing tinggi menciptakan panorama menakjubkan yang tak mudah dilupakan. Pendaki sering menjadikan danau ini sebagai tujuan utama sebelum melanjutkan ke puncak.

Di sisi lain, Gunung Bromo identik dengan lautan pasir yang luas dan kawah aktif yang mengeluarkan asap putih. Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan sunrise dari Penanjakan yang dianggap sebagai salah satu sunrise terindah di dunia. Sensasi berkuda atau naik jeep di hamparan pasir menjadi daya tarik tersendiri.

4. Suasana dan aktivitas wisata

potret Gunung Rinjani (commons.wikimedia.org/Dhmlombok)
potret Gunung Rinjani (commons.wikimedia.org/Dhmlombok)

Pendakian Rinjani lebih menekankan pada petualangan alam yang penuh tantangan. Kamu bisa mendirikan tenda di tengah jalur, memasak bersama pendaki lain, atau menikmati bintang di malam hari. Suasana hening dan jauh dari keramaian jadi pengalaman spiritual yang tak ternilai.

Sedangkan wisata ke Bromo lebih singkat dan ramai pengunjung. Aktivitas wisata sudah tertata rapi dengan paket jeep, berkuda, dan tur sunrise. Bromo lebih cocok untuk wisata keluarga atau traveler yang ingin menikmati keindahan gunung dengan cara yang praktis.

5. Waktu terbaik untuk berkunjung

potret Gunung Bromo (commons.wikimedia.org/Hasan Isfahani)
potret Gunung Bromo (commons.wikimedia.org/Hasan Isfahani)

Musim pendakian Rinjani biasanya dibuka antara April hingga Desember, saat cuaca cerah dan jalur pendakian aman. Musim hujan ditutup karena jalur licin dan berbahaya bagi pendaki. Jadi, rencana perjalanan harus disiapkan matang agar bisa mendapatkan momen terbaik.

Untuk Bromo, kunjungan bisa dilakukan hampir sepanjang tahun. Meski begitu, musim kemarau sekitar Mei hingga Oktober dianggap paling ideal karena cuaca cerah dan sunrise terlihat jelas. Saat musim hujan, kabut dan hujan bisa menutupi pemandangan, tapi tetap memberikan nuansa mistis yang unik.

Jadi, apakah kamu lebih tertarik menantang diri dengan mendaki Rinjani atau menikmati panorama praktis di Bromo? Dua-duanya punya pesona yang sulit ditolak, tinggal pilih sesuai gaya traveling kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

8 Aplikasi Penting saat Travelling ke China, Wajib Kamu Install!

17 Sep 2025, 07:15 WIBTravel