Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana musim gugur di Jepang
ilustrasi suasana musim gugur di Jepang (unsplash.com/Tayawee Supan)

Musim gugur di Jepang selalu jadi waktu yang dinanti banyak traveler karena pesona alamnya yang berubah total. Pepohonan maple dan ginkgo menampilkan warna-warna hangat, udara menjadi sejuk, dan suasana alam terasa lebih tenang. Bagi pencinta aktivitas luar ruang, ini waktu terbaik untuk berkemah sambil menikmati lanskap khas negeri empat musim itu.

Berkemah di Jepang saat musim gugur memberi pengalaman berbeda karena setiap wilayah punya karakter yang unik. Berikut lima spot camping yang menarik dikunjungi saat musim gugur di Jepang.

1. Gunung Fuji menyediakan area camping dengan pemandangan langka

Gunung Fuji (unsplash.com/Luke Robinson)

Gunung Fuji selalu jadi ikon wisata Jepang dan saat musim gugur, pemandangannya terlihat semakin menakjubkan. Salah satu lokasi terbaik untuk berkemah di sekitarnya adalah Fumotoppara Campground di Prefektur Shizuoka. Dari area ini, kamu bisa melihat siluet Gunung Fuji berdiri megah di balik langit senja berwarna oranye. Musim terbaik untuk camping di sini berlangsung dari pertengahan September hingga awal November saat udara mulai sejuk tapi belum terlalu dingin.

Fasilitasnya cukup lengkap, ada area parkir, toilet bersih, ruang mandi air panas, hingga toko kecil yang menjual kayu bakar dan bahan makanan. Biaya camping sekitar 1.000 – 2.000 yen per malam per orang, tergantung ukuran tenda. Pengunjung boleh membawa tenda sendiri atau menyewa di lokasi. Aktivitas populer di sekitar area ini termasuk bersepeda, fotografi alam, dan menikmati sunrise dengan latar Gunung Fuji.

2. Taman Nasional Daisetsuzan memberi pengalaman camping di alam liar

Taman Nasional Daisetsuzan (commons.wikimedia.org/pakku)

Terletak di Hokkaido bagian tengah, Daisetsuzan National Park merupakan taman nasional terbesar di Jepang. Saat musim gugur tiba, gunung dan lembahnya berubah warna menjadi campuran merah, kuning, dan cokelat. Suhu yang lebih dingin dibanding wilayah lain menjadikan camping di sini terasa lebih segar dan menantang. Waktu terbaik berkunjung adalah akhir September hingga awal Oktober, sebelum suhu turun di bawah nol.

Area camping populer di taman ini adalah Sounkyo Campground yang menyediakan tempat tenda, toilet, dan sumber air bersih. Tarifnya sekitar 500 yen per malam dan kamu harus membawa tenda serta perlengkapan masak sendiri. Karena ini area taman nasional, penggunaan api unggun hanya diizinkan di titik tertentu. Aktivitas yang bisa dilakukan termasuk trekking menuju air terjun Ginga dan Ryusei, atau naik ropeway ke puncak Gunung Kurodake untuk melihat hamparan warna musim gugur dari ketinggian.

3. Karuizawa menawarkan glamping nyaman di tengah alam

Karuizawa (unsplash.com/Kishor)

Karuizawa, di Prefektur Nagano dikenal sebagai kota resort yang tenang dan sejuk. Saat musim gugur, area ini berubah menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pedesaan dengan fasilitas modern. Spot yang direkomendasikan adalah Karuizawa Prince Camping Ground, berjarak sekitar 10 menit dari stasiun Shinkansen.

Berbeda dari area perkemahan biasa, di sini kamu bisa mencoba glamping alias camping dengan fasilitas setara hotel. Tenda sudah disiapkan lengkap dengan tempat tidur, pemanas ruangan, dan perlengkapan makan. Biayanya mulai dari 10.000 yen per malam untuk dua orang. Pengunjung juga bisa menyewa sepeda untuk menjelajahi hutan maple di sekitar lokasi atau berjalan kaki ke outlet Karuizawa Prince Shopping Plaza.

4. Danau Shikaribetsu menyajikan suasana tenang di tengah pegunungan

Danau Shikaribetsu (commons.wikimedia.org/pakku)

Danau Shikaribetsu di Hokkaido menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati camping di musim gugur. Dikelilingi pegunungan dengan warna dedaunan yang berubah setiap minggu, suasananya begitu tenang dan jauh dari keramaian kota. Lokasi yang paling direkomendasikan adalah Shikaribetsu Lakeside Campground, yang buka dari Mei hingga akhir Oktober.

Tempat untuk mendirikan tenda, toilet umum, serta area memasak. Kamu harus membawa tenda sendiri karena tidak ada layanan sewa di lokasi. Tarifnya sekitar 300 yen per orang per malam, menjadikannya salah satu pilihan paling terjangkau di Hokkaido. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain mendayung kano di danau atau berjalan santai di jalur trekking pendek di sekitarnya. Jika beruntung, kamu bisa melihat rusa liar yang berkeliaran di pagi hari.

5. Gunung Takao memberi pilihan camping dekat Tokyo

Mount Takao (commons.wikimedia.org/Guilhem Vellut)

Untuk traveler yang tidak ingin jauh dari ibu kota, Gunung Takao di Prefektur Tokyo adalah pilihan ideal. Hanya berjarak satu jam perjalanan dari pusat kota, kawasan ini menawarkan suasana alam yang masih asri. Jalur pendakiannya cocok untuk pemula dan bisa diakses dengan kereta. Saat musim gugur, seluruh lereng gunung berubah warna menjadi merah dan kuning, menciptakan panorama indah yang bisa dinikmati tanpa perlu keluar kota.

Area camping yang direkomendasikan adalah Takao Forest Park Campground, yang dikelola dengan baik dan mudah dijangkau dari stasiun Takaosanguchi. Biaya masuknya sekitar 2.000 yen per malam dan kamu bisa menyewa tenda serta peralatan memasak. Area ini juga dilengkapi fasilitas mandi air panas (onsen) di dekat lokasi sehingga pengalaman camping terasa lebih nyaman. Aktivitas populer meliputi hiking menuju puncak, menikmati kuliner lokal di kaki gunung, dan berfoto di area momiji yang terkenal di bulan November.

Menikmati musim gugur di Jepang lewat kegiatan camping memberi cara baru melihat negeri ini dari sisi yang lebih tenang. Dari pegunungan di Hokkaido hingga kawasan dekat Tokyo, setiap lokasi menawarkan pengalaman berbeda sesuai karakter wilayahnya. Jadi, dari semua spot tadi, dimana kamu ingin menikmati musim gugur di Jepang sambil camping?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team