5 Tempat Wisata Gratis di Shanghai, Liburan Mewah Anti Bokek

Mengunjungi negara lain tak lengkap tanpa belajar soal sejarahnya, bukan? Yuk, sempatkan mampir ke Museum Shanghai yang memang populer sebagai destinasi wisata utama di Tiongkok. Tempatnya sangat luas hingga mencakup koleksinya yang lebih dari 120.000 artefak Tiongkok kuno, termasuk perunggu, keramik, lukisan, dan batu giok.

Museum ini didirikan pada 1952 dan dipindahkan pada tahun 1995 di mana wisatawan akan pengalaman mendalam tentang warisan budaya lokal yang kaya. Museum Shanghai pun termasuk dalam salah satu dari empat museum utama di negara ini sehingga wajib dikunjungi bagi para pencinta seni dan sejarah.

Dan yang perlu diketahui, Museum Shanghai saat ini memiliki dua lokasi yang terbuka untuk pengunjung yaitu di People's Square dan cabang Timur yang baru dibuka di Century Avenue. Dan keduanya bisa dimasuki secara gratis!

Alamat: 201 Renmin Ave, People's Square, Huangpu, Tiongkok

Jam operasional: setiap hari, buka pukul 09.00-17.00 WIB

Kalau mencari tempat wisata instagramable di Shanghai, silakan masukkan Tianzifang ke dalam wishlist kunjunganmu. Bukan tempat wisata biasa, melainkan sebuah daerah yang berupa gang demi gang, tapi cukup estetik karena dulunya merupakan bekas wilayah konsesi Prancis. Jadi, Tianzifang cukup banyak terpengaruh akan budaya barat yang bisa langsung dilihat dari toko-toko yang berjejer di sekitarnya.

Untuk masuk ke Tianzifang, tak dikenakan tiket atau biaya masuk sepeser pun. Meski begitu, kamu tetap bisa menikmati banyak aktivitas seru, kok. Misalnya saja belanja oleh-oleh, mengunjungi galeri seni, mengunjungi toko teh, sampai dengan nongkrong di kafe sekitarnya yang menarik. Dan serunya, baik datang pagi atau malam, Tianzifang sama-sama menawarkan suasana asyik sehingga layak dikunjungi kapan pun.

Alamat: 210弄 Taikang Rd, Huangpu, Tiongkok

Jam operasional: 24 jam

Rekomendasi tempat wisata gratis di Shanghai selanjutnya adalah Xintiandi. Xintiandi merupakan daerah bergaya Shikumen yang telah dimodernisasi sehingga lebih kekinian tanpa meninggalkan suasana aslinya yang khas. Dan, Xintiandi ini telah mendapat berbagai penghargaan yang di antaranya yaitu 20 Teratas Landmark Budaya di Seluruh Dunia oleh Forbes.

Daerah ini menawan dengan rumah-rumah bergaya batu tradisional, ditambah dengan lingkungan mewahnya. Ada banyak kafe, pusat perbelanjaan, dan taman buat dikunjungi secara bebas disaat kamu punya waktu luang. Dan, Xintiandi cukup cocok dijadikan destinasi ramah lansia karena tempatnya yang tenang plus arsitekturnya yang memanjakan mata.

Sudah pernah mendengar M50? Kalau belum, ini adalah rekomendasi tempat wisata di Shanghai yang tak kalah cantik buat dikunjungi karena di sini merupakan distrik yang dipenuhi dengan seni kontemporer. Disebut M50 karena lokasinya yang berada di Jalan Moganshan 50.

Siapa sangka, area ini dulunya adalah pabrik tekstil, tapi kini telah disulap menjadi rumah untuk lebih dari seratus galeri dan studio seniman. Cocok buat pencinta seni, sebab mulai dari galeri seni terkenal seperti ShanghART sampai studio seniman individu bisa ditemukan dengan mudah. Buat sekadar berfoto untuk menunjang foto di Instagram juga boleh, kok!

Alamat: 50 Moganshan Rd, Putuo, Shanghai, Tiongkok

Jam operasional: 24 jam

Shanghai tak melulu kota modern yang membosankan, kok. Di pinggir kota, tepatnya daerah Zhujiajiao, ada sebuah kota kanal yang mirip Venesia di Italia. Usia desa ini sudah lebih dari 1.700 tahun yang berasal dari Dinasti Ming dan Qing sehingga di sana juga banyak bangunan bergaya China klasik.

Selain itu, terdapat 36 jembatan batu indah yang tersebar, termasuk Jembatan Fangsheng yang populer. Jangan cuma berfoto, pastikan kamu juga naik perahu, mengunjungi kuil, hingga menjajal street food yang bertebaran. Tanpa adanya tiket masuk, uangmu bisa dipakai buat kulineran, deh!

Jadi, sudah tahu kan harus ke mana buat menikmati gemerlap dan sejarah kota terbesar di Tiongkok ini tanpa perlu membuat rekening menjerit? Manfaatkan semua tempat wisata gratis di Shanghai tadi dan nikmati petualangan arsitektur kuno hingga naik kapal klasik yang jarang ada di negeri sendiri. Yuk, jalan-jalan!